Mohon tunggu...
Vegi Okta
Vegi Okta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

LRT Jakarta, Solusi dari Segala Solusi

30 April 2019   23:10 Diperbarui: 30 April 2019   23:33 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilihat dari judul memang aneh terkesan berlebihan tapi itulah adanya. Landasan judul itu dibuat karena LRT Jakarta yang mengusung konsep cepat, efisien, terintegrasi, dan ramah lingkungan. Konsep tersebut yang sudah lama dirindukan warga Jakarta yang setiap harinya harus melihat asap kendaraan yang berterbangan, jalan yang penuh kemacetan, suara bel bersahutan dan hal -- hal lain yang lazim dijumpai di kota Metropolitan ini. 

Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Presiden Indonesia saat ini, Ir. H. Joko Widodo dalam sebuah rapat terbatas (ratas) bahwa kemacetan yang terjadi di Jabodetabek menyebabkan masyarakat kehilangan produktivitas senilai Rp 65 triliun per tahun. Kerugian ini harus segera diminimalisir dengan integrasi pengelolaan sarana serta layanan transportasi.

Bangsa Indonesia sebagai negara berkembang, Perkembangan dari dunia konstruksi dalam segala sektor sangat penting karena nantinya juga berdampak pada perekonomian negara. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Suharyanto atau yang dikenal dengan Pak Kecuk yang menyebutkan nilai kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 10,49 persen pada triwulan 1 tahun 2018. Salah satu yang nantinya berpengaruh pada perekonomian Indonesia ini nantinya adalah pembangunan LRT yaitu LRT Jakarta.

LRT Jakarta merupakan proyek transportasi massal yang mulai dibangun bulan Juni 2016. Pembangunan ini dilatarbelakangi oleh pesta Olahraga terbesar se ASIA yang dilaksanakan di Indonesia khusunya Jakarta dan Palembang. Pembangunan ini ditujukan untuk mendukung kelancaran transportasi pada acara tersebut. 

Selain itu LRT Jakarta ini dibangun untuk mengurangi kemacetan di DKI Jakarta akibat masuknya 18 Juta Kendaraan setiap harinya (Data dari Kajian Perhimpunan Studi Pengembangan Wilayah). LRT mempunyai gerbong ramping yakni 11,5 meter x 2,6 meter x 3,6 meter. LRT Jakarta sendiri mulai beroperasi pada bulan Maret 2019 dengan total jarak 5,8 km dimana ditunjang oleh 6 stasiun dengan fasilitas stasiun yang mewah antara lain platform screen door, lift, escalator, toilet disabilitas, retail area, PID (Passenger Information Display), Nursery Room, dan CCTV. 

Jarak tempuh antar stasiun kurang lebih 2,5 menit dengan total waktu tempuh dari stasiun awal ke stasiun akhir kurang lebih 13 menit. Selain itu, LRT Jakarta melakukan perjalanan monorel sebanyak kurang lebih 282 perjalanan per hari dengan total penumpang yang dilayani sebanyak kurang lebih 76 ribu penumpang per hari.

Jika dilihat dari segi struktur dan sistem. Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi bahwa Sistem metro dari LRT menggunakan lintasan standard gauge dan dioperasikan dengan rel listrik ketiga berdaya 750 V DC, sama seperti kereta Amsterdam Metro di Belanda. 

Pengoperasian dengan rel listrik ketiga berdaya 750 V DC ini merupakan pertama di Indonesia. Kereta LRT Jakarta ini dipesan di Korea yang merupakan salah satu produksi yang tercepat di dunia karena dalam waktu satu tahun sejak pemesanan, kereta tersebut dapat rampung hingga tahap uji coba karena biasanya, waktu pengerjaan LRT sejak pemesanan berkisar hingga 28 bulan. 

Selain itu, LRT Jakarta walaupun dalam konsepnya digerakkan tanpa masinis, LRT Jakarta masih menggunakan masinis untuk meminimalisir dari masalah yang tidak inginkan karena LRT ini baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Selain itu dari segi keamanan, kereta LRT Jakarta mempunya tingkat keamanan International karena ada sistem otomatis seperti pada pintu, apabila ada yang terjepit oleh pintu maka pintu LRT akan otomatis terbuka dengan sendirinya karena teknologi yang digunakan sangat canggih.

Gambar 1. Kapasitas LRT Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun