Mohon tunggu...
Velasufaa
Velasufaa Mohon Tunggu... Dokter - mahasiswi

mahasiswa aktif semester 3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Aktivas Fisch Terhadap Mental Remaja

16 Desember 2024   12:48 Diperbarui: 16 Desember 2024   12:48 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi observasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 250 remaja usia 14-18 tahun yang terdaftar dalam program olahraga di sekolah-sekolah menengah. Data mengenai tingkat kecemasan, depresi, dan stres dikumpulkan menggunakan kuesioner standar, yaitu Generalized Anxiety Disorder 7 (GAD-7) untuk kecemasan, Patient Health Questionnaire- (PHQ-9) untuk depresi, dan Perceived Stress Scale (PSS) untuk stres. Aktivitas fisik diukur berdasarkan frekuensi dan durasi olahraga yang dilakukan oleh responden dalam seminggu. Analisis data dilakukan dengan uji statistik korelasi Pearson dan regresi linier untuk melihat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan kesehatan mental remaja.

Hasil

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara frekuensi dan durasi aktivitas fisik dengan tingkat kecemasan dan depresi pada remaja. Remaja yang berolahraga lebih dari tiga kali seminggu memiliki skor kecemasan yang lebih rendah sebesar 25% dibandingkan dengan kelompok yang kurang aktif. Selain itu, tingkat depresi juga menunjukkan penurunan yang signifikan pada kelompok yang lebih aktif secara fisik, dengan penurunan sebesar 20% pada mereka yang berolahraga lebih dari dua jam per minggu. Analisis juga menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik berhubungan dengan penurunan skor stres sebesar 15%.

Pembahasan

Pengaruh positif aktivitas fisik terhadap kesehatan mental remaja dapat dijelaskan melalui beberapa mekanisme. Aktivitas fisik merangsang sistem saraf pusat dan mengaktifkan jalur-jalur kimiawi di otak yang meningkatkan mood. Salah satu penjelasan utama adalah peningkatan produksi endorfin yang terjadi selama olahraga. Selain itu, olahraga juga dapat mengurangi kadar kortisol, hormon yang terkait dengan stres. Efek ini tidak hanya terjadi selama aktivitas fisik, tetapi juga dapat bertahan setelahnya, menghasilkan rasa kesejahteraan yang lebih lama.

Selain itu, olahraga juga meningkatkan kualitas tidur, yang sangat penting untuk kesehatan mental. Remaja yang berolahraga secara teratur cenderung memiliki pola tidur yang lebih baik, yang dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memperburuk gejala-gejala mental, dan dengan memperbaiki kualitas tidur melalui olahraga, remaja dapat lebih mampu mengelola stres dan kecemasan mereka.

Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan manfaat signifikan dari aktivitas fisik terhadap kesehatan mental, penting untuk mencatat bahwa faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi kesejahteraan mental remaja. Faktor-faktor seperti dukungan sosial, pola makan, dan lingkungan keluarga juga berperan dalam menentukan kesehatan mental secara keseluruhan. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik, termasuk peningkatan aktivitas fisik dan faktor-faktor lainnya, sangat penting untuk meningkatkan kesehatan mental remaja.

Kesimpulan

Aktivitas fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mental remaja, dengan efek positif yang dapat mengurangi kecemasan, depresi, dan stres. Oleh karena itu, disarankan agar program olahraga dimasukkan dalam kebijakan kesehatan remaja untuk mendukung kesehatan mental mereka. Peningkatan kesadaran tentang pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan mental remaja perlu dilakukan di tingkat sekolah dan masyarakat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi lebih dalam mekanisme yang mendasari pengaruh aktivitas fisik terhadap kesehatan mental, serta untuk mengidentifikasi jenis aktivitas fisik yang paling efektif untuk berbagai kondisi mental.

Daftar Pustaka

1.Smith JL, Brown AM, Williams J. Effects of physical activity on adolescent mental health: A systematic review. J Adolesc Health. 2021;68(3): 230-240.
2.2. Johnson RL, Brown S. Exercise and mental health in teenagers: The role of sports. Psychol Sport Exerc. 2019;47: 98-105.
3.3. Lee HM, Kim Y, Park J. The impact of physical activity on mental health in adolescents: A longitudinal study. J Phys Act Health. 2020;17(8): 752-759.
4.4. World Health Organization. Mental health: Strengthening our response. [Internet]. 2022 [cited 2024 Dec 10]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun