Mohon tunggu...
VEGA MA'ARIJIL ULA
VEGA MA'ARIJIL ULA Mohon Tunggu... KARYAWAN SWASTA -

Alumni Universitas Negeri Semarang. Hobi membaca koran, menulis dan bermain futsal. Penggemar tim sepakbola Arsenal FC. vegaensiklopedia10@gmail.com vegaensiklopedia10.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Museum Sepak Bola Jerman, Simbol Kebesaran "Der Panzer"

26 April 2018   14:33 Diperbarui: 27 April 2018   00:34 1705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Museum identik sebagai tempat menyimpan barang bersejarah, baik itu benda, foto, tulisan maupun video. Namun bagaimana jika Museum digabungkan dengan sepakbola? Tentu, keduanya dapat menjadi kombinasi yang pas utamanya bagi penggemar sepakbola. Seperti Museum Sepakbola yang ada di negara Jerman ini. 

Sebagai negara besar yang turut berpartisipasi dalam sepakbola, Jerman tidak ingin perkembangan sepakbolanya hanya sebatas kenangan. Oleh karenanya, Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) berinisiatif untuk meresmikan Museum Sepakbola Jerman. Usaha tersebut dilakukan mengingat sebuah sejarah perlu dilestarikan guna memberikan informasi kepada generasi selanjutnya.

Museum Sepakbola Jerman ini berada di pusat kota Dortmund dimana di Museum ini terdapat berbagai koleksi bersejarah mulai dari seragam Timnas Jerman, bola, sepatu pemain, rekaman video pertandingan klasik, hingga beberapa trofi yang pernah diraih Timnas Jerman. Bahkan terdapat pula sebuah etalase dengan bentuk angka lima yang tak lain adalah milik Franz Beckenbauer dimana didalam etalase tersebut terdapat koleksi bersejarah seperti jersey, ban kapten hingga sepatu yang dipakai oleh "Der Kaizer".

Pengunjung juga akan disuguhi sebuah film dokumenter yang notabene merupakan video perjalanan Jerman di Piala Dunia dari masa ke masa. Pada video tersebut juga terdapat rekaman pilu Jerman selama mengikuti pagelaran Piala Dunia maupun EURO. Kegagalan tersebut yakni pada masa Piala Dunia 2006, EURO 2008, Piala Dunia 2010 dan EURO 2012. Barulah di tahun 2014 Jerman berhasil meraih trofi Piala Dunia setelah sebelumnya mengalami pahit-manis hingga pasang-surut.

Publik Jerman juga tidak akan lupa pada kenangan kelam Final Piala Dunia 1966 yang riwayatnya juga disimpan di museum ini dalam bentuk tayangan video. Kala itu Jerman masih bernama Jerman Barat dimana harus meladeni Inggris dalam pagelaran Final Piala Dunia 1966 di Stadion Wembley. 

Saat itu kedudukan sama kuat dengan skor 2-2 sebelum akhirnya memasuki menit 101 petaka muncul, kombinasi duo maut Inggris yakni Geoff Hurst dan Martin Peters adalah pelakunya. Sepakan kaki kanan Hurst melewati kiper Jerman, Hans Tilkowski tetapi bola tersebut membentur mistar kemudian memantul ke tanah hingga akhirnya keluar gawang. 

Sempat terjadi perdebatan kala itu, bahkan wasit yang memimpin pertandingan tersebut yakni Gottfriend Dienst sempat ragu meski pada akhirnya mengesahkan gol tersebut setelah berkoordinasi dengan asistennya yakni Tofik Bahramov. Jerman menggugat, adalah melalui Franz Beckenbauer yang memprotes keputusan wasit asal Swiss itu. Tetapi wasit tetap bersikeras bahwa bola telah masuk. Inggris pada akhirnya kembali menambah gol melalui aksi Hurst pada menut 120 hingga laga berkesudahan dengan skor 4-2. 

Publik Jerman masih kesal hingga kini. Tayangan video di Museum tersebut memberikan gambaran sejarah kelam Jerman kala itu. Bahkan tayangan video tersebut selalu diputar berulang-ulang sembari memberikan informasi kebenaran tentang pertandingan tersebut, termasuk penjelasan mengenai garis gawang.

Sejarah kelam disetiap negara tentu ada, baik itu dalam bidang sepakbola maupun bidang lainnya. Sejarah adalah saksi yang akan terus kita pegang hingga kini sebagai pelajaran di masa lalu dan kebangkitan di masa mendatang. 

Publik Jerman boleh kesal akan hasil Final Piala Dunia 1966, terlebih saat itu adalah momen prestisius bertajuk Final Piala Dunia. Namun, peristiwa tersebut kini hanya sebatas memorabilia saja. Kini tinggal bagaimana Timnas Jerman bangkit dan menyongsong Piala Dunia selanjutnya di Rusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun