Bali United resmi melakoni laga play-off Liga Champions Asia pada 16 Januari 2018 mendatang kontra Tampines Rovers di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali. Sejumlah persiapan kini telah dilakukan oleh pihak manajemen dan pelatih, diantaranya dengan aktif di bursa transfer. Berbagai lini tengah dipersiapkan baik itu lini belakang, lini tengah dan lini depan.
Lini tengah menjadi sorotan mengingat banyaknya pemain berkualitas yang tengah didatangkan oleh Bali United. Tak hanya bagus, melainkan ada empat kwartet Belanda yang bakal mengisi squad Bali United meski dua diantaranya telah dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia. Keempat kwartet Belanda tersebut adalah Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Nick Van Der Velden dan Kevin Brands. Irfan Bachdim lahir di Amsterdam, Belanda, 11 Agustus 1988.Â
Sementara Stefano lilipaly lahir di Arnhem, Belanda, 10 Januari 1990. Sedangkan Nick Van Der Velden lahir di Amsterdam, 16 Desember 1981. Terakhir, Kevin Brands lahir di Waalwijk, 28 Maret 1988. Keempatnya mutlak lahir di Belanda, meski Irfan dan Lilipaly saat ini telah menjadi Warga Negara Indonesia.
Semeton (sebutan fans Bali United) beserta awak media saat press conference 14 Desember 2017 lalu sempat berasumsi bahwa kwartet Belanda ini untuk kembali mengingatkan keganasan mereka musim lalu, bedanya saat itu masih kwartet bersama Comvalius. Bahkan ada anggapan mendatangkan Kevin Brands dan mengembalikan Nick Van Der Velden ke Squad Bali United semata-mata untuk mendatangkan sponsor dari luar negeri maupun Belanda guna mendapatkan pemasukan klub.Â
Namun, hal ini dibantah oleh pihak CEO Bali United, Yabes Tanuri yang mengatakan bahwa didatangkannya Kevin Brands dan Nick Van Der Velden karena kedekatan mereka beserta sudah kenalnya Kevin dengan Irfan Bachdim. Dengan harapan agar cepat beradaptasi. Hal senada juga diungkapkan oleh Pelatih Widodo C. Putro yang mengatakan bahwa mengambil langkah pemain Belanda karena gaya permainan Kevin Brands yang dirasa cocok dengan Bali United.Â
Bahkan Kevin Brands juga dapat didorong menjadi striker meskipun posisi aslinya adalah gelandang Serang. Hal ini agar pemain baru tersebut cepat beradaptasi guna menyambut musim kompetisi yang padat mengingat Bali United bakal turun di kompetisi Liga 1, Piala Presiden, Piala Indonesia, AFC Cup atau bahkan target lolos ke Liga Champions Asia.
Sebuah situasi yang masuk akal mengingat padatnya kompetisi musim depan praktis membuat kubu pelatih dan manajemen Bali United memborong pemain berkualitas tak terkecuali dengan adanya kwartet Belanda di kubu Bali United. Hal ini mengingat musim lalu banyak pemain di lini tengah yang cedera dan terkena akumulasi kartu sehingga menyebabkan ketidakstabilan tim di lini tengah. Semoga pembelian terbaru Bali United bakal membuat Bali United berjaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H