Mohon tunggu...
VEGA SETIAWAN
VEGA SETIAWAN Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah Kepala SD Andes Repin Masa Depan Cerah, Desa Seriam Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat

Saya adalah pembelajar yang haus akan ilmu dan gemar berbagi ilmu. Motto hidup saya adalah "Where There is a will, there is a way"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembiasaan Pembinaan Karakter Pasca Pandemi

22 November 2022   19:26 Diperbarui: 22 November 2022   19:37 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan pulihnya Indonesia dari Pandemi Covid-19, pendidikan di Indonesia pun perlahan mulai bangkit kembali. Sekolah-sekolah mulai ramai dengan aktivitas dan senyum dari para peserta didik. Pendidikan yang hampir 3 tahun dilaksanakan dalam jaringan (daring), kini mulai normal kembali dan dapat dilakukan tatap muka.

Namun demikian, dunia pendidikan memiliki PR besar di masa transisi ini. Mulai dari materi pelajaran yang tertinggal, hingga krisis karakter peserta didik. 

Bagi saya materi pelajaran dapat dikejar, jauh lebih penting dari itu adalah mengembalikan karakter dan sikap sopan santun peserta didik. Tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan, kerjasama antara guru dan orang tua peserta didik sangat diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan ini.

Permasalahan serupa juga terjadi di SD Andes Repin Masa Depan Cerah, Desa Seriam Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Saya dan jajaran dewan guru merasakan perubahan yang sangat drastis mengenai karakter dan sikap sopan santun peserta didik di SD kami.

Kami segenap guru SD Andes Repin Masa Depan Cerah melakukan pendekatan-pendekatan guna mencari tahu faktor utama dari perubahan karakter dan sikap peserta didik. Kebiasaan yang berlangsung selama Pandemi, penggunaan handphone (HP) dalam waktu lama dan tanpa pengawasan orang tua menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan karakter dan sikap peserta didik. 

Mudahnya peserta didik mengakses berbagai konten membuat mereka sangat mudah meniru apapun yang mereka tonton dari HP mereka.

Mengetahui faktor dan penyebab utama perubahan karakter dan sikap peserta didik tersebut, saya beserta guru yang dibantu komite dan orang tua peserta didik melakukan langkah cepat untuk mengatasi krisis tersebut. Kami menyatukan pikiran guna memperoleh solusi yang tepat untuk mengembalikan fitrah para peserta didik Indonesia yang terkenal dengan sopan santunnya.

Alhasil peserta didik mulai kami batasi penggunaan HP pribadi mereka, bahkan beberapa terpaksa kami sita hingga akhir semester. Pembatasan penggunaan HP ini juga dilakukan oleh orang tua peserta didik di rumah. Tujuan utamanya adalah mengaktifkan kembali kegiatan-kegiatan sosial yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Mulai dari mengerjakan tugas kelompok di rumah, hingga kembali bermain bersama di lapangan.

Setelah pembatasan HP dilakukan, kami dari pihak sekolah melakukan pembiasaan-pembiasaan di Sekolah setiap pagi hari. Pembiasaan itu meliputi pembinaan karakter yang kami rasa mulai hilang, seperti sopan santun terhadap guru, kosa kata peserta didik yang tidak baik, sampai kepada tingkat emosi mereka yang mudah sekali tersulut.

Pembiasaan pembinaan karakter ini kami lakukan hampir di semester I tahun pelajaran 2022/2023 ini. Pembiasaan setiap pagi hari mulai dari mengajarkan kembali norma-norma dan etika sopan santun terus kami laksanakan. Pembiasaan mengantri dan sabar menunggu giliran tidak lupa pula kami ajarkan. 

Semua itu agar karakter peserta didik kami kembali dan menjadi karakter bangsa Indonesia yang terkenal dengan ramah tamah serta sopan santunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun