Mohon tunggu...
Verose Rosita
Verose Rosita Mohon Tunggu... Consultan property -

Hidup adalah sebuah buku yg layaknya stiap lembar halamannya kita tulis dengan tinta emas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibuku Sayang

2 April 2016   16:29 Diperbarui: 2 April 2016   16:34 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kadang aku makan sendiri.berceceran .dan engkau marah lagi..
Aku bingung, ada apa dengan mu?
Kau tak mau menyuapi, tapi ketika jari-jari kecilku tak mampu dengan benar menyuapkan sesendok nasi ke mulutku, engkau mengatakan aku bodoh..

Ibuku ..sayang..
Siapa yang ada dalam perut besar mu itu?
Semenjak dia ada , kau begitu hati- hati menjaganya
Aku kau sungkirkan agar tak menyakitinya,ketika aku rindu kau gendong kau menolakku.
Aku sedih dan bosan kau biarkan aku bermain sendiri

Engkau berubah menjadj pemarah..
Aku sedih,.(lagi)
aku membuatmu repot dan membuatmu lelah akan tingkah kanak- kanakku

Maafkan aku ibu
Aku ingin bermain bersamamu lagi.
Hanya itu

Kinibsepanjang hari, hati ku sepi .dan didera takut engkau marah

Hari hari terasa panjang .
menunggu sore datang
..aku semakin rindu menunggu ayah pulang
ku ingin segera berada dalam pelukannya , aku ingin mengadu,tapi aku belum dapat berbicara
Aku hanya dapat berlama,- lama dalam pelukannya
Menyandarkan kepalaku di bahunya yang bidang
Rasakan hangat nafasnya dan detak jantungnya..
Belaian jarinya di kepalaku
Serta kecupannya di keningku.

Ibuku ..sayang
Maafkan aku, jika hatiku merasa lebih damai bersama ayah dari pada ketika berada di dekatmu..
Maaf ibu..

*bandung*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun