Mohon tunggu...
Velya BerlianaPutri
Velya BerlianaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Pariwisata Trisakti

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Sistem kekerabatan di Minangkabau?

12 Januari 2024   12:25 Diperbarui: 12 Januari 2024   12:48 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem kekerabatan di masyarakat Minangkabau memiliki ciri khas yang unik, di mana warisan dan garis keturunan lebih menekankan pada sisi matrilinear atau melibatkan ibu lebih banyak daripada garis keturunan ayah. Beberapa elemen kunci dalam sistem kekerabatan Minangkabau melibatkan adat perpatih, matriarki, dan pentingnya peran perempuan dalam warisan dan struktur sosial. Berikut adalah beberapa aspek utama dari sistem kekerabatan Minangkabau:

 1.Adat Perpatih: Sistem adat perpatih merupakan ciri khas utama dalam kekerabatan Minangkabau. Dalam adat perpatih, warisan dan harta keluarga diwariskan melalui garis keturunan ibu. Hal ini berarti anak-anak mengambil nama dan kekayaan keluarga dari pihak ibu, dan anak perempuan memegang peranan penting dalam pengelolaan warisan. 

2.Matrilinear vs. Patrilinear: Sistem kekerabatan Minangkabau lebih condong ke arah matrilinear, yang berarti bahwa garis keturunan dan kepemilikan diwariskan melalui pihak ibu. Hal ini berbeda dengan kebanyakan masyarakat di Indonesia dan dunia, di mana sistem patrilinear lebih umum, di mana garis keturunan dan warisan diwariskan melalui pihak ayah.

 3.Pentingnya Peran Perempuan: Wanita memiliki peran yang signifikan dalam sistem kekerabatan Minangkabau. Mereka tidak hanya memiliki tanggung jawab dalam mengelola rumah tangga tetapi juga memegang kendali atas warisan dan harta keluarga. Kedudukan wanita dalam adat perpatih memberikan kekuatan dan pengaruh yang kuat dalam struktur sosial masyarakat Minangkabau.

 4.Hubungan Keluarga dan Kekerabatan yang Erat: Masyarakat Minangkabau cenderung memiliki hubungan kekeluargaan yang erat. Konsep keluarga tidak hanya mencakup orang tua dan anak-anak, tetapi juga seluruh keluarga besar yang terkait dengan garis keturunan ibu. 

5.Peran Pria dan Adat Alam Minangkabau: Meskipun sistem kekerabatan lebih matrilinear, peran pria dalam adat perpatih tetap penting. Pria memainkan peran dalam merawat tanah dan membantu keluarga, meskipun tanah dan harta keluarga diwariskan melalui garis keturunan ibu.

 6.Penyelesaian Konflik melalui Adat: Sistem adat perpatih sering digunakan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik dalam masyarakat Minangkabau. Adat perpatih menyediakan kerangka kerja hukum adat yang diakui dan dihormati oleh masyarakat setempat. 

Sistem kekerabatan Minangkabau mencerminkan keunikannya dalam masyarakat Indonesia. Meskipun sistem ini unik, perubahan zaman dan modernisasi telah membawa perubahan dalam beberapa praktik kekerabatan di Minangkabau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun