Mohon tunggu...
Velisah Intan editriya
Velisah Intan editriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Gusdur Pekalongan dengan jurusan Perbankan Syariah semester 3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun Ekonomi Berkelanjutan di Bidang Pertanian: Tantangan dan Peluang Gen Z di Indonesia

30 Oktober 2024   21:07 Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan adalah pembangunan ekonomi yang berupaya memenuhi kebutuhan insan dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan untuk generasi mendatang dimasa depan. Pertanian berkelanjutan menjadi salah satu hal yang penting untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan karena dapat meningkatkan kualitas hidup dan mensejahterakan masyarakat, seperti menghasilkan pangan dan menjaga ketahanan pangan, melestarikan lingkungan, menjaga ekosistem serta merupakan mata pencaharian bagi masyarakat lokal.

Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dengan diiringi teknologi yang berkembang pesat memberikan dampak yang signifikan terhadap minat generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian. Kemajuan teknologi ini membawa tantangan sekaligus peluang dalam bidang pertanian. 

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah regenerasi petani di Indonesia yang mengalami penurunan, hal ini dibuktikan berdasarkan Sensus Pertanian (ST) 2023 Tahap 1, menyebut bahwa jumlah petani yang mengelola usaha pertanian yang usianya diatas 50-an hingga 60-an terus meningkat dari 12,75 % menjadi 16,15 %. Berbanding terbalik dengan jumlah petani yang masih berusia 27-42 tahun mengalami penurunan, hanya sekitar 6% dari Generasi muda atau Gen z yang tertarik untuk menjadi petani menurut survei yang dilakukan oleh Jakpat pada tahun 2022. 

Gen Z memandang profesi pertanian masih dengan sebelah mata, mereka menyebut profesi ini sangat melelahkan namun berpenghasilan rendah, mempunyai lahan yang semakin sempit karena banyak lahan yang diubah menjadi tenpat tinggal atau tenpat industri serta profesi pertaniandianggap tidak relevan dengan perkembangan teknologi saat ini. Banyak Gen Z yang tidak tertarik untuk terjun dalam sektor pertanian karena adanya peluang karir yang menurut mereka lebih bagus dan lebih menjanjikan. 

Disisi lain, meningkatnya akses pendidikan tinggi dan peluang karir disektor lain yang semakin banyak dan dikenal, membuat banyak gen z lebih memilih jalur karir tersebut karena lebih menjanjikan kehidupan sosial dan finansialnya dibandingkan dengan sektor pertanian. Banyaknya industri yang dibangun didaerah mereka yang menggeser tanah pertanian juga berdampak pada generasi z yang lebih memilih kerja dipabrik dibandingkan pertanian. Hal tersebut berkontribusi dalam penurunan minat generasi z terhadap pertanian.

Keadaan tersebut sangat memprihatinkan karena jumlah petani usia lanjut lebih banyak dibandingkan usia muda. Sektor pertanian membutuhkan regenerasi petani yang berkelanjutan, terutama kepada generasi muda yang memiliki peran penting dalam perkembangan teknologi, mereka mempunyai karakteristik unik yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tak terbatas dalam mencoba hal hal baru karena keberanian mereka yang sangat tinggi dalam menghadapi tantangan. 

Potensi besar yang dimiliki Gen Z dalam bidang teknologi dapat dimanfaatkan dibidang pertanian. Mereka mampu menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan seperti penggunaan teknologi digital dengan menggunakan alat dan mesin modern, penggunaan kecerdasan buatan, teknologi informasi/penggunaan drone serta masih banyak lagi.

Generasi Z memiliki banyak peluang di bidang pertanian, dengan Pengembangan Teknologi Pertanian Generasi Z dapat memanfaatkan teknologi canggih yang diperolehnya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, kualitas dan kuantitas produk pertanian. Menerapkan Sistem Pertanian Presisi dengan memanfaatkan keterampilan pemanfaatan teknologi informasi dan kreativitas  perangkat lunak untuk mendukung penerapan sistem pertanian presisi. Gen Z dapat membantu menjamin ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Dan yang pastinya dapat mengurangi pengangguran di Indonesia karena sektor pertanian menyerap banyak tenaga kerja. 

Berbagai inisiatif dapat dilakukan untuk merangsang minat Gen Z terhadap sektor pertanian,strategi tersebut antara lain: 

1. Pelatihan dan pendidikan Kewirausahaan pertanian

Mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi petani yang diikuti oleh gen z untuk menambah keteranoilan dan pengetahuan tentang manajemen usaha pertanian

Disekolah institusi juga perlu menawarkan program studi yang berkaitan dengan pertanian modern

2. Penggunaan teknologi modern 

Dengan menggunakan teknologi modern dapat membuat proses bertani lebih efisien dan menarik bagi generasi muda. Kemudian digitalisasi Pertanian dengan cara mengedukasi generasi milenial tentang manfaat digitalisasi dalam pertanian, seperti pemasaran online dan penggunaan data untuk meningkatkan hasil panen.

3. Kampanye Kesadaran dan Brandinng

Melakukan kampanye untuk mengubah citra pertanian sebagai profesi yang menarik dan berkelanjutan. Menggunakan media sosial untuk menunjukkan kesuksesan petani muda dan inovasi dalam sektor ini dapat membantu menarik perhatian generasi Z. 

Mengajak genersi z untuk terlibat dalam kegiatan komunitas yang berhubungan dengan pertanian, karena dapat mendorong dan menarik untuk mencoba berwirausaha dibidang pertanian. Karena Gen Z memiliki sifat yang ingin mencoba hal hal baru

 4. Dukungan dari pemerintah dan lembaga

Dukungan sangat diperlukan dalam membangun hal baru. Pemerintah atau lembaga dapat memberikan dukungan finansial dengan memberikan bantuan dana atau pinjaman serta hibah untuk memulai usaha pertanian. Lebih mendorong jika pemerintah memberikan modal untuk memulainya.

 5. Membangun Jaringan dan Komunitas

Membentuk kelompok usaha tani yang memungkinkan generasi muda untuk belajar dari satu sama lain, berbagi sumber daya, serta membangun jaringan bisnis. Untuk melalukan ini butuh pembimbing yang ahli dalam bidang teknologi pertanian. Hal ini perlu Menyediakan program mentorship di mana petani berpengalaman dapat membimbing petani muda dalam praktik terbaik dan manajemen usaha.

 Dengan mengimplementasikan berbagai strategi ini, diharapkan generasi milenial akan lebih tertarik untuk terlibat dalam sektor pertanian. Upaya ini tidak hanya akan membantu meningkatkan jumlah tenaga kerja di bidang pertanian tetapi juga mendukung keberlanjutan dan inovasi dalam sektor tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun