Mohon tunggu...
Venny aminda tazayul
Venny aminda tazayul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Teknik Elektro Universitas Airlangga

Hobby Menari dan healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Penghambat Generasi Milenial dalam Proses Pembangunan Karakter Pancasila

10 Juni 2022   13:34 Diperbarui: 10 Juni 2022   13:41 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan bisa dikatakan proses masa pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan bakat pada anak, baik bersifat kecerdasan, kepribadian, keagamaan dan spiritual. Jika salah satu negara memiliki pendidikan dengan tingkat yang sangat baik, secara langsung akan berdampak terhadap suatu keadaan negara. Adanya  pendidikan, jelas semua bisa berjalan dengan baik dan teratur. Saat ini, pendidikan berusaha mengupayakan sesuai berdasarkan elemen pendidikan yang diharapkan masyarakat. Tentu hal ini dibutuhkan dorongan serta dukungan dari berbagai pihak nantinya dapat tercipta pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa. Saat ini permasalahan pendidikan sangatlah kompleks, mulai dari fasilitas sarana dan prasarana hingga sistem kurikulumnya. Tentu peran generasi milenial sangatlah dibutuhkan guna dapat mengatasi permasalahan yang terjadi sehingga dapat memamntau perkembangan pendidikan.

 Kondisi saat adanya Covid-19 akan berpengaruh ke semua sektor. Sektor utama yang dirasakan oleh kalangan pelajar  yakni sektor pendidikan. Tepat pada tanggal 24 Maret tahun 2020 KEMENDIKBUD RI telah menetapkan surat keputusan yang membahas tentang kebijakan Pendidikan Pada Masa Penyebaran COVID, yakni penjelasan proses belajar yang dilaksanakan di rumah, harapannya dengan adanya pelaksanaan pembelajaran daring akan memberikan pengalaman bagi siswa. Sejak saat itu pola kegiatan pembelajaran juga berubah menyesuaikan pola pembelajaran daring terbaru. Tidak menutup kemungkinan pelaksanaan pembelajan daring merupakan implementasi pembelajaran pancasila. 

Dipaparkan pada tujuan pembelajaran pancasila dapat kita ketahui bahwa sudah tercantum 3 (tiga) dimensi utama yakni Pertama, Pancasila digunakan untuk meningkatkan kecerdasan pada warga negara, digunakan dalam tumbuh kembang karakter tanggung jawab dan pemenuhan pada warga negara dalam bentuk peran aktif.  Ketiganya saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Ditujukan juga untuk pembelajaran daring yang sedang berjalan saat ini. 

Mengenai pembelajaran daring sendiri sangat dibutuhkan pada proses pembelajaran pada era revolusi industri 4.0.  Sehingga, kelak akan bisa transformasi kearah era digital, tetapi perlu adanya persiapan yang matang apabila berganti ke pembelajaran daring. Pada saat dimulai penerapan proses menumbuh kembangkan karakter pancasila individu melalui pembelajaran daring perlu adanya bahan yang dapat dijadikan evaluasi kedepannya agar bisa diperbaiki untuk memperkuat pelajar dalam menjalankan pembelajaran daring di era revolusi. 

Perkembangan nilai karakter, merupakan perubahan pada pembentukan karakter seorang anak. Pendidikan karakter dikenalkan pada anak dimulai dari lahir. Pendidikan karakter mulai diterapkan orang tua, sejak pada pandemi covid-19. Beberapa strategi orang tua lakukan untuk mengenalkan pendidikan karakter yakni anak harus dibiasakan belajar online dan harus mulai terbisa, kemungkinan besar pendidikan modern kedepannya memanfaatkan internet guna untuk belajar bahkan diteladani yang artinya milenial harus mampu untuk mendalami pembelajaran saat ini agar kelak meraka tidak akan tertinggal dan kaku menerima perkembangan zaman.

Faktor penghambat milenial dalam proses penguatan karakter pancasila dalam pembelajaran daring :  

1. Tidak memiliki smartphone

Smartphone merupakan faktor utama dalam pembelajaran daring karena dengan smartphone siswa dapat mengikuti pembelajaran online, namun siswa tidak bisa mengumpulkan soal jawaban yang diberikan guru dikarenakan tidak memiliki smartphone. Ditambah lagi dengan keadaan ekonomi orang tua yang rendah bisa jadi smartphone tersebut hanya berjumlah 1 (satu)/ hanya milik orang tua yang dibawa kerja setiap saat.

2.  Keterbatasan kuota internet

Kuota internet merupakan bahan berjalanya pembelajaran daring, tidak ada kuota internet akan menyebabkan peserta didik terlambat dalam mengumpulkan tugas pada waktu yang sudah ditentukan guru. Adanya tambahan biaya untuk kuota internet yang digunakan membuat millenal menjadi malas untuk membeli, sekarang ini lebih mementingkan voucer game online nya. Selain itu mengingat keadaan ekonomi setiap keluarga yang berbeda juga akan terkendala untuk membeli paket internet. 

3. Jaringan internet tidak stabil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun