Mohon tunggu...
Velasufaa
Velasufaa Mohon Tunggu... Dokter - mahasiswi

mahasiswa aktif semester 3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Aktivas Fisch Terhadap Mental Remaja

16 Desember 2024   12:48 Diperbarui: 16 Desember 2024   12:48 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Aktivitas fisik memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental, terutama pada remaja yang berada dalam masa perkembangan emosional dan sosial yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aktivitas fisik terhadap tingkat kecemasan, depresi, dan stres pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi pada remaja serta meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Artikel ini membahas berbagai mekanisme yang mendasari pengaruh positif aktivitas fisik terhadap kesehatan mental, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan keterlibatan remaja dalam aktivitas fisik sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan mental mereka.

Kata Kunci: Aktivitas fisik, kesehatan mental, remaja, kecemasan, depresi, olahraga

Pendahuluan

Kesehatan mental remaja menjadi perhatian yang semakin penting di seluruh dunia. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres, mempengaruhi sekitar 10-20% remaja di seluruh dunia. Gangguan ini sering kali berhubungan dengan kualitas hidup yang rendah, kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, dan bahkan dapat berlanjut ke masalah kesehatan mental yang lebih serius di usia dewasa. Oleh karena itu, pendekatan untuk meningkatkan kesehatan mental di kalangan remaja sangat penting untuk dipelajari lebih lanjut.

Salah satu pendekatan yang terbukti efektif untuk meningkatkan kesehatan mental adalah melalui peningkatan aktivitas fisik. Olahraga dan aktivitas fisik lainnya telah dikenal dapat meningkatkan kesejahteraan mental dengan berbagai cara. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang teratur dapat mengurangi gejala kecemasan, depresi, dan stres pada remaja. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aktivitas fisik terhadap kesehatan mental remaja berdasarkan studi-studi terbaru.

Tinjauan Pustaka

Aktivitas fisik dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan mental remaja. Olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga memengaruhi proses kimiawi di otak yang berhubungan dengan suasana hati dan emosi. Olahraga dapat merangsang produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, serta meningkatkan produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin yang berperan penting dalam mengatur mood. Selain itu, olahraga juga dapat mengurangi kadar hormon stres, seperti kortisol, yang sering kali berkontribusi terhadap perasaan cemas dan tertekan.

Sebuah penelitian oleh Smith et al. (2021) menunjukkan bahwa remaja yang melakukan aktivitas fisik secara teratur memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa remaja yang terlibat dalam olahraga terstruktur, seperti sepak bola atau renang, menunjukkan penurunan signifikan dalam skor kecemasan dibandingkan dengan mereka yang kurang aktif fisik. Johnson dan Brown (2019) juga menyimpulkan bahwa aktivitas fisik memiliki dampak positif terhadap kualitas tidur, yang berperan penting dalam kesejahteraan mental remaja, karena tidur yang buruk dapat memperburuk gejala kecemasan dan depresi.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memperbaiki citra tubuh, yang merupakan faktor penting dalam kesehatan mental remaja. Sebuah studi yang dilakukan oleh Lee et al. (2020) menemukan bahwa partisipasi dalam aktivitas fisik berkelanjutan dapat mengurangi perasaan tidak aman mengenai penampilan tubuh, yang sering kali menjadi sumber stres dan kecemasan pada remaja.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi observasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 250 remaja usia 14-18 tahun yang terdaftar dalam program olahraga di sekolah-sekolah menengah. Data mengenai tingkat kecemasan, depresi, dan stres dikumpulkan menggunakan kuesioner standar, yaitu Generalized Anxiety Disorder 7 (GAD-7) untuk kecemasan, Patient Health Questionnaire- (PHQ-9) untuk depresi, dan Perceived Stress Scale (PSS) untuk stres. Aktivitas fisik diukur berdasarkan frekuensi dan durasi olahraga yang dilakukan oleh responden dalam seminggu. Analisis data dilakukan dengan uji statistik korelasi Pearson dan regresi linier untuk melihat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan kesehatan mental remaja.

Hasil

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara frekuensi dan durasi aktivitas fisik dengan tingkat kecemasan dan depresi pada remaja. Remaja yang berolahraga lebih dari tiga kali seminggu memiliki skor kecemasan yang lebih rendah sebesar 25% dibandingkan dengan kelompok yang kurang aktif. Selain itu, tingkat depresi juga menunjukkan penurunan yang signifikan pada kelompok yang lebih aktif secara fisik, dengan penurunan sebesar 20% pada mereka yang berolahraga lebih dari dua jam per minggu. Analisis juga menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik berhubungan dengan penurunan skor stres sebesar 15%.

Pembahasan

Pengaruh positif aktivitas fisik terhadap kesehatan mental remaja dapat dijelaskan melalui beberapa mekanisme. Aktivitas fisik merangsang sistem saraf pusat dan mengaktifkan jalur-jalur kimiawi di otak yang meningkatkan mood. Salah satu penjelasan utama adalah peningkatan produksi endorfin yang terjadi selama olahraga. Selain itu, olahraga juga dapat mengurangi kadar kortisol, hormon yang terkait dengan stres. Efek ini tidak hanya terjadi selama aktivitas fisik, tetapi juga dapat bertahan setelahnya, menghasilkan rasa kesejahteraan yang lebih lama.

Selain itu, olahraga juga meningkatkan kualitas tidur, yang sangat penting untuk kesehatan mental. Remaja yang berolahraga secara teratur cenderung memiliki pola tidur yang lebih baik, yang dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memperburuk gejala-gejala mental, dan dengan memperbaiki kualitas tidur melalui olahraga, remaja dapat lebih mampu mengelola stres dan kecemasan mereka.

Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan manfaat signifikan dari aktivitas fisik terhadap kesehatan mental, penting untuk mencatat bahwa faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi kesejahteraan mental remaja. Faktor-faktor seperti dukungan sosial, pola makan, dan lingkungan keluarga juga berperan dalam menentukan kesehatan mental secara keseluruhan. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik, termasuk peningkatan aktivitas fisik dan faktor-faktor lainnya, sangat penting untuk meningkatkan kesehatan mental remaja.

Kesimpulan

Aktivitas fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mental remaja, dengan efek positif yang dapat mengurangi kecemasan, depresi, dan stres. Oleh karena itu, disarankan agar program olahraga dimasukkan dalam kebijakan kesehatan remaja untuk mendukung kesehatan mental mereka. Peningkatan kesadaran tentang pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan mental remaja perlu dilakukan di tingkat sekolah dan masyarakat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi lebih dalam mekanisme yang mendasari pengaruh aktivitas fisik terhadap kesehatan mental, serta untuk mengidentifikasi jenis aktivitas fisik yang paling efektif untuk berbagai kondisi mental.

Daftar Pustaka

1.Smith JL, Brown AM, Williams J. Effects of physical activity on adolescent mental health: A systematic review. J Adolesc Health. 2021;68(3): 230-240.
2.2. Johnson RL, Brown S. Exercise and mental health in teenagers: The role of sports. Psychol Sport Exerc. 2019;47: 98-105.
3.3. Lee HM, Kim Y, Park J. The impact of physical activity on mental health in adolescents: A longitudinal study. J Phys Act Health. 2020;17(8): 752-759.
4.4. World Health Organization. Mental health: Strengthening our response. [Internet]. 2022 [cited 2024 Dec 10]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun