Mohon tunggu...
Vence Marines
Vence Marines Mohon Tunggu... wiraswasta -

Learning at the university of life Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa hanya pembelajar di dunia dualitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Silaturahmi = Rezeki

24 Juli 2011   04:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:25 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Thank’s to --> Kompasiana yang sudah memberikan kesempatan buat artikel ini. Dan kompasianer-kompasianer yang sudah melirik dan melihat artikel ini minimal melirik judulnya.

Domoo Arigatoo...Sukses untuk anda semua ^_^

Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik buat anda !!

Banyak peluang yang bisa tercipta jika dua orang saling berinteraksi, berkomunikasi dan saling membuka diri memikirkan apa yang bisa dimanfaatkan jika keduanya terus menjalin hubungan. Silaturahmi itu rezeki. Semakin banyak kita menjalin hubungan dengan orang lain semakin besar peluang-peluang yang bisa tercipta. Kehidupan kita selalu dilengkapi oleh orang lain. Menganggap bahwa kita bisa memenuhi semua kebutuhan dan keinginan kita hanya membuat diri kecewa dan menjadi bahan canda.

Superman tidak akan pernah ada dalam kehidupan nyata. Kita butuh orang lain untuk melengkapi kehidupan kita. Semakin banyak kita menjalin silaturahmi dengan orang lain semakin banyak juga bagian dari kehidupan kita yang terlengkapi. [caption id="attachment_121239" align="alignright" width="150" caption="Sumber GBR: brainazuardi27.blogspot.com"]

13114804021829199422
13114804021829199422
[/caption]

Keengganan menjalin silaturahmi seringkali disebabkan karena kita tidak melihat keuntungan langsung apabila kita menjalin hubungan dengan seseorang. Di zaman yang serba instan ini kita mau segala sesuatunya serba langsung. Padahal sejatinya setiap dua orang atau lebih menjalin silaturahmi selalu ada keuntungan yang bisa diraih oleh kedua-duanya. Tidak hanya salah satu, karena Tuhan maha adil. Cuma kadang keuntungannya itu tidak langsung kelihatan oleh kita. Orang-orang biasa hanya melihat keuntungan yang tampak langsung sementara orang-orang luar biasa meyakini keuntungan yang bisa diraihnya nanti dikemudian hari jika ia menjalin tali silaturahmi dengan orang lain.

Hidup mirip dengan strategi distribusi dalam dunia marketing. Semakin banyak outlet yang menjadi registerd kita semakin besar peluang produk kita diterima. Dan semakin banyak registerd outlet yang kita miliki semakin kuat produk kita bertahan. Jika memiliki satu-dua outlet saja bisnis kita bisa tiba-tiba atau kata orang ‘Batak’ mak bedundu bermasalah. Karena kalau bergantung pada satu-dua outlet saja dan satu-dua outlet ini bermasalah maka tamatlah riwayat produk/bisnis kita.

[caption id="attachment_121240" align="aligncenter" width="150" caption="Sumber Gbr: mbelgedez.wordpress.com"]

13114806991701860013
13114806991701860013
[/caption]

Dalam dunia distribusi, distribusi yang baik itu adalah yang seperti piramid. Banyak dibawah, sedang ditengah dan sedikit diatas. Tujuannya adalah agar kuat dan kokoh tak tertandingi [kayak semen gresik aja hehehe]. Lebih banyak menjalin silaturahmi dengan orang-orang dikalangan bawah berarti kita peduli dengan nasib mereka dan bersimpati dengan keadaan mereka. Dan ini akan menyelamatkan kita disaat kehidupan berada pada tikungan yang tidak menyenakkan. Memperbanyak jalinan silaturahmi dengan kalangan bawah akan mengokohkan bangunan rumah silaturahmi kita.

So kalau kita yakin dan percaya bahwa silaturahmi itu adalah rezeki marilah kita tambah terus ‘registerd outlet’ kita agar kehidupan memudahkan kita dalam banyak hal !!

Terima kasih

____VM____

Salam Mantap

13114808841644941535
13114808841644941535

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun