Mohon tunggu...
VEGA MA'ARIJIL ULA
VEGA MA'ARIJIL ULA Mohon Tunggu... KARYAWAN SWASTA -

Alumni Universitas Negeri Semarang. Hobi membaca koran, menulis dan bermain futsal. Penggemar tim sepakbola Arsenal FC. vegaensiklopedia10@gmail.com vegaensiklopedia10.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teluk Balikpapan, Tumpahan Minyak dan Biota Laut

10 April 2018   20:30 Diperbarui: 11 April 2018   08:26 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Teluk Balikpapan adalah sebuah teluk kecil yang berada di sebelah barat Selat Makassar yang tentunya dekat dengan kota Balikpapan. Teluk Balikpapan terbilang strategis mengingat wilayahnya berbatasan langsung dengan kota Balikpapan disebelah utara, kota Penajam di sebelah Selatan, kemudian di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam dan Paser Utara sedangkan di sebelah Timurnya berbatasan dengan selat Makassar. 

Teluk Balikpapan sendiri dapat dibilang sebagai jalur pelayaran yang cukup sibuk mengingat disekitar wilayahnya juga terdapat beberapa pelabuhan seperti pelabuhan Semayang, Kampung Baru, Kariangau dan Penajam. 

Selain itu, di area Teluk Balikpapan juga terdapat Pelabuhan milik Swasta seperti Chevron, Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dan Pertamina. Nama yang terakhir disebut baru-baru ini mengalami kecelakaan berupa kebocoran pipa bawah laut sehingga minyak tumpah mengairi Teluk Balikpapan.

Saat kondisi tumpahan minyak yang diseabkan oleh PT. Pertamina dilihat melalui satelit, dihari ketiga pasca minyak mulai tumpah area tercemar meluas hingga mencapai 200 kilometer. Meluasnya area tercemar tak lain karena tingginya gelombang dan kuatnya arus. Tentu hal ini akan memeberikan dampak negatif bagi kelangsungan ekosistem di perairan Teluk Balikpapan. 

Tak hanya itu, kondisi tumpahan minyak ini juga mengakibatkan ekosistem disepanjang pesisir pantai juga rusak sehigga mengakibatkan beberapa spesies berpindah tempat yang secara tidak langsung juga berdampak lagi bagi pendapatan nelayan kedepannnya. 

Beberapa kerusakan akibat tumpahan minyak PT. Pertamina ini sangat besar, diantara rusaknya Tanaman mangrove seluas kurang lebih 34 hektare di Kelurahan Karingau, rusaknya 2.000 bibit mangrove di Kampung Atas Air Margasari, matinya 1 ekor ikan pesut, banyak ikan yang tak lagi layak konsumsi karena telah tercemar, Budidaya kepiting gagal panen, rusaknya kawasan terumbu karang, habitat mamalia yang mulai terganggu, rusaknya budidaya rumput laut, dan musnahnya Plankton. 

Tidak sampai disitu, dampak lain juga dirasakan warga setempat seperti tewasnya 5 orang nelayan dimana tentu keluarga yang ditinggalkan kehilangan sosok pencari nafkah, masyarakat sekitar merasakan pusing-pusing akibat bau tak sedap, ratusan nelayan tak dapat melaut dimana mereka tentu kehilanagn mata pencaharian dan yang utamanya adalah krisis air bersih. 

Kerugian lainnya juga masih ada yakni terbakarnya dua kapal nelayan, terbakarnya 1 kapal kargo dan tidak berfungsinya alat tangkap nelayan. Tentu keseluruhan kerugian ditaksir tidak sedikit

Padahal Teluk Balikpapan secara ekologis masih menyimpan cadangan ekosistem bakau tua yang masih asri dan vital dalam konteks ekosistem pesisir. 

Dengan rusaknya pesisir pantai karena tumpahan minyak tentu akan turut serta memberikan dampak pada satwa lain di sekitar ekosustem bakau seperti Pesut (Orcaella brevirostris), Duyung, Lumba-lumba, dan Lamun (sea grass) yang tak lain adalah adalah penghuni kawasan bakau. 

Selain itu di hutan bakau juga masih bisa dijumpai kera hidung panjang atau bekantan (Nasalis larvatus) meski kondisinya kini kian terancam. Lantas bagaimana nasib mereka dengan adanya musibah ini? Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan memeriksa hukum perdata dan sanksi administratif guna menjembatani kerugian yang dialami oleh masyarakat, serta mediasi masyarakat atas terjadinya musibah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun