"Nge-bir yuk!!" tawaran yang biasanya selalu saya elakkan, kini justru saya nanti. Entah mengapa seiring bertambahnya usia, saya merasa menegak sedikit alkhohol justru mendatangkan suasana rileks dan tenang. Tak perlu banyak, cukup cicip seteguk hingga batasan 1 gelas atau maksimal 2 gelas. Ukuran gelas juga dalam kondisi normal, bukan gelas yang bisa menampung satu botol anggur sekaligus. Relaks buat saya tidak lagi tersalurkan lewat shopping di mal (yang justru hanya menunda stress karena tagihan membengkak di akhir bulan), atau karaoke maupun acara makan-makan. Sekarang tantangan baru justru mencari bar atau lounge yang cocok tuk saya. Jakarta memang tak kekurangan 'night life spots', tapi mencari bar yang cocok bukan persoalan mudah. Ada bar yang terkenal tapi pengunjungnya kebanyakan anak di bawah umur yang bergaya 5 tahun lebih tua. Yang sering membuat saya tak habis pikir, "Nih anak ga dicariin orang tuanya kah keluyuran tengah malam?" Sebagian bar lainnya dipenuhi mereka yang melihat bar sebagai lokasi transaksi jual beli, yang membuat saya paling cepat angkat kaki. Padahal yang saya cari sederhana, bar yang tidak terlalu hingar bingar sehingga saya masih bisa bersosialisasi lalu yang terpenting, bar yang tidak menilai tamu dari gaya pakaian, penampilan ataupun dandanan. Hey, I just want to enjoy my 'me' time, how dare you judge me on my looks. Well, waktu berputar, sekarang ke bar bukan lagi tuk pesta pora, tapi sekedar tuk relaks usai stress di kantor. Waktu diajak tempat tongkrongan baru di Hotel Mercure, TB. Simatupang, saya cuman bertanya-tanya: "Emangnya daerah situ ada tempat tongkrongan? Bukannya itu pusat bisnis oil & gas yang langsung gelap gulita lepas jam kerja?" Dan begitu tiba di Hotel Mercure, saya pun kaget! "Lah ini gimana ceritanya tiba-tiba muncul gedung menjulang di TB. Simatupang sih? Tidak heran memang, Hotel Mercure TB. Simatupang memang baru resmi dibuka Oktober 2012 lalu. Hotel bintang 4 ini hotel ketiga dari grup Mercure di Jakarta setelah Grand Mercure Harmoni dan Mercure Ancol. Nah jika dua hotel yang lain terletak di Jakarta Utara, Mercure TB Simatupang nyempil di Jakarta Selatan dan saya diberitahu kalau Mercure punya lounge yang letaknya di lantai 19, lokasi semi-outdoor dengan dinding kaca. Lokasi terbaik untuk menikmati kemacetan Jakarta sepulang kerja. Memasuki lobby hotel, saya cukup terkesan dengan design yang diusung, terlihat chic dengan adanya gambar grafiti raksasa di sepanjang dinding pembatas, tapi juga terdapat nuansa 'Indonesia' dengan ornamen batik di sana sini. Hal senada juga terasa pada interior kamar. Rasanya cuman Mercure yang berani pasang gambar karikatur dan bajaj di kamar namun tetap terasa modern. Dan khusus bagi yang sedikit narsis, tersedia kamar mandi tembus pandang untuk kalian, semua dinding kaca, pas untuk bulan madu kilat *hushhh* tapi tenang, tersedia tirai untuk yang masih malu-malu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H