Mohon tunggu...
Venansius Aldho Ariyarso
Venansius Aldho Ariyarso Mohon Tunggu... Guru - Guru Musik

semua tentang pendidikan yang berorientasi pada seni di sekolah menengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Musik Dalam Ranah Pendidikan

21 Juli 2024   22:35 Diperbarui: 5 Agustus 2024   16:46 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Venansius Aldho Ariyarso,S.Pd

Pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kemampuan kreatif individu. Salah satu ranah yang memegang peran penting dalam pembentukan ini adalah musik. Musik bukan hanya sebuah seni yang menghibur, tetapi juga sebuah media pembelajaran yang mampu merangsang kecerdasan dan menumbuhkan nilai-nilai positif. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam peran ranah musik dalam pendidikan, bagaimana musik dapat menjadi instrumen pembelajaran yang efektif, serta dampak positifnya terhadap perkembangan karakter dan kreativitas individu. Tidak dapat dipungkiri bahwa musikalitas yang dimiliki oleh anank bangsa Wage Rudolf Supratman pada tahun 1928 telah menghasilkan sebuah lagu yang mampu mengobarkan semangat persatuan diantara para para pemuda dari berbagai suku bangsa. Lagu yang telah mendorong perjuangan bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan melalui pengorbanan para pahlawan bangsa.

Lagu yang seyogyanya membangkitkan semangat dan kesadaran kita akan pentingnya pengenalan terhadap musik bagi semua anak bangsa melalui pendidikan umum disekolah. Musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, bahkan musik dianggap setua usia manusia itu sendiri. Musik berkembang dari peradaban: Mesopotamia, Mesir Kuno, Yunani Kuno, Arab, Ibrani, hingga peradaban India, Cina, Jepang, dan Asia Tenggara. Perkembangan musik juga terjadi di Eropa ketika lahirnya peradaban Kristiani sejak abad Ke-3 Masehi. Perkembangan musik juga terjadi di tanah air melalui peninggalan khasanah musik etnik dan lagu rakyat yang tersebar di seluruh Nusantara, dengan kata lain musik etnik yang tercipta dari maysarakat itu sendiri. Kemudian perkembangan juga dipengaruhi oleh adanya interaksi dari budaya barat yang masuk melalui jalur perdagangan, para pelaut, dan para missionaris barat pada abad ke-16. Pada saat itu musik hanya sebagai lagu dalam acara adat atau keagamaan, hiburan, lagu kebangsaan, lagu perjuangan dan sebagai sajian pertunjukan. Musik masih belum sampai pada ilmu pengetahuan di sekolah umum dan diperkenalkan pada peserta didik terutama pendidikan seni.

Maestro pelukis Affandi adalah contoh seniman yang memiliki aspek penting dalam Pendidikan seni di masyarakat sehingga beliau berhasil mengajak putrinya Kartika untuk mengikuti jejaknya. Sebagai pendidik seni, perempuan lebih memiliki strategi yang manusiawi untuk menggunakan metode kuantitatif dalam menyampaikan studi bidang seni di sekolah umum, terutama dalam pengalaman estetik kepada peserta didik. Pengalaman estetik yang memadai akan memberikan keseimbangan terhadap perkembangan rasio dan emosi peserta didik dalam masa pertumbuhan mereka. Pendidikan seni sebagai sebuah pengalaman estetis yang memiliki sifat sebagai berikut: selain menghasilkan lulusan yang berbakat, juga mendorong sensitivitas masyrakat dalam berkesenian. Demikian pula peran dalam pengajaran musik yang diambil dari Ki Hadjar Dewantara (1889-1959), tut wuri dalam proses pembelajaran disekolah seni yang menuntut dihasilkannya karya seni yang artistik.

Peningkatan Kemampuan Matematika Musik memiliki keterkaitan erat dengan matematika, terutama melalui konsep-konsep seperti irama, pola, dan perhitungan waktu. Pemahaman terhadap ritme dan notasi musik dapat membantu siswa mengembangkan pemikiran analitis dan pemecahan masalah, keterampilan yang juga bermanfaat dalam belajar matematika.

Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional

a. Kolaborasi dan Komunikasi Keterlibatan dalam kelompok musik, seperti orkestra atau paduan suara, mengajarkan siswa untuk berkolaborasi dan berkomunikasi. Mereka belajar untuk mendengarkan dan merespons terhadap rekan-rekan mereka, menghargai peran masing-masing, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini menciptakan lingkungan di mana keterampilan sosial dapat berkembang dengan baik.

b. Pengelolaan Emosi Musik memiliki kekuatan untuk mengungkapkan dan merangsang emosi. Melalui pendalaman dalam musik, siswa dapat belajar mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang positif. Ini membantu dalam pengembangan kecerdasan emosional, keterampilan yang penting dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Musik untuk Semua

a. Inklusivitas dalam Pendidikan Musik Pentingnya pendidikan musik tidak hanya terbatas pada mereka yang memiliki bakat musik tertentu. Sebuah program pendidikan musik yang baik dirancang untuk menjadi inklusif, memberikan kesempatan bagi semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, untuk terlibat dalam kegiatan musik. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung keberagaman dan kesetaraan.

b. Pendidikan Musik di Era Digital Kemajuan teknologi telah membawa dampak besar pada pendidikan musik. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran musik, seperti aplikasi mobile dan perangkat lunak produksi musik, membuka peluang baru bagi siswa untuk mengeksplorasi kreativitas mereka. Ini juga memfasilitasi aksesibilitas yang lebih besar terhadap pendidikan musik, terutama di daerah-daerah yang mungkin memiliki keterbatasan sumber daya.

Pendidikan Musik sebagai Penunjang Kreativitas

a. Mendorong Ekspresi Kreatif Melalui pembelajaran musik, siswa diajak untuk mengeksplorasi ekspresi kreatif mereka. Proses menciptakan dan memainkan musik memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dengan cara yang unik. Ini tidak hanya membantu dalam pengembangan kreativitas artistik, tetapi juga dalam melihat tantangan dengan perspektif yang kreatif.

b. Hubungan Antara Musik dan Inovasi Banyak tokoh inovatif dalam berbagai bidang memiliki latar belakang musik. Kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan mengintegrasikan ide-ide dari berbagai sumber merupakan keahlian yang dapat diasah melalui pendidikan musik. Dengan demikian, musik tidak hanya menjadi keterampilan tambahan, tetapi juga sumber inspirasi bagi proses inovasi.

Tantangan dalam Pendidikan Musik

a. Aksesibilitas dan Sumber Daya Salah satu tantangan utama dalam memperluas peran musik dalam pendidikan adalah masalah aksesibilitas dan ketersediaan sumber daya. Beberapa sekolah mungkin menghadapi keterbatasan dana atau kurangnya fasilitas untuk mendukung program musik yang memadai. Ini menjadi hambatan yang perlu diatasi untuk memberikan manfaat musik kepada lebih banyak siswa.

b. Peran Guru dalam Pembelajaran Musik Peran guru musik sangat penting dalam membimbing siswa melalui perjalanan pendidikan musik mereka. Guru harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang subjek, keterampilan pedagogis yang efektif, dan kemampuan untuk menginspirasi siswa. Dukungan yang memadai untuk pengembangan profesional guru musik juga perlu diperhatikan.

Kesimpulan

Dalam penutup, ranah musik memiliki dampak yang signifikan dalam pembentukan karakter dan kreativitas melalui pendidikan. Melalui pengembangan kemampuan kognitif, keterampilan sosial dan emosional, serta penunjang kreativitas, pendidikan musik menjadi suatu wahana pembelajaran yang holistik. Meskipun menghadapi tantangan dalam hal aksesibilitas dan dukungan sumber daya, peran guru dalam pendidikan musik menjadi kunci untuk mengatasi hambatan ini. Dengan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, dapat diharapkan bahwa ranah musik akan terus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan, memberikan manfaat yang mendalam bagi perkembangan generasi mendatang.

References

Ganap, Victor. 2019. Musik Dalam Kultur Pendidikan. Yogyakarta. Penerbit Thafa Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun