Mengapa kau tanyakan akhir?
Sejak pertama hadir kau telah membaca
Tiada yang abadi, dan kau tahu itu adanya
Bukan, sama sekali bukan maksudnya
Saat sempat kau bukakan pintu
Itu masalahmu, aku dengarkan kawan
Aku tahu, mungkin aku belum seusiamu
Merintih? Jangan! kamu terlalu kuat
Seberkas sinar lilin mungkin kau butuhkan malam ini
Pergilah, mungkin ruang kosong dan salib itu bisa menenangkanmu
Kau pernah bilang, manusia sama
Sama sudah sekuat baja
Sama pernah tertunduk
Bedanya, kamu menutup mata
Sekuat baja, api meluluhkan
Ingat saja, kamu masih berharga
Seperti saat Dia membangunkanmu
Istirahatlah sejenak, kawan
Dia pun sama...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H