Mohon tunggu...
Ni Nyoman Vena Riana Dewi
Ni Nyoman Vena Riana Dewi Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Currently studying Communication Science. Food and beauty enthusiast. Interested in Journalism. :) Email: venariana.dewi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Humor Kritis yang Tajam ala Mr. Kece (Opini.id)

25 Oktober 2020   16:52 Diperbarui: 25 Oktober 2020   22:42 2804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polling of the week dalam Opini.id (Sumber: Opini.id)

"Intinya gue ini adalah jeritan hati kalian semua. Yang gedeg sama kelakuan para pejabat yang konyol!" - Mr. Kece (sebelumnya dikenal dengan Mr. Ngehek, 2018) 

Mr. Kece (Ketahuan Cerdasnya) merupakan konten dari opini.id yang membahas hal-hal terkait politik dan pemerintahan di Indonesia. Konten ini dapat diakses secara tekstual melalui website opini.id dan video melalui akun Youtube opini.id.

Sebelum mengupas lebih dalam mengenai Mr. Kece, mari kita bahas dahulu mengenai induknya, yakni opini.id.

Opini.id: An Explainer Multi-Channel Network Company

Opini.id merupakan media jurnalisme multimedia yang berada di bawah naungan PT. Global Visi Media. Portal media ini terbentuk pada tahun 2012 dengan nama opini.co.id, namun pada tahun 2014 diubah menjadi opini.id.

Sumber: Opini.id
Sumber: Opini.id

Dalam pelaksanaannya, opini.id menerapkan jurnalisme multimedia. Hal ini dapat dilihat dari website opini.id yang menuliskan an explainer multi-channel network company. 

Mereka menggunakan 5 media dalam menyebarkan kontennya, yakni website opini.id, kanal Youtube opini.id, Facebook opini.id, Instagram @opini.id dan Twitter @opini_id.

Dilansir dari situs webnya, opini.id memiliki 10 program dan 2 kategori konten. 10 program tersebut yaitu, Mr Kece, Bimbel Netijen, Speak Up!, Begini Ceritanya, Streetwalker, Opini Aha, 1 Menit, Indepth, Lebih Dekat dan Perspektif. 

Sedangkan 2 kategori konten yang difokuskan oleh opini.id, yakni human interest (sosial dan politik), serta pop culture (ekonomi, lifestyle dan teknologi).

Menurut Ward (2002) adanya teknologi internet, menyebabkan berita dapat langsung tersampaikan dalam waktu cepat. Namun, hal ini tidak terjadi dalam Opini.id. 

Mereka berprinsip bahwa mereka tidak harus menyampaikan informasi secara cepat, karena jenis konten yang mereka buat merupakan konten video, teks dan audio sehingga terdapat proses editing terlebih dahulu.

Polling of the week dalam Opini.id (Sumber: Opini.id)
Polling of the week dalam Opini.id (Sumber: Opini.id)

Portal media online ini memiliki ciri khas, yakni adanya polling of the week yang dilakukan untuk mempertanyakan audiens mengenai isu apa yang sedang trending dan audiens dapat melakukan vote secara virtual.

Mr. Kece 

Mr. Kece merupakan konten milik opini.id yang dikhususkan untuk membahas hal-hal yang berbau politik dan pemerintahan. Mr Kece memiliki singkatan Ketahuan Cerdasnya. 

Ia digambarkan sebagai pria bertopeng, dan selalu membahas hal-hal berkaitan dengan pemerintahan yang tidak sembarangan dibicarakan. 

Mr. Kece (Sumber: Opini.id)
Mr. Kece (Sumber: Opini.id)

Dikutip dari Rangga (2019),  misi dari opini.id yakni menceritakan suatu kejadian dengan aktual, serta jujur dan kritis. Opini.id berprinsip tidak ingin asal-asalan dalam mengemas berita atau artikel yang akan diunggah, namun harus tetap berdasarkan fakta dan tentunya kritis. 

Hal ini juga yang terlihat dalam konten Mr. Kece, yang berani mengkritisi pemerintah dengan tajam, namun tetap sesuai etika dan tidak hanya asal berbicara.

Pedoman Media Siber (Sumber: Opini.id)
Pedoman Media Siber (Sumber: Opini.id)

Selain itu, opini.id juga menuliskan pedoman media siber yang dapat diakses melalui website mereka. Hal ini seakan menunjukkan bahwa artikel atau konten yang mereka publikasikan sudah sesuai dengan pedoman media siber dan ditandatangani oleh Dewan Pers dan Komunitas Pers di Jakarta, 3 Februari 2012. 

#MISTERMENULIS (Sumber: Opini.id)
#MISTERMENULIS (Sumber: Opini.id)

Mr. Kece memiliki 2 konten utama, yakni #MISTERMENULIS, merupakan kritikan dalam bentuk artikel tulisan yang ditayangkan melalui situs web opini.id. Lalu terdapat pula video yang dapat diakses melalui situs web opini.id dan juga tersambung dengan akun Youtube milik mereka. 

Dalam pelaksanaannya, Mr. Kece terlihat melaksanakan peran sebagai  jurnalisme watchdog. Hal ini karena topik yang diangkat olehnya berani mengkritisi politik dan pemerintahan di Indonesia secara tajam. 

Lantas, apakah itu jurnalisme watchdog? Serta bagaimana penerapannya dalam konten yang dilakukan oleh Mr Kece? Mari kita kupas lebih dalam di bawah ini.

Jurnalisme Watchdog dalam Mr. KECE 

Pers memiliki peran penting sebagai pengkritik terhadap pemerintah yang disebut dengan jurnalisme watchdog. Keillor (dalam Ishwara, 2011) mengatakan bahwa jurnalisme merupakan jantung demokrasi. 

Yang dimaksud oleh Keillor adalah, laporan kritis dari seorang jurnalis harapannya membuat dunia politik di suatu tempat menjadi lebih baik sehingga demokrasi di suatu negara dapat berjalan dengan lancar.

Sebagai watchdog, media memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan terhadap para pemilik kekuasaan baik di bidang politik atau pemerintah. Adanya pengawasan ini diharapkan agar tidak terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.

Menurut Ishwara (2011) Jurnalisme Watchdog didefinisikan sebagai berikut:

  • Penyelidikan independent pers mengenai kegiatan yang berhubungan dengan pemerintah, bisnis dan lembaga publik. 
  • Mendokumentasikan, menanyakan, menginvestigasi kegiatan mereka,
  • Memberi informasi kepada masyarakat dan pejabat mengenai isu yang sedang menjadi keprihatinan masyarakat.

Di Indonesia, terdapat beberapa media yang menjalankan peran sebagai jurnalisme watchdog, dan salah satunya yakni Opini.id. Opini.id memiliki ciri khas yang berbeda dalam mengemas konten jurnalisme watchdog mereka dibandingkan dengan media lainnya. 

Hal ini dikarenakan, Opini.id menggunakan icon Mr. Kece sebagai bentuk konten tersebut, yakni pria yang menggunakan hoodie berwarna hitam dengan topeng di wajah.

Mr. Kece dikatakan melaksanakan peran jurnalisme watchdog, karena tulisan dan video yang dipublikasikan bersifat mengkritisi pemerintah. Serta sesuai dengan poin nomor 3 yang tertulis diatas, yakni Mr Kece berusaha memberi informasi kepada masyarakat serta pejabat mengenai isu yang sedang menjadi keprihatinan di masyarakat.

Mr. Kece memiliki ciri khas yakni membawakan kritikannya melalui unsur humor dan sarkasme. Namun, tentu saja poin yang mereka sampaikan tetap tajam dan menohok.

Sumber: Youtube Opini.id
Sumber: Youtube Opini.id

Sumber: Youtube Opini.id
Sumber: Youtube Opini.id

Seperti yang dapat kita lihat diatas, dilansir dari youtube Opini id yang berjudul Omnibus Law Fix_Banget_Rev-3.micmati terdapat unsur humor dan sarkasme yang dibawakan oleh Mr Kece. Di dalam video tersebut, ditayangkan bahwa cameramen bertanya, 

"Kok kosong dah?" dan dijawab oleh Mr Kece,

"Lah kan emang omnibus law isinya omong ko****". (terdengar bunyi sound effect untuk menyensor ucapan Mr. Kece)

Seiring berjalannya waktu, jurnalisme watchdog mulai jarang ditemui. Hal ini dikarenakan peran pers sebagai jurnalisme watchdog sudah mulai susah, karena banyak pers yang berusaha dijinakkan oleh para penguasa. 

Mengingat kini media mulai dimiliki oleh para pengusaha yang juga terjun di dunia politik, sehingga peran jurnalisme watchdog pun perlahan meluntur karena adanya tekanan dari penguasa tersebut. 

Alih-alih menjadi jurnalisme watchdog, kini pers lebih banyak menjadi jurnalisme lapdog (kebalikan dari jurnalisme watchdog)

Opini.id merupakan salah satu media jurnalisme yang tidak tersentuh oleh penguasa pemerintah. Mereka berdiri sendiri di bawah naungan perusahaan swasta, sehingga masih bebas dalam mengkritisi politik pemerintahan serta menjalankan peran sebagai jurnalisme watchdog. 

Opini.id juga tidak hanya asal mengkritik namun tetap berpegang teguh dengan prinsip-prinsip etika jurnalisme, serta tetap berpedoman dari pedoman media siber yang bahkan dapat diakses melalui situs web opini.id, dimana mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bukanlah media yang seenaknya dalam mengkritik.

Jadi, apakah sekarang anda telah memahami apa itu jurnalisme watchdog dan bagaimana jurnalisme watchdog yang dilakukan oleh Mr KECE? Semoga artikel ini dapat bermanfaat, ya! Salam jurnalisme. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun