Banyak orang yang ingin membaca buku ini, namun mungkin melihat harga-harga yang begitu tinggi mereka mengurungkan niatnya.
Yah, inilah ironi.
Sekian buku yang diperdagangkan di media online itu begitu enggan dibagi dengan ikhlas tanpa mempermasalahkan uang sebagai imbalannya. Dan begitulah jika individu sudah mulai jadi kapitalis, semulia apa pun ilmu yang diperolehnya enggan dibagi apalagi diamalkan, tidak mungkin pula berguna untuk mengangkat derajatnya juga orang-orang di sekitarnya.
Sedikit kabar gembira untuk anda yang mungkin belum sempat membaca DBR, saya mencantumkan link untuk membaca ebook-nya secara online atau mendownloadnya. Mungkin saja beliau ini orang yang prihatin dan berinisiatif untuk men-scan menjadi ebook, setidaknya lebih banyak orang yang membaca dan memberikan faedah setelahnya.
Tidak bisa buku serta merta mengubah keterpurukan Negara, namun ia bisa membuka pikiran pembacanya. Dan semua berawal dari hal yang terkecil, individu.
Saya bukan orang yang nasionalis, juga tidak mau sok tahu dan sok pintar. Saya hanya individu yang merasa muak pada semua bentuk kapitalisme. Tidak lebih, ini hanya opini orang awaam semata.
Salam.
Tautan :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H