Jurnalisme tak hanya sekedar liputan dan membuat tulisan. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak hal-hal baru yang berkolaborasi dengan jurnalisme. Salah satunya dengan multimedia. Lantas, bagaimana sebenarnya peran multimedia dalam ranah jurnalisme?
Menurut Deuze (2003), terdapat dua cara dalam mendefinisikan multimedia dalam jurnalisme. Yakni:
- Multimedia sebagai penyaji dalam news story package suatu web, yang menggunakan lebih dari dua media (tulisan, musik, gambar, animasi grafis).
- Multimedia sebagai penyajian dalam bentuk yang lebih terintegrasi, yakni melalui berbagai media seperti situs web, email, SMS, MMS, radio, televisi, surat kabar, dan majalah.
Berikut beberapa contoh jurnalisme multimedia sejak awal hingga saat ini:
- Standups jurnalis media cetak berusaha menyajikan berita tidak hanya untuk media cetak, namun juga mulai merambah ke televisi
- Terdapat slideshow foto-foto hasil dari para jurnalis yang ditayangkan di situs web perusahaan tempat mereka bekerja. Hal ini maksudnya adalah, semenjak berkembangnya multimedia, gambar tidak lagi memenuhi ruangan untuk dicetak. Tinggal ditayangkan di situs web saja, sudah selesai.
- Rangkuman berita yang terdapat dalam situs web berita mulai disebarkan melalui email atau SMS. Contohnya seperti orang-orang yang berlangganan newsletter online di salah satu situs web berita. Mereka akan segera mendapat notifikasi melalui email atau SMS mengenai berita-berita terbaru.
- Terbentuknya projek bersama antar satu media dengan lainnya seperti mengumpulkan berita, mengedit dan menyajikan berita dalam berbagai format
Baik pekerja media cetak, penyiaran maupun online sama-sama mengumpulkan informasi dalam bentuk jurnalisme multimedia dan memiliki tujuan untuk mendistribusikannya ke dalam berbagai media
Elemen Multimedia
- Teks: Teks merupakan bentuk yang paling mudah dipahami, yakni dalam bentuk tulisan.
- Gambar: Merupakan bentuk visual yang dapat menjelaskan sesuatu ketika tidak dapat dijelaskan secara tekstual.
- Audio: Output dalam bentuk suara, untuk didengarkan. Informasi dalam bentuk audio dan dijelaskan secara lisan.
- Video: Adanya gabungan gambar bergerak dan suara. Untuk menggambarkan suatu kejadian dalam bentuk gambar bergerak.
- Animasi: Suatu efek visual yang mengandung perubahan dan interaksi.
Pentingnya Media Memperhatikan Tren
Untuk mempertahankan usahanya, tentu para pemilik media harus dapat mengikuti tren dalam kebiasaan orang mengenal berita. Terdapat empat tren yang dikatakan oleh Deuze, yakni:
- Membaca: Seiring berkembangnya jaman, orang-orang mulai meninggalkan media cetak. Kini, masyarakat kebanyakan membaca berita secara online. Dan tidak semudah itu, masyarakat lebih tertarik membaca berita yang ditawarkan dengan topik menarik atau sesuai dengan kesukaan mereka.
- Menonton: Pemahaman kita mengenai suatu peristiwa, serta cara memandang dunia di sekitar kita semakin dikonstektualisasikan oleh manipulasi dan pengeditan gambar dengan kecepatan tinggi.
- Mendengar: Masyarakat millennial masih mendengarkan radio. Hanya saja, mereka cenderung mendengarkan sembari melakukan tugas lainnya. Sama seperti survey menonton televisi yang dilakukan pada tahun 2002 oleh BIGresearch. Orang-orang pada masa itu juga menonton televisi sembari mengerjakan beberapa hal lainnya. Dari sini terlihat bahwa terdapat tren perubahan penggunaan media, dimana media dapat menemani khalayak untuk melakukan suatu pekerjaan.
- Multitasking: Masyarakat semakin terlibat dalam konsumsi dan produksi informasi di media berbeda namun dalam waktu bersamaan. Misalnya, ketika menonton tv namun juga sembari membaca koran dan mencari berita yang sedang ditayangkan melalui telepon seluler dengan bantuan internet.