Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok namun menghirup asap rokok dari perokok aktif di sekitarnya. Walaupun tidak merokok secara langsung, tetap saja sebagai perokok pasif beresiko terkena berbagai penyakit serius akibat paparan asap rokok yang dihirupnya. Asap rokok mengandung lebih dari 7000 zat kimia berbahaya, termasuk karsinogen( penyebab kanker) dan racun lainnya. Asap rokok memang tidak bisa kita hindari secara langsung, dikarenakan banyaknya perokok di lingkungan sekitar kita baik di rumah, tempat kerja, tempat makan dan banyak tempat umum lainnya.
Asap rokok ini terbagi menjadi dua jenis:
1. Asap Utama : Asap yang dihembuskan oleh perokok aktif setelah menghirup rokok.
2. Asap Sampingan : Asap yang berasal dari ujung rokok yang menyala dan mengandung konsentrasi bahan kimia berbahaya lebih tinggi daripada asap utama.
Aktivitas merokok secara bebas di tempat umum banyak ditemui di Indonesia. Merokok merupakan hak asasi manusia, namun merugikan bagi perokok itu sendiri dan juga orang di sekitarnya. Perokok pasif memiliki risiko kesehatan yang sama dengan perokok aktif. Aktivitas merokok secara bebas di tempat umum banyak ditemui di Indonesia. Merokok merupakan hak asasi manusia, namun merugikan bagi perokok itu sendiri dan juga orang di sekitarnya. Perokok pasif memiliki risiko kesehatan yang sama dengan perokok aktif. Remaja di indonesia. Remaja yang pengetahuannya rendah menjadi perokok berat. Merokok pada remaja yang pengetahuannya rendah adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs) untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs) dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permission beliefs/positive).
Bahaya Kesehatan bagi Perokok Pasif
1. Penyakit Pernapasan: Perokok pasif berisiko tinggi terkena penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan atas. Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih rentan terhadap serangan asma dan pneumonia.
2. Penyakit Kardiovaskular: Paparan asap rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Risiko ini berlaku tidak hanya bagi perokok aktif tetapi juga perokok pasif yang sering terpapar asap rokok.
3. Kanker: Asap rokok mengandung lebih dari 70 zat karsinogenik yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, kanker tenggorokan, dan kanker kandung kemih. Perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru meskipun mereka tidak merokok.
4. Gangguan Kehamilan dan Janin: Wanita hamil yang terpapar asap rokok berisiko mengalami komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan kematian janin. Paparan ini juga dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf janin.
5. Masalah Kesehatan Anak: Anak-anak yang tumbuh di lingkungan perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan perilaku, kesulitan belajar, dan masalah perhatian. Asap rokok juga dapat memperlambat pertumbuhan paru-paru anak-anak.
Bahwa perokok pasif, meskipun tidak merokok secara langsung, tetap berisiko tinggi terkena berbagai penyakit serius akibat paparan asap rokok. Asap rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya, termasuk karsinogenik dan racun lainnya, yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan, kardiovaskular, dan kanker. Bahaya ini tidak hanya berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga meningkatkan risiko kesehatan anak-anak dan wanita hamil yang terpapar. Upaya untuk mengurangi paparan asap rokok, terutama di tempat umum, penting untuk melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H