Mohon tunggu...
Venny Virdastryn
Venny Virdastryn Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Wife•Mother•Dentist• I am an Ordinary Women with ExtraOrdinary dreams twitter: @VennyVirdastryn

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepribadian Ganda Milik Semua Orang??

19 Oktober 2012   14:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:38 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_215289" align="aligncenter" width="300" caption="ngobrolaja.com"][/caption] Pernahkah anda menemui orang-orang disekitar anda mempunyai kepribadian ganda, atau bahkan diri anda sendiri? ​​«. •̃͡-̮•̃͡°.‎Ђeђeђeђe;)™ •̃͡-̮•̃͡° ______ Saya mempunyai beberapa teman yang di satu saat dia akan baik sekali, penyabar dan mudah membantu orang lain tapi di satu saat yang lain dia akan tiba-tiba menjadi orang yang mudah pemarah dan mempunyai sifat yang meledak-ledak tanpa tau penyebabnya. Saat kuliah dulu, saya mempunyai teman yang sangat eksis di dunia maya. Mulai dari email dan account pertemanan dia mempunyai dua. Yang satu untuk kepribadiannya yang baik, dan yang satu untuk yang buruk. Dan memang sangat bertolak belakang. Saya pernah bertanya padanya, kenapa dia melakukan hal ini. Dia menjawab, ' ini adalah bentuk peng-ekspresian diriku ven, di dunia nyata apalagi di lingkungan sosial aku dituntut untuk jadi teladan bagi keluargaku secara aku anak sulung, sedangkan sisi diriku yang lain tidak menginginkan hal itu. Aku suka akan perselisihan, aku suka menjadi pusat perhatian orang, aku semakin semangat ketika pendapatku beda dengan orang lain pada umumnnya, aku suka mengolok-olok orang yang tidak kusukai. Dan itu semua bisa kulakukan hanya dunia maya. Aku masih belum berani untuk menjadi diriku yang satunya di dunia nyata. Dan aku cukup puas meski diriku yang satunya cuma eksis di dunia maya'. Hmm..... Saat kuliah dulu saya juga pernah mengalami kurang bisa mengontrol diri. Pada orang lain saya mudah sekali bergaul, ramah dan sabar sering pula saya mengalah demi orang lain. Tapi ketika saya dihadapkan dengan orang-orang terdekat saya, pacar atau keluarga, saya mudah sekali tersinggung dan emosi saya mudah tersulut oleh hal-hal sepele yang mereka buat. Sampai-sampai pada saat itu, pacar saya pernah bilang: 'kamu kalo ke orang lain kok ngalah aja, tapi kalo ke aku kok tega dan mudah marah' (jahat banget mungkin ya, saya saat itu... :D ). Saat itu saya merasa untuk orang lain saya diwajibkan utuk mengerti mereka, tp ketika saya bersama orang terdekat, saya menganggap mereka yang wajib mengerti saya. ( Egois banget yaa..kasihan juga kalo inget2... Semoga saya telah mereka maafkan). Seiring dengan perjalanan hidup yang saya lalui, saya terus belajar mengelola kedua sifat yang ada di diri saya... Alhamdulillah dengan memperbanyak membaca buku motivasi dan mengikuti pelatihan mind fokus quantum ikhlas saya bisa merasakan banyak perubahan pada diri saya. Saya bisa lebih pasrah terhadap Allah swt sang pembuat kehidupan. Ketika saya mendapatkan masalah, saya yang sekarang berfikir dulu baru melakukan tindakan. Kadang jika ada letupan-letupan kecil dengan teman, pasangan atau keluarga, saya berfikir dulu, kira-kira tindakan apa yang saya harus perbuat. Saat akan marah pun, saya ambil nafas panjang, tidak memilih untuk berbicara, karena saya takut 'kepribadian' saya yang lain akan muncul di saat emosi saya tidak terkontrol. Karena saya berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti orang-orang yang mencintai saya dengan kata-kata yang kasar saat emosi tidak terkontrol. Saya bisa lebih sadar kalo saya tidak memiliki apa-apa di dunia ini. Orang-orang yang saya sayangi, keluarga, anak,suami hanyalah titipan Allah. saya hanya berusaha semaksimal mungkin menjaga titipan Allah dan banyak berdoa kepada Allah agar Allah yang menjaga kami dari hal-hal yang buruk dan memberi yang terbaik untuk kehidupan kami. ______ Secara fitrahnya manusia memang mempunyai 2 sifat, baik dan buruk. Dan manusia juga dibekali akal serta perasaan untuk mengelola kedua sifat itu. Adanya pengalaman buruk atau keadaan lingkungan juga bisa mempengaruhi kecondongan kita terhadap sifat mana yang akan kita pilih... Pilih baik, buruk atau keduanya (seperti teman saya tadi). Kita adalah manusia, makhluk tuhan yang luar biasa hebat. Kita dibekali kemampuan untuk memilih kepribadian mana yang akan kita pilih. Tinggal kemauan untuk melakukannya. Ada istilah apa yang kita tabur itulah yang kita tuai nantinya. Membiasakan melakukan kebaikan, pada awalnya yang sulit, tapi selanjutnya kita akan kepikiran terus kalo tidak melakukannya. Mari kita mulai dengan ucapan yang baik, ucapan yang baik akan menuntun kita melakukan tindakan yang baik dan tindakan yang baik otomatis mempengaruhi cara berfikir kita untuk berfikir yang baik-baik pula. Hidup cuma sekali, kenapa sih kita sia-siakan untuk melakukan hal-hal yang buruk. Alangkah indahnya dunia jika semua orang berkepribadian baik. Alangkah senangnya hidup ini jika disekitar kita hanya ada kedamaian yang tercipta. Salam damai untuk sahabat-sahabatku.... Salam sayang, Venny Virdastryn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun