Bumi manusia merupakan film karya Hanung Bramantyo yang diangkat dari novel terkenal tulisan Pramoedya Ananta Toer. Film ini berdurasi 3 jam dan ditayangkan pada 15 Agustus 2019, mendekati hari kemerdekaan Indonesia.Â
Film ini diperankan oleh Iqbaal Ramadhan sebagai Minke, Mawar Eva De Jongh sebagai Annelies Mellema dan Nyai Ontosoroh sebagai gundik serta Ibu kandung Annelies.Â
Bumi Manusia ingin mengangkat perjuangan rakyat Indonesia di masa kolonialisme dalam melawan penindasan bangsa Eropa, dimana pada saat itu Eropa masih menjajah Indonesia dan pribumi diinjak-injak di negerinya sendiri.
Dalam Costanzo (2014) dituliskan bahwa nasionalisme merupakan kepercayaan akan keunggulan bangsanya sendiri.Â
Para kaum nasionalis kerap bersikap defensif terhadap budaya dan bangsa lain, serta menolak percampuran budaya melalui arus migrasi lintas batas.
Pada masa penjajahan Eropa, nasionalisme di Indonesia terlihat dalam perlawanan para rakyat terhadap bentuk-bentuk tindakan kolonialisme yang menindas bangsa pribumi. Kesadaran nasionalisme ini timbul karena adanya keinginan untuk membebaskan diri dari penindasan tersebut.
Nasionalisme dalam film Bumi Manusia dapat kita lihat dari beberapa cuplikan adegan berikut ini.
1. Adegan Minke menggunakan bahasa Belanda
Minke beberapa kali diperlihatkan menggunakan bahasa Belanda dan melawan ketika direndahkan oleh para kaum Eropa. Namun, Minke tidak mau diam begitu saja, ia berani melawan.Â
Bahkan jika sudah sangat emosi, ia akan melawan menggunakan bahasa Belanda yang pada saat itu dianggap tidak sopan karena tidak setara.