Mohon tunggu...
Venny
Venny Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Welcome!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk! Intip Kegiatan KKN Alternatif Mahasiswa Farmasi 2019 Universitas Esa Unggul Kelompok 7

27 Agustus 2022   15:06 Diperbarui: 28 Agustus 2022   13:18 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, Agustus 2022. ­- Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul Jakarta melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif untuk mahasiswa semester ganjil, KKN alternatif ini diadakan selama dua minggu yang dimulai dari tanggal 8 Agustus – 21 Agustus 2022 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat setingkat desa untuk menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi dalam kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan KKN dilakukan bedasarkan domisili mahasiswa karena menggingat kondisi pandemi yang masih berlanjut.

Program Studi (Prodi) Farmasi yang diketuai oleh Dr. apt. Sri Teguh Rahayu, M.Farm, mewajibkan kegiatan KKN bagi mahasiswa semester 6 dengan tujuan untuk mengaplikasikan ilmunya yang telah didapat selama kuliah kepada masyarakat. Program KKN dibagi menjadi beberapa kelompok yang tiap kelompoknya beranggotakan 6-7 orang mahasiswa/I yang disebar berdasarkan domisili mahasiswa yaitu di daerah JABOBETABEK. Pada kegiatan KKN ini, mahasiswa akan mengadakan beberapa program kerja dengan tema yang berbeda-beda pada setiap kelompoknya. Salah satunya adalah kelompok 7, yang dibimbing oleh apt. Putu Gita Maya Widyaswari Mahayasih, M.Farm dan Yonatan Eden, M.Sc

Tim KKN farmasi UEU kelompok 7, beranggotakan Mahasiswi dengan Nuraisyah Karim (ketua), Venny (Sekretaris), Lailatul Mutohiroh (Bendahara), Wulandari Hamidah (Seksi Acara), Vivi Marlina Rinanti (Seksi Acara), dan Indah Permata Sari (Seksi Publikasi dan dokumentasi).

Tim KKN farmasi UEU kelompok 7, melakukan kegiatan KKN Alternatif di RW. 08 kelurahan pluit, kecamatan penjaringan, Jakarta Utara. Tema yang diangkat dalam kegiatan KKN ini yaitu “Sosialisai Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bijak Menggunakan Obat Dengan Mengenal Dagusibu, Tanya 5-O dan Pentingnya Menerapkan PHBS” kepada warga RW. 08, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.  

Tema tersebut diusung dengan harapan agar warga setempat dapat lebih memahami bagaimana mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar serta selalu bijak menanyakan 5-O Ketika mendapatkan obat agar obat yang didapatkan berkhasiat sesuai dengan indikasi. 

Selain itu juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk menciptkan lingkungan bersih dan masyarakat sehat, menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat untuk lebih peduli untuk memonitoring parameter kesehatannya dan menumbuhkan minat masyarakat untuk menggunakan obat tradisional dan lebih tertarik membudidayakan tanaman obat.

Berdasarkan hasil survey yang telah Tim kami lakukan dilingkungan RW. 08, Kelurahan Pluit, Kecamatan penjaringan, Jakarta Utara pada selasa, 26 July 2022 melalui dialog langsung dengan Pak Muhayar selaku Ketua RW setempat dan para kader bahwa masyarakat di lingkunga RW. 08 Sebagian besar masyarakat RW 008, Kecamatan Penjaringan, kurang memiliki pemahaman dalam melakukan Swamedikasi, dimana masyarakat umumnya membeli obat di warung sesuai dengan anjuran kerabat atau tetangga setempat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan Apoteker dan lebih berminat mengkonsumsi obat kimia dibandingkan dengan obat tradisional.

Selain itu masyarakat memiliki pengetahuan yang minim bagaimana cara menggunakan obat yang baik dan benar, dimana masyarakat masih meminum obat dengan aturan sehari 3x diminum sebnayak 3x tanpa memperhatikan waktu dan masih membeli obat antibiotik secara bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter dan tidak dihabiskan serta masyarakat juga lebih sering atau senang membeli obat diwarung dari pada tempat resmi seperti apotek. 

Dalam penyimpanan obat masyarakat juga tidak memperhatikannya dengan baik, seperti obat sediaan sirup yang masih disimpan dalam lemari pendingin karena pemahaman masyarakat bahwa suhu dingin akan membuat obat lebih tahan lama bahkan ada beberapa masayarakat menyimpan obat sediaan sirup dibiarkan terpapar matahari atau obat tetes mata yang dibuka terus digunakan hingga berbulan-bulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun