Mohon tunggu...
Ajie Marzuki Adnan
Ajie Marzuki Adnan Mohon Tunggu... profesional -

Manusia biasa, suka tidur, suka browsing internet, suka baca komik Doraemon juga. Getting older but still a youth!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengungkap Modus Pamer di Jagad Sosial Media

16 Oktober 2016   11:01 Diperbarui: 16 Oktober 2016   11:11 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sosmed berkembang, orang-orang pamer biasanya dengan cerita atau barang yang mereka pakai (by chat and by stuffs). Mulai dari cerita dia pernah ke luar negeri, cerita dia lulus dari kampus X, cerita ini itu dan sebagainya. Untuk barang bisa macam-macam: mulai dari sepatu bermerek hingga mobil mewah. Cara pamer klasik seperti ini memang masih dilakukan seperti ini, namun seiring dengan perkembangan dunia maya, Sosial media khususnya, manusia semakin kreatif untuk menggunakan metode-metode baru demi bisa memamerkan dirinya. Berikut adalah modus-modus yang umum digunakan baik oleh penulis sendiri atau orang-orang yang banyak penulis temui di Sosmed.

1. Pamer Dengan Foto.

Ini adalah cara pamer yang cukup mainstream di Facebook, mengingat facebook cukup baik dalam fitur fotonya. Pamer dengan foto ini punya berbagai jenis:

A. Pamer foto di suatu Hotspot.

Biasanya pamer saat dia berada di suatu tempat yang cukup bergengsi, ex: Luar negeri atau daerah wisata tertentu dalam negeri yang "not affordable by everyone" (Tidak semua orang bisa membayarnya) seperti di Bali, dalam Caffee Star*****, atau di tempat-tempat eksklusif lainnya. Sepengetahuan dan sepengalaman penulis, sangat jarang ada orang yang memamerkan foto saat mereka makan dirumah atau di warung-warung makan kecil-kecilan.

B. Pamer foto barang yang digunakan.

Pamer ini memanfaat barang yang dimilikinya (tidak perduli dibeli oleh orang tuanya atau miliknya sendiri atau bahkan hanya meminjam milik orang lain). Barang yang di"manfaatkan" kebanyakan adalah gadget (Handphone, tablet, dll), mobil atau kamera SLR.

C. Pamer foto transkrip skor/nilai/prestasi/penghargaan dll.

Entah bangga atau hanya ingin pamer (atau mungkin kombinasi keduanya), ada beberapa orang yang hobi memamerkan foto barang hasil kecerdasannya seperti transkrip nilai/skor, penghargaan, piagam, atau bahkan judul skripsi/tesisnya. Mungkin orang semacamnya ini ingin mengaskan kepada orang lain (setidaknya kawan-kawannya) bahwa dia berbeda dan lebih cerdas ketimbang orang lain.

D. Pamer foto dengan orang terkenal.

Pamer ini sebenarnya jarang penulis lihat di sosmed, namun memang ada orang yang seperti ini. Orang-orang tipe ini suka memerkan fotonya saat bersama orang-orang terkenal macam artis atau politikus yang sedang nge-hit.

2. Pamer Dengan Status

Pamer ini dengan status adalah jenis pamer yang paling mainstream di semua media sosial tenar seperti Facebook dan Twitter karena memang ini adalah cara pamer paling sederhana, mudah dan cepat. Namun demikian, pamer dengan Status ini masih bisa kita pilah-pilah lagi kategorinya...

A. Pamer dengan status mengeluh

Pamer ini menyembunyikan unsur kepamerannya dengan sebuah atau lebih keluhan. Contoh:

"Rencana mau ketemu di Korea gagal total gara-gara Garuda delay sampai 5 jam, Kecewa!"

"Yah ipad nya ngga sengaja kedudukan sampai retak kacanya, males banget mau servis.. jauh!"

B. Pamer dengan status Galau.

Pamer ini menyamarkan unsur kepamerannya dengan sebuah kondisi yang penuh kegalauan. Contoh:

"Dapat job baru dengan tambahan gaji 5 juta, tapi lokasi kerjanya jauh dari rumah... jadi bingung"

"Pilih stay Apartemen apa Kontrakan ya.. huff"

C. Pamer dengan status "mau kemana"

Pamer ini mengaburkan unsur kepamerannya dengan status yang menunjukkan lokasi yang dia tuju. Contoh:

"Hari ini ke Medan, besok langsung fly ke Singapur 2 hari, habis itu langsung ke Gili, semangat!"

"Jkt ~> Sing ~> Semarang ~> Jkt"

D. Pamer dengan Status posisi.

Pamer ini melapisi unsur kepamerannya dengan posisi ybs, dimana spot tersebut berafiliasi dengan hal tertentu yang bersifat eksklusif (not affordable by everyone). Contoh:

"Akhirnya setelah berjibaku dengan banjir di tol, sampai juga di bandara!"

"At kopiti** cafe MOI with Tono, Budi & Banu"

E. Pamer dengan status doa/rasa bersyukur

Pamer jenis ini menutupi unsur kepamerannya dengan doa/rasa bersyukur kepada Tuhannya. Contoh:

"Alhamdulillah banget akhirnya tahun depan fix pergi umroh sama papa mama.. Ya Allah, bersyukur banget"

"Puji Tuhan akhirnya akhir bisa beli rumah sendiri.."

F. Pamer dengan bahasa asing.

Pamer ini memanfaatkan bahasa asing sebagai ajang untuk pamer bahwa dia bisa berbahasa asing dengan fasih. Contoh:

Inggris: "I wonder if there's someone who supposedly be with me till the very end of my breath, oh dear Lord, please send me an Angel"

Prancis: "Le plus bel amour ne va pas loin si on le regarde courir. Mais plutôt il faut le porter à bras comme un enfant chéri."

3. Pamer dengan Geotagging.

Pamer dengan geotagging ini adalah pamer yang lebih canggih karena membutuhkan fitur GPS di ponsel ybs. Geotagging ini bisa dilakukan di facebook, twitter dan terutama path. Pamer tipe ini lah yang paling amelioratif karena seakan-akan menunjukkan si empu account hanya menjelaskan dia ada dimana, padahal yang dituliskan, sekali lagi, not affordable by everyone. Contoh:

"At Grand Indonesia with X, Y, Z"

"At Changi Airport"

4. Pamer Forum/Konferensi Internasional

Pamer tipe terakhir ini mungkin adalah pamer tipe tereksklusif, terelit dan termutakhir. Pamer konfrensi internasional ini pun relatif baru karena baru dikenal 4-5 tahun belakangan ini saat acara-acara semacam forum model UN, konfrensi A, B, C dll menjadi sangat populer. Pamer tipe ini biasanya menggunakan kombinasi modus-modus foto, status dan geotagging.

5. Pamer dengan Tulisan.

Pamer ini adalah jenis pamer yang paling jarang di temui oleh penulis, terutama di dua raksasa sosmed: Twitter dan Facebook. Modus pamer ini juga merupakan modus pamer yang menurut pendapat pribadi penulis adalah pamer yang paling bermanfaat bagi orang lain dan dirinya sendiri. Pamer jenis ini sebenarnya sudah tersedia medianya, yakni (salah satunya) blogspot, namun tampaknya pengguna blogspot Indonesia kalah jauh dengan pengguna medsos lainnya

Tentu saja semua modus-modus yang biasa dilakukan para user sosmed disini tidaklah sempurna. Mungkin masih ada cara-cara kreatif lain yang belum saya tuliskan disini mengingat penggunaan sosmed baik itu di Indonesia atau di berbagai negara lain cukup signifikan dan pengunanya pun semakin kreatif mencari cara untuk menunjukkan eksistensinya.

Akhir kata, mohon maaf bila tulisan ini sedikit banyak menyinggung anda sekalian yang menggunakan sosmed. Tapi niscayalah bahwa kita semua sama karena penulis sendiri juga melakukan, setidaknya pernah melakukan, beberapa atau semua modus yang tadi disebutkan diatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun