Mohon tunggu...
Ajie Marzuki Adnan
Ajie Marzuki Adnan Mohon Tunggu... profesional -

Manusia biasa, suka tidur, suka browsing internet, suka baca komik Doraemon juga. Getting older but still a youth!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wacana Revitalisasi Aneka Sumber Bahan Makanan Pokok

19 Oktober 2010   06:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:18 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Maka dari itu revitalisasi sumber daya pangan yang belum dimanfaatkan wajib kita dukung dan kita kembangan untuk kepentingan seluruh umat manusia juga. Karena jika kita selalu tergantung pada 1 jenis sumber daya pangan saja padahal jumlah penduduk selalu meningkat dan lahan pertanian yang kondusif untuk tempat tumbuh sumber daya pangan itu selalu berkurang maka sangat besar terjadi bencana kelaparan di kemudian hari.

Solusi yang diajukan pemerintah ini sebenarnya cukup baik yaitu pemanfaatan lahan-lahan/wilayah non-produktif untuk tanaman padi, untuk optimalkan untuk sumber bahan makanan pokok lain seperti gandum, sagu atau umbi-umbian. Namun perlu diperhatikan apakah kebijakan ini murni dilandasi oleh rasa was-was akan bencana pangan atau karena faktor bisnis semata? Apakah kebijakan ini murni merupakan kesadaran pemerintah atas isu kelaparan dunia yang semakin memprihatinkan atau hanya karena kesadaran pada pelaku bisnis akan prospek bisnis dari revitalisasi sumber bahan pangan ini?

http://venomaxus.wordpress.com/2010/10/19/wacana-revitalisasi-aneka-sumber-bahan-makanan-pokok/

Referensi:

http://fao.org

http://who.int

Economic and Social Affair: World Population to 2003 Published by United Nations

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun