Mohon tunggu...
Venella Yayank Hera Anggia
Venella Yayank Hera Anggia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Aqidah dan Filsafat Islam di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Memiliki minat pada studi gender dan feminisme

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Blue Beauty dan Green Beauty: Menyoal Kecantikan Ramah Lingkungan

21 Juni 2024   12:20 Diperbarui: 21 Juni 2024   12:29 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, beberapa tabir surya dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut, terutama terumbu karang. Dalam hal ini, Hawaii telah menjadi negara bagian pertama yang melarang penggunaan bahan kimia tersebut. Dengan menyelamatkan ekosistem lautan, maka kita akan memberikan solusi alami untuk perubahan iklim serta menyediakan lebih banyak sumber daya bagi manusia. Oleh karena itu, green beauty dan blue beauty merupakan upaya kecantikan berkelanjutan yang berdampak positif bagi lingkungan.


Partisipasi Perempuan dalam Ranah Kecantikan Ramah Lingkungan

Keikutsertaan perempuan dalam menjaga kelestarian lingkungan dapat dimulai dari hal dasar yang sering mereka pakai, yaitu produk kecantikan dan kosmetik, mengingat bahwa perempuan masih menjadi mayoritas konsumen dalam ranah ini. Menurut survei yang dilakukan pada kuartal kedua tahun 2023, perempuan di seluruh dunia lebih sering membeli produk kecantikan secara online daripada laki-laki. Rata-rata 38% perempuan di seluruh dunia melakukannya setiap bulan dari bulan April hingga Juni 2023, sedangkan sekitar 25% laki-laki melakukannya (Yltävä, 2023). Maka dari itu, partisipasi perempuan untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui pemilihan produk kecantikan ramah lingkungan sangat memainkan peran penting. Karena mereka tidak hanya berperan sebagai konsumen, namun juga bertanggung jawab untuk membuat keputusan dan mendorong perubahan di industri kecantikan.

Perempuan dapat berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan produk kecantikan yang ramah lingkungan. Seperti memilih untuk menggunakan produk kecantikan yang dibuat dengan bahan-bahan alami, organik, dan ramah lingkungan. Ini sebagai bentuk dukungan terhadap proses produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan berkelanjutan.

Selain itu, perempuan yang memiliki pengaruh dalam industri kecantikan dan media sosial, dapat menggunakan platform mereka untuk mendorong kesadaran akan produk kecantikan dan lingkungan. Pun, melalui pendidikan, advokasi, dan dukungan terhadap merek-merek yang peduli lingkungan, perempuan dapat memainkan peran penting dalam mempercepat adopsi praktik kecantikan yang lebih ramah lingkungan ini. Alhasil, perempuan berkontribusi penuh pada perubahan yang positif dalam industri kecantikan secara keseluruhan.

Referensi

Frantzeskos, O. (2022). Beauty and the Beast: Plastic Pollution in the Personal Care and Cosmetics Industry. Student Theses 2015-Present. https://research.library.fordham.edu/environ_2015/126

Iqbal, M. (2022). Pengertian Green Beauty dan Blue Beauty, Ciri-ciri, Perbedaan dan Contohnya. Lindungihutan.Com. https://lindungihutan.com/blog/apa-beda-green-beauty-dan-blue-beauty/

Sa’diyah, H. (2023). Pengaruh Iklan Kampanye “Green Beauty” dan Green Product Terhadap Brand Image serta Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Garnier. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

World Economic Forum. (2016). The New Plastics Economy: Rethinking The Future of Plastics.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun