Di era revolusi 4.0, teknologi dan internet semakin berkembang pesat. Salah satunya yakni munculnya media sosial Youtube dan merebaknya dunia vlogging. Orang-orang berlomba-lomba untuk membuat video menarik dan mengunggahnya di Youtube.
Bagaimana tidak, jika video yang diunggah mendapatkan atensi tinggi dari audiens, pemilik video tersebut akan mendapatkan uang yang berasal dari sistem monetize Youtube!
Nah, apakah kamu juga tertarik untuk membuat sebuah konten video dan mengunggahnya di Youtube? Ternyata, tidak semudah itu lho. Mari, simak tips dari Ciampa dan Moore dulu yuk agar persiapanmu makin baik!
1. Memilih kamera yang tepat untuk kebutuhan
Kamera merupakan alat utama dalam mengambil video. Seiring berkembangnya zaman, kamera semakin berevolusi dan berubah format mulai dari pita, analog hingga ke 4K. Adanya peningkatan ini, tentu mnjadikan adanya kemudahan dalam penggunaan dan kualitas. Tidak hanya itu, kamera pun kini mudah dijangkau. Tidak perlu kamera mahal-mahal, sudah banyak kamera smartphone yang bagus dan dapat digunakan untuk merekam sebuah konten. Yang penting adalah, pastikan kamera yang digunakan sesuai dengan kebutuhanmu ya.
2. Mengetahui apa yang dapat membuat video terlihat bagus
Jika ingin membuat suatu konten, pastikan bahwa konten tersebut menggambarkan informasi yang menarik, visual yang tidak membosankan di mata audiens, dan dapat menarik atensi dari audiens. Kamu bisa menempatkan dirimu sebagai audiens terlebih dahulu, lalu bayangkan apakah jika kamu membuat video dengan tema A, akan menarik perhatian dari audiens? Kuncinya adalah brainstorming!
3. Menjaga kestabilan kamera ketika merekam
Ketika akan merekam suatu hal, pastikan bahwa kamera dipegang dengan stabil. Kamu bisa menggunakan tripod atau menaruhnya di suatu tempat agar tidak bergoyang. Selain itu, kamu juga bisa membeli stabilizer jika akan merekam sembari berjalan dan berpindah-pindah tempat. Berikut komponen-komponen yang membuat video menjadi lebih bagus:
- Pencahayaan yang baik
- Audio yang jelas dan berkualitas
- Kamera yang stabil
- Struktur pengambilan gambar
4. Merekam dengan struktur yang jelas
Ketika ingin membuat konten, pastikan bahwa kamu sudah membayangkan apa saja yang akan kamu rekam. Hal ini tentunya akan mempermudah ketika masuk di editing. Kamu akan lebih mudah dalam mengedit video karena sudah ada struktur yang ingin dipaparkan, dan penonton akan lebih mudah memahami video yang kamu buat.
Bagaimana Contoh Video yang Baik?
Baru-baru saja, penulis melakukan video reaction terhadap salah satu video yang menurut penulis sangat baik. Video ini merupakan unggahan milik Youtuber Food Vlogger, Ria SW. Dalam videonya yang berjudul Jajanan Kolong Jembatan Busway, terdapat beberapa hal yang bisa dilihat dan dinilai. Berikut penilaian video Ria SW menurut penulis, menggunakan metode Video Evaluation dari University of Vermont.
Design
1. Style and organization
Alur dalam video yang dibuat Ria SW tertata dengan baik. Pertama, ia menjelaskan terlebih dahulu mengenai tempe mendoan yang pernah ia bahas sebelumnya. Lalu dia mengajak audiens berkelana mencari makanan-makanan favoritnya yang berada di kolong jembatan busway. Penulis memberi nilai 3 untuk kriteria ini.
2. Creativity
Cara pengambilan gambar di video Ria cukup menarik. Pertama, ia melakukan gaya vlogging, dengan membawa kamera sendiri dan mengarahkannya sesuai keinginannya. Lalu, ia dibantu oleh timnya untuk mengambil video dari berbagai sisi, seperti dari depan, belakang, jarak jauh maupun jarak dekat. Bahkan, Ria juga berhasil mengambil video mengenai makanan yang akan direview dengan baik dan detail yang bagus.
Message/Content
1. Content
Ria SW merupakan seorang food vlogger. Konten yang ia buat selalu berhubungan dengan makanan. Menurut pendapat saya, konten yang disajikan oleh Ria cukup menarik perhatian pemirsa. Terlebih, ia juga menggunakan visual editing yang bagus, seperti menambahkan efek pop up cartoon, efek animasi tulisan, dan sebagainya yang membuat penonton tertarik dan tidak bosan untuk menonton videonya. Penulis memberi nilai 4 untuk kriteria ini.
2. Quality
Secara kualitas, perbandingan antara suara Ria dengan backsound lagu cukup baik. Beberapa kali terdengar bahwa ada suara yang kurang jelas disampaikan, namun Ria berusaha menutupi hal itu dengan menuliskan subtitle / memberi keterangan berupa teks atau gambar sehingga penonton pun paham apa yang disampaikan. Penulis memberi nilai 3 untuk kriteria ini.
3. Spelling, Usage, Grammar and Mechanics
Bahasa yang digunakan Ria merupakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh pemirsa. Ia juga tidak bertele-tele dalam menyampaikan suatu hal atau mereview makanan. Penulis memberi nilai 4 untuk kriteria ini.
Overall Impression
Video Ria SW sangat menarik dan menurut saya berbeda dengan food vlogger lainnya. Kalau food vlogger lainnya hanya sekedar mereview makanan atau membuat video mukbang, kalau Ria menggunakan ciri khas dengan editing yang menarik dan gaya penyampaian yang baik.
Ria juga berusaha untuk melakukan honest review ketika mencoba. Makanan. Yang saya suka, ria tidak pernah menjatuhkan rasa makanan yang ia coba. Ia selalu mengatakan “Kurang cocok di lidahku.” bagi makanan yang ia kurang suka. Kembali lagi, selera orang memang berbeda-beda.
Secara keseluruhan, penulis memberi nilai 26 yang artinya sangat bagus untuk video Ria SW.
Berikut penilaian dari penulis secara visual yang dapat ditonton melalui kanal Youtube. Selamat menonton!
Daftar Pustaka:
Ciampa, Rob, and Theresa Moore. 2015. YouTube channels for dummies. John Wiley & Sons
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H