Mohon tunggu...
Vellen Melodya
Vellen Melodya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Siapakah yang Lebih Adaptif, Hewan atau Tumbuhan?

21 September 2017   17:10 Diperbarui: 21 September 2017   17:28 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan kedua karena hewan dapat melakukan adaptasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan. Baik adaptasi untuk melindungi diri, mendapatkan mangsa ataupun untuk reproduksi. Hewan memiliki kebutuhan berupa oksigen, air, iklim, makanan, tempat tinggal dan reproduksi yang baik. Sementara tumbuhan memerlukan nutrisi, karbondioksida, air dan cahaya. Untuk itu semua keduanya mengalami adaptasi morfologi namun pada kenyataannya adaptasi yang dilakukan oleh hewan jauh lebih terlihat. Adaptasi itu seperti perubahan bentuk paruh, gigi, mata, bulu, dan tulang yang berongga. Hal ini karena jaringan pada hewan lebih fleksibel dibandingan jaringan pada tumbuhan. 

Perubahan paruh seperti paruh yang berat untuk burung pemakan biji atau paruh runcing untuk burung pemakan madu. Sementara tulang berongga dimiliki oleh burung yang membuatnya lebih ringan saat terbang sedangkan hewan darat memiliki tulang yang lebih rapat. Adaptasi lainnya dapat dilihat dengan adanya bulu pada hewan. Beberapa hewan seperti bison akan menumbuhkan mantel bulunya untuk melindungi dari suhu musim dingin. Dan saat cuaca membaik bulu mantel itu akan dilepaskan. 

Contoh lainnya yaitu landak yang tubuhnya ditutupi oleh bulu tajam yang akan melindunginya dari predator. Sementara tumbuhan tidak bisa melakukan adaptasi untuk melindungi diri dari predator. Adaptasi untuk melindungi diri dari predator seperti cicak memutuskan ekornya saat merasa terancam, musang yang memiliki kelenjar bau sehingga membuat predatornya melarikan diri, dan bunglon yang dapat merubah warna badan sesuai tempat dia berada. Sementara pada tumbuhan seperti pada semak azela di Jepang, ilalang, pohon Akasia yang dapat mengeluarkan zat bersifat racun bagi hewan herbivora. Selain itu tumbuhan juga mengeluarkan bau khas pada bunga yang dapat mengundang serangga untuk melakukan penyerbukan yang merupakan proses perkembangbiakannya.

Alasan berikutya masih berhubungan dengan sel yang menyusun jaringan. Sel yang membentuk jaringan pada hewan jauh lebih flkesibel karena tidak adanya dinding sel sementara pada tumbuhan jaringannya terbentuk dari sel yang memiliki dinding sel. Dinding sel pada tumbuhan akan membuatnya lebih susah untuk merubah bentuk menyesuaikan lingkungan dibandingkan dengan hewan. Selain itu adanya dinding sel membuat tidak semua zat bisa diterima oleh sel tumbuhan. Jadi hal itu akan mempersulit tumbuhan untuk memenuhi semua kebutuhannya di lingkungan yang mengalami perubahan. Sementara hewan akan teteap dapat memenuhi kebutuhan ketika lingkungan sekitarnya mengalami perubahan. Dimana ketidakmampuan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan akan sel-sel pada tubuhnya mengalami kerusakan satu per satu dan menyebabkan kerusakan jaringan.

Alasan keempat yaitu adanya jaringan saraf pada hewan yang tidak dimiliki oleh tumbuhan. Hal itu karena jaringan saraf pada hewan memiliki kemampuan iritabilitas atau kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Meskipun pada kenyataannya tumbuhan juga dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Namun jaringan saraf yang menyusun sistem saraf membuat hewan memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam memberikan respon terhadap rangsang dari dalam ataupun dari luar tubuh. 

Selain itu tumbuhan tidak memiliki alat indra seperti yang ada pada manusia dan hewan. Alat indra yang terdapat pada hewan berfungsi untuk memberi tanggapan secara langsung terhadap rangsang. Alat indra yang memberi tanggapan terhadap rangsang seperti, mata menerima rangsang cahaya, telinga menerima rangsang suara, hidung menerima rangsang bau, dan kulit menerima rangsang sentuhan. 

Rangsangan itu berasal dari perubahan kondisi lingkungan di sekitar mereka. Contoh pentingnya alat indra untuk beradaptasi adalah hewan kelelawar yang menggunakan indra pendengarannya untuk mencari mangsa pada malam hari. Jadi dua hal itu membuat respon yang diberikan oleh hewan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan respon yang diberikan oleh tumbuhan. Dari cepatnya respon yang diberikan oleh hewan tentu hal tersebut akan mempercepat hewan memutuskan apa yang harus mereka lakukan atau bentuk adaptasi apa yang harus dilakukan.

Maka dapat disimpulkan bahwa sel hewan lebih bisa beradaptasi terhadap lingkungannya dibandingkan dengan sel tumbuhan. Hal itu disebabkan oleh beberapa alasan yang sudah disebutkan. Pertama karena hewan memiliki jaringan otot yang membuat hewan dapat melakukan gerak aktif atau gerak berpindah tempat. Sementara pada tumbuhan jaringan tersebut tidak ditemukan dan membuat tumbuhan hanya bergerak secara pasif atau gerak tumbuh. Kedua, hewan dapat melakukan adaptasi jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tumbuhan yang adaptasinya terbatas. 

Adaptasi hewan bertujuan untuk melindungi diri dari predator, mencari makanan, dan melakukan reproduksi secara tepat. Alasan berikutnya karena karena sel-sel yang menyusun jaringan pada hewan tidak memiliki dinding sel sementara sel-sel penyusun tumbuhan memiliki dinding sel yang membuatnya tidak bisa menerima semua zat yang ada. Sehingga hal itu akan membuat tumbuhan mengalami kesulitan untuk menerima kondisi lingkungan yang baru. Alasan terakhir karena pada hewan terdapat jaringan saraf dan alat indra dan keduanya tidak dimiliki oleh tumbuhan. Meskipun pada kenyataannya tumbuhan juga menanggapi perubahan lingkungan yang terjadi meskipun tidak secepat tanggapan dari hewan. Hal itu karena ada jaringan saraf yang membentuk sistem saraf yang bersifat tanggap terhadap rangsang dari dalam ataupun dari luar tubuh.

Daftar Pustaka :

(2017, September 19). Retrieved from https://www.academia.edu/22674322/STRUKTUR_TUBUH_DAN_GERAK_PADA_MAKHLUK_HIDUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun