Mohon tunggu...
Vellen Melodya
Vellen Melodya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Potensi Sel Punca Mengganti Ginjal yang Mengalami Kegagalan

22 Oktober 2017   00:17 Diperbarui: 22 Oktober 2017   05:04 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Sel yang terdapat dalam tubuh organisme berasal dari  pertumbuhan sel punca memiliki induk pada embrio manusia dan akan  berkembang menjadi sel lain dengan jenis yang berbeda pada tubuh. Sel  punca memiliki fungsi mengganti sel-sel tubuh yang rusak untuk  memperbaiki dan menjaga kelangsungan hidup.

 Sel punca memiliki ciri-ciri  khas. Pertama, sel punca tidak memiliki bentuk dan sifat yang spesifik  karena belum berdiferensiasi. Dimana hal itu membuat fungsinya baru  dapat diketahui pada kondisi dan waktu tertentu. Kedua, sel punca dapat  memperbanyak diri dan menghasilkan sel-sel yang memiliki karakter sama  dengan induknya dengan cara replikasi. Terakhir, sel punca dapat  berdiferensiasi menjadi lebih dari satu jenis sel. 

Sel punca dapat  berdiferensiasi menjadi sel tubuh manusia dari lapisan eksoderm,  mesoderm, dan endoderm. Selain itu sel punca juga dapat berdiferensiasi  menjadi beberapa jenis sel yang berada pada satu golongan seperti pada  golongan pembentukan darah. Sel punca tediri menjadi dua jenis  berdasarkan tingkat maturasi, yaitu sel punca embrionik dan sel punca  dewasa. 

Kemampuan diferensiasi sel punca embrionik jauh lebih tinggi  dibandingan dengan sel punca dewasa. Di mana sel punca dewasa terbagi  lagi menjadi lima jenis, yaitu sel punca hematopoietik yang  berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah, sel punca neural yang  berdiferensiasi menjadi tiga sel saraf utama, sel punca jaringan kulit  yang berdiferensiasi menjadi keratinosit dan sel epidermis kulit, sel  punca jantung yang berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel jantung utama,  dan terakhir sel punca mesenkimal yang berdiferensiasi menjadi  osteosit, kondrosit, adiposit, dan sel-sel jaringan ikat.

             Berdasarkan sifat-sifat dan fungsi yang dimiliki oleh sel punca, sel  ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit tertentu seperti diabetes,  radang sendi rematik, parkinson, alzheimer, osteoartritis, stroke,  perbaikan sel otak paska trauma kepala, kematian sel jantung, kanker,  gangguan penglihatan, dan pemulihan luka. Cara pemulihannya dengan  melakukan transplantasi sel punca pada jaringan atau organ yang  mengalami kerusakan. Lalu berdasarkan teori, apakah sel punca dapat  ditransplantasikan pada jaringan atau organ ginjal yang mengalami  kerusakan? Jawabanya benar jika dikatakan bahwa sel punca dapat  menggantikan jaringan atau organ yang mengalami kerusakan, hal itu  didasari dengan beberapa alasan.

               Pertama, sel punca  memiliki sifat regenerasi dimana sel ini memiliki kemampuan untuk dapat  memperbaharui sel dan dapat membuat salinan sel yang sama persis.  Dengan kata lain ketika sel punca tersebut diinjeksikan ke dalam ginjal  maka sel punca dapat langsung membentuk salinan sel baru yang sama  dengan sel ginjal tersebut. 

Jika sel ginjal yang rusak telah digantikan  oleh sel punca yang telah menyalin sifat sama melalui sel ginjal yang  masih baik, maka dengan otomatis jaringan ginjal akan diperbaiki dan  begitu juga dengan organ ginjal tersebut.  Selain itu ginjal dapat  merespon dengat tepat terhadap kerusakan dan regenerasi. 

Seperti ketika  kita kehilangan atau menyumbangkan ginjal, fungsi ginjal yang tersisa  dengan baik pada awalnya merespons kerugian dengan bertambah sebanyak  40%, sebagian besar dicapai oleh sel yang bertahan semakin besar. Namun  pada beberapa kejadian kerusakan pada ginjal sangat parah sehingga  kerangka struktural ginjal terdistorsi atau mengalami perubahan bentuk  yang tidak diinginkan yang membuat regenerasi normal tidak mungkin  menuju fibrosis. 

Mekanisme kerja nya diawali dengan sinyal yang dikirim  oleh jaringan yang membutuhkan dan dikirim ke sumsum tulang untuk  melepaskan sel punca dewasa ke aliran darah. Setiap sel punca yang  meninggalkan sumsum tulang akan meninggalkan duplikat mereka yang  membuat kita selalu memiliki persediaan sel punca dalam sumsum tulang.  

Selanjutnya sel punca akan bersirkulasi di aliran darah. Setelah itu sel  punca akan ditarik dengan sinyal yang berbeda untuk bermigrasi ke dalam  sel-sel atau jaringan yang rusak. Terakhir sel punca akan bereproduksi  menjadi sel-sel baru yang sehat pada jaringan yang rusak tersebut.

             Selanjutnya jika kita mengingat kembali teori yang telah  disampaikan, telah disebutkan terdapat sel punca mesenkimal yang  merupakan salah satu jenis dari sel punca dewasa. Sel punca mesenkimal  terdapat pada seluruh bagian tubuh terutama di daerah perivaskuler atau  di sekitar pembuluh darah. Sel punca mesenkimal paling banyak ditemukan  di sumsum tulang belakang, darah tali pusat, dan jaringan adiposa. Sel  punca mesenkimal dapat berdiferensiasi menjadi jaringan mesodermal. Di  mana ginjal juga merupakan salah satu organ yang dihasilkan melalui  jaringan mesodermal. Selain itu sel punca mesenkimal merupakan  pertahanan alami tubuh terhadap kerusakan ginjal. Sel punca ini  berfungsi untuk melindungi ginjal dari luka dan mempercepat penyembuhan.  Sebagai contoh sel punca mesenkimal dapat melemahkan peradangan pada  ginjal, tekanan retikulum endoplasma, dan nekrosis (kematian sel yang  disebabkan oleh kerusakan sel secara akut) melalui mekanisme yang  melibatkan kontak sel.

            Alasan ketiga, yaitu seseorang  yang mengalami gagal ginjal tidak perlu menunggu cukup lama agar  ginjalnya dapat diganti. Itu karena tidak perlu melakukan cek kesesuaian  antar ginjal pemberi dan ginjal penerima. Hal tersebut karena seseorang  yang menggantikan ginjalnya dengan sel punca dapat mengambil melalui  beberapa lokasi salah satunya sumsum tulang. Di sumsum tulang tidak  hanya terdapat sel punca, namun juga ada sel-sel lainnya yang belum  masak. Ketika sel-sel tersebut disuntikan ke tubuh orang lain secara  otomatis sel tersebut akan menyesuaikan diri dengan lokasi baru mereka.  Selain melalui sel punca yang terdapat pada sumsum tulang, transplantasi  bisa menggunakan sel punca yang terdapat pada tali pusat. Pengambilan  sel punca yang terletak pada tali pusat memiliki kelebihan karena tidak  akan menimbulkan rasa sakit pada pendonor dan lebih mudah untuk diambil.

Alasan  selanjutnya berkaitan lagi dengan asal pengambilan sel punca yang akan  digunakan untuk menggantikan ginjal yang mengalami kegagalan. Sel punca  yang digunakan bisa berasal dari diri sendiri atau yang disebut dengan  transplantasi autologus. Pada transplantasi autologous, sel punca akan  diambil dan dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi dengan dosis  tinggi. Setelah menerima kemoterapi dosis tinggi, sel punca pasien akan  dilelehkan dan dikembalikan ke dalam tubuh pasien. 

Selain itu  transplantasi ini tidak terjadi reaksi penolakan dari tubuh karena sel  berasal dari diri sendiri sehingga tidak ada resiko yang membuat sistem  kekebalan tubuh akan menolak sel punca yang ditransplantasikan serta  efek samping yang ditimbulkan sedikit. Hal itu membuat proses  penyembuhan pada pasien juga akan semakin cepat karena proses  pembentukan darah baru juga berlangsung dengan cepat.

Berikutnya, karena sel punca memiliki fleksibilitas yang tinggi sehingga  membuat jumlah sel tersebut dapat diperluas dan hampir diatas 200 jenis  sel menggunakan bahan kimia. Hal itu disebut dengan manipulasi sel  punca yang berarti bahwa sel punca dapat dikembangkan di luar tubuh  manusia seperti pada cawan petri. Manipulsi sel punca berguna untuk  mengatasi penyakit degeneratif. Penyakit ginjal termasuk dalam penyakit  degeneratif atau penyakit kerusakan terhadap jaringan atau organ pada  tubuh yang disebabkan oleh pertambahan usia ataupun gaya hidup tidak  sehat. 

Selain fleksibilitas yang tinggi sel punca bersifat immortal yang  berarti bahwa sel punca yang telah diinjeksi ke tubuh memiliki umur  panjang sehingga dapat membelah ratusan kali yang berarti dapat terus  memperbaiki sel yang telah rusak. Manipulasi sel punca digunakan ketika  regenerasi lokal yang dilakukan tidak dapat berfungsi ketika sel punca  diinjeksi ke tubuh dan tidak dapat mengatasi cacat bawaan pada penyakit  ginjal yang disebabkan oleh genetika seperti alport dan polikistik.  Manipulasi sel punca diambil pada sumsum tulang dan sel-sel darah pada  tali pusar melalui sebuah cara yang disebut plastisitas sel punca.  Manipulasi sel punca tersebut dapat digunakan untuk transplatasi ke  organ ginjal dan langsung mengalami diferensiasi. Pada keadaan ini sel  punca yang telah dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh  pasien agar sel punca tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel- sel  organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati  akibat penyakit degeneratif.

            Alasan keenam, penyakit  ginjal sendiri disebabkan karena hipertensi atau tekanan darah tinggi,  kekurangan cairan atau dehidrasi, penyumbatan urin, dan kurangnya aliran  darah ke ginjal. Dari hal-hal yang disebutkan diatas, sel punca  memiliki fungsi yang berhubungan dengan semua itu. Satu, sel punca  berfungsi untuk menambah jumlah peredaran darah dan mempercepat mikro  sirkulasi darah sehingga penyakit tekanan darah tinggi dapat  disembuhkan. Kedua, sel punca berfungsi untuk mempercepat pembersihan  dalam tubuh sehingga pasien setelah diterapi sel punca akan lancar buang  air yang akan menyembuhkan ataupun mencegah terjadinya penyumbatan urin  pada tubuh. Di mana ketika sel punca dapat menyembuhkan beberapa  penyebab penyakit gagal ginjal yang telah disebutkan di atas, maka  penyakit gagal ginjal dapat dicegah. Namun, pada kenyataannya cangkok  ginjal masih dilakukan, itu bisa terjadi karena penyakit ginjal yang  dialami sudah kronik yang bersifat lama dan progresif sehingga sel punca  sudah tidak dapat lagi memperbaiki sel ginjal yang rusak. Kondisi ini  dikarenakan trauma akibat kecelakaan yang membuat ginjal benar-benar  berhenti bekerja dengan benar.

            Jadi, kesimpulannya  bahwa sel punca dapat digunakan untuk menggantikan organ atau jaringan  pada ginjal yang mengalami kegagalan dengan didasarkan oleh beberapa  alasan. Pertama, sel punca memiliki sifat regenerasi yang membuat sel  ini dapat memperbaharui sel dan dapat membuat salinan sel yang sama  persis. Sehingga sel punca yang diinjeksikan ke dalam ginjal dapat  langsung membentuk salinan sel baru yang sama dengan sel ginjal. Di mana  jaringan ginjal yang tersusun dari sel yang rusak secara otomatis  diperbaharui dengan adanya sel punca. Kedua, terdapat jenis sel punca  mesenkimal yang dapat melakukan diferensiasi menjadi jaringan  mesodermal. Dan ginjal merupakan organ yang terbentuk melalui jaringan  mesodermal, maka sudah terlihat jelas bahwa sel punca dapat menggantikan  jaringan ataupun organ ginjal yang telah rusak. Alasan berikutnya  karena sel punca dapat diambil dari diri sendiri yang membuat tidak  terjadinya reaksi penolakan, efek samping yang timbul kecil, dan proses  penyembuhan dari pasien lebih cepat.  Alasan selanjutnya, waktu yang  diperlukan untuk menggantikan ginjal dengan sel punca jauh lebih singkat  jika dibandingkan dengan transplantasi ginjal dari orang lain karena  tidak perlu dilakukan tes kesesuaian antara ginjal penerima dan ginjal  pemberi. Berikutnya, sel punca memiliki fleksibilitas yang membuat sel  punca dapat di manipulasi dengan ditumbuhkan diluar tubuh yang dapat  mengobati penyakit degeneratif. Selain itu sel punca bersifat immortal  yang berarti bahwa sel ini dapat berumur panjang sehingga dapat membelah  ratusan kali dan dapat terus memperbaiki sel yang mengalami kerusakan.  Alasan kelima karena sel punca memiliki fungsi yang dapat mengatasi  penyakit-penyakit penyebab gagal ginjal seperti hipertensi, penyumbatan  urin, dan dehidrasi.

DAFTAR PUSTAKA

(2017, Oktober 17). Retrieved from https://www.academia.edu/22081545/STEM_CELL

(2017, Oktober 17). Retrieved from https://www.academia.edu/7283097/Sejarah_dan_Perkembangan_Sel_Punca_serta_Dampak_Positif_dan_Negatifnya

(2017, Oktober 17). Retrieved from https://www.academia.edu/29129217/Pengembangan_Sel_Punca_Demi_Kesejahteraan_Manusia

(2017, Oktober 17). Retrieved from https://www.gleneagles.com.sg/id/specialties/advanced-procedures/stem-cell-transplant

(2017, Oktober 19). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca

(2017, Oktober 19). Retrieved from https://hsci.harvard.edu/kidney-disease-0

(2017, Oktober 19). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3980673/

(2017, Oktober 19). Retrieved from http://www.kidney.org.uk/help-and-info/medical-information-from-the-nkf-/medical-info-transplant-stem-cells/

(2017, Oktober 19). Retrieved from https://stemcellres.biomedcentral.com/articles/10.1186/scrt472

(2017, Oktober 20). Retrieved from http://aboutbiologytoday.blogspot.co.id/2013/06/ciri-stem-sel.html

(2017, Oktober 20). Retrieved from https://www.academia.edu/8538981/Gagal_ginjal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun