Mohon tunggu...
Vence Marines
Vence Marines Mohon Tunggu... wiraswasta -

Learning at the university of life Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa hanya pembelajar di dunia dualitas

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Profile Calon Lawan Indonesia di Grup E

30 Agustus 2011   08:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:21 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_123720" align="alignleft" width="150" caption="Ilustrasi:Google"][/caption] Putaran ketiga Pra Piala Dunia Zona Asia akan digelar awal September nanti. Indonesia tergabung dalam grup E bersama-sama dengan Iran, Qatar dan Bahrain. Orang bilang grup ini grup ringan. Mudah-mudahan saja ini benar-benar menjadi ringan buat Indonesia. Secara peringkat FIFA kita memang berada dibawah ketiga tim lainnya. Tapi sepakbola bukanlah perhitungan matematis. Selama bola masih bundar segala kemungkinan bisa terjadi. Marilah berusaha dan berharap agar tim nasional kita memberikan hasil yang maksimal pada laga putaran tiga grup E nanti. Ayo dukung sepakbola Indonesia !!

Berikut profile calon lawan-lawan kita di grup E Pra Piala Dunia Zona Asia:

IRAN

Tanpa mengecilkan dua tim lainnya yang berada satu Grup dengan Indonesia pada putaran ketiga Pra Piala Dunia Zona

[caption id="attachment_123721" align="alignright" width="300" caption="Teheran, Sumber:Google"][/caption] Asia saya melihat Iran sebagai kekuatan terkuat di grup ini secara data dan kalkulasi rasional. Walaupun data dan kalkulasi rasional tidak selamanya benar, minimal ini menjadi patokan buat kita dalam rangka mempersiapkan diri. Jika melihat sejarah keikutsertaan tim-tim yang tergabung dalam grup E ini di piala dunia maka Iranlah yang paling mumpuni dan merekalah satu-satunya yang pernah mengikuti piala dunia, walaupun hanya sampai putaran pertama. Tiga kali mereka pernah mencicipi main di ajang sepakbola paling bergengsi antar negara tersebut. Tahun 1978, 1998 dan 2006.

Meskipun sekarang mereka tidak sehebat dulu tapi mereka masih tergolong salah satu macan Asia yang masih layak ditakuti. Di ajang piala dunia 1978 mereka sempat membuat kejutan dengan menahan Skotlandia dengan skor 1-1, tapi mereka tersisih karena mengalami dua kekalahan. Masing-masing dari Belanda dan Peru. Iran mencatat kemenangan pertamanya di piala dunia dengan mengalahkan Amerika Serikat pada piala dunia 1998. Di piala dunia 2006 Iran kembali menuai hasil dua kali kalah masing-masing dari Mexico dan Portugal dan satu kali seri melawan Angola. Nama-nama seperti Ali Daei, Mehdi Mahdavikia, Karim Bagheri, Khodadad Azizi mungkin masih akrab ditelinga anda pecinta sepakbola. Pemain-pemain ini serta beberapa pemain lainnya pernah mengecap pengalaman bermain di Bundesliga Jerman.

Di piala Asia Iran pernah menjuarai ajang sepakbola terbesar Asia ini sebanyak tiga kali masing-masing tahun 1968, 1972, dan 1976. Serta lima kali tampil di semi final piala tersebut. Rekor pertemuan antara timnas kita sendiri dengan Iran tidak begitu baik dimana kita mengalami dua kali kekalahan dan satu kali seri. Terakhir kita bertemu dengan Iran di Jakarta 1984 pada kualifikasi piala Asia dimana kita kalah 0-1. Iran yang kini dilatih oleh mantan asistennya Sir Alex Fergusen, Carlos Queiroz sebelum melangkah ke putaran ketiga terlebih dahulu mengandaskan harapan Maladewa dengan agregat gol 5-0. Secara peringkat FIFA Iran kini menempati urutan ke 54, nomer empat di Asia.

Melihat itu semua saya rasa adalah hal yang wajar jika kita menaruh perhatian lebih kepada tim Iran. Bermain imbang saja pada laga pertama di Teheran nanti sudah merupakan prestasi yang luar biasa buat tim kita. Apalagi kalau bisa mendulang kemenangan. Dalam sepakbola masih berlaku bahwa bola itu bundar, tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti hasil akhir dari suatu pertandingan, kompetisi ataupun kejuaraan. Yunani tidak pernah di prediksi orang bakal menjadi juara Eropa pada tahun 2004. Semoga data dan kalkulasi rasional tidak berlaku dalam partai Iran vs Indonesia 2 September nanti.

BAHRAIN

Dua laga kualifikasi piala dunia terakhir dilakoni Bahrain dengan mantap. Negara yang beribukota Manama ini berhasil lolos ke babak play off antar benua sebelum dihentikan Trinidad-Tobago di piala dunia 2006 dan Selandia baru di piala dunia 2010.

[caption id="attachment_123722" align="aligncenter" width="382" caption="Manama City, Sumber:Google"][/caption]

Bahrain juga sudah menyiapkan pemusatan latihan di kawasan wisata Dubai, Uni Emirat Arab dengan dipimpin oleh Pelatih Peter John Taylor. Latihan dipinggir kota Teluk Persiaitu berlangsung selama sepekan. Dalam TC tersebut Coach John Taylor memanggil juga beberapa pemain yang bermain di luar negeri seperti Abdulla Fatai (Al Qadisiya- Arab Saudi),Abdullah Ismail Omar (Neuchatel Xamac- Swiss), Jaycee John (Al Kharitiyath- Qatar), dan Mohammed Hussain (Umm Salal- Qatar), Faouzi Aaish (Dubai Club- Uni Emirat Arab). Mengingat capaian prestasi mereka sebelumnya dan calon lawan satu grupnya media lokal menempatkan timnya sebagai favorit kuat lolos ke putaran berikutnya. Walaupun hal ini ditampik oleh sang pelatih. Ia menganggap grup E sebagai grup berat semua tim berpotensi untuk lolos.

Secara ranking FIFA Bahrain masih berada dibawah Iran dan Qatar. Bahrain ada di peringkat 100 sementara Qatar berada di peringkat 90 dan Iran 54. Sebelum bertandang ke GBK 6 September, Bahrain terlebih dahulu melakoni laga kandang kontra Qatar. Di ajang Piala Asia prestasi terbaik mereka adalah tempat ke empat pada tahun 2004. Bahrain termasuk satu dari lima tim unggulan yang otomatis lolos ke putaran 3 bersama Australia, Jepang, Korsel dan Korut.

Sebagai salah satu calon lawan Indonesia di putaran tiga nanti, Bahrain merupakan satu kekuatan yang patut kita waspadai. Melihat data prestasi terakhir mereka di piala dunia sebelumnya saya pikir kita harus bekerja ektra dalam pertandingan kandang 6 September nanti. Lupakan dulu bahwa kita pernah mengalahkan mereka, karena situasi dan kondisinya sekarang berbeda. Memang sepakbola bukan hitungan matematis, mudah-mudahan dengan semangat dan fanatisme yang menggebu-gebu kita bisa menumbangkan mereka di GBK nanti.

QATAR

Prestasi terbaik negara beribukota Doha ini di ajang internasional adalah melangkah hingga ke perempat final piala Asia pada tahun 2000 dan 2011. Di putaran kedua pra piala dunia Qatar mengandaskan harapan kuda hitam Asia Tenggara Vietnam dengan gol agregat4-2. Pada piala Asia 2011 Doha, walaupun di awal mereka sempat dibekuk oleh Barcelonanya Asia [Uzbeqkistan]. Tapi dua pertandingan berikutnya berhasil mereka menangkan masing-masing melawan Cina dan lawan Kuwait. Sebelum akhirnya mereka dipukul oleh Jepang dengan skor 3-2 di perempatfinal.

[caption id="attachment_123724" align="aligncenter" width="387" caption="Doha City, Sumber:Google"][/caption]

Qatar sebagai salah satu negara Teluk yang kaya juga mencalonkan diri sebagai tuan rumah piala dunia 2022 dan Asosiasi sepakbolanya pernah meminta Pep Guardiola pelatih dengan segudang prestasi itu untuk menangani tim mereka. Di pra piala dunia sekarang Qatar ditukangi oleh Milovan Rajevac setelah sebelumnya memecat Bruno Metsu. Bruno Metsu adalah pelatih yang membawa Senegal ke piala dunia 2002, dimana tim Afrika tersebut berhasil membabat Prancis pada laga pembuka. Dan lolos hingga ke perampat final sebelum ditundukkan oleh negaranya Hakan Sukur [Turki]. Sementara Milovan Rajevac adalah pelatih kelahiran Cajetina [Yugoslavia] klub yang pernah ditukanginya adalah Red Star Belgrade dan terakhir menukangi tim piala dunia Ghana.

Rekor pertemuan Indonesia dengan Qatar adalah : 1x menang, 1x imbang, 2x kalah. Dan Kita selalu bisa mencetak gol ke gawang Qatar.

1986 - di Seoul - Asian Games - Indonesia 1:1 Qatar

1993 - di Doha - Pra Piala Dunia - Indonesia 1:3 Qatar

1993 - di Singapura - Pra Piala Dunia - Indonesia 1:4 Qatar

2004 - di Jakarta - Piala Asia - Indonesia 2:1 Qatar

Kekalahan Qatar piala Asia 2004 menyebabkan pelatih mereka Philippe Troussier dipecat.

Melihat data dan perhitungan tehnis Qatar memang sedikit berada diatas kita secara qua tekhnik. Tapi sepakbola bukan perhitungan matematis. Segala sesuatunya sangat mungkin terjadi dan istilah bola itu bundar masih berlaku dalam dunia sepakbola. Dan satu hal lagi yang menggembirakan adalah Qatar pernah dikalahkan oleh Vietnam 1-2 pada laga leg kedua putaran kedua pra piala dunia zona Asia. Semoga dengan semangat juang yang tinggi dan fanatisme yang berapi-api Qatar bisa kita tekuk agar memuluskan jalan menuju Brazil 2014.

Terima kasih

Salam mantap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun