Mohon tunggu...
Antoni Wijaya
Antoni Wijaya Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis blog, creative writer

Loves writing, reading.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Strategi Jual Diri

31 Agustus 2017   14:50 Diperbarui: 2 September 2017   02:45 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jaman sekarang adalah jaman dimana kita harus mampu menjual diri. Jual diri disini tentu bukan bermakna negatif. Melainkan, bagaimana kita menunjukan siapa kita dan apa prestasi kita.

Masak kayak gitu aja perlu strategi? Lho, perlu dong. Banyak sekali orang yang gagal dalam hidupnya karena tidak mampu menjual diri. Cowok yang konsisten jomblo padahal gak jelek-jelak amat, cewek cakep tapi nggak ada peminatnya, atau sarjana yang tidak kunjung dapat kerja. Semua kegagalan itu berawal dari ketidakmampuan menjual diri.

Tetapi, menjual diri juga ada aturannya. Jangan kayak dagang kecap yang manisnya kadang berlebihan. Menjual diri harus dilakukan dengan baik, benar dan ilmiah. Bisa dijelaskan dan bisa dibuktikan.

Pada dasarnya, ketika menjual diri itu seperti kita memulai bisnis. Sebelum melakukan kegiatan bisnis, kita harus melihat performa kita dulu. Bagaimana caranya? Gunakan analisis S.W.O.T yaitu lihat STRENGTHNESS (kelebihan) mu, pelajari WEAKNESS (kekurangan) mu, cari OPPORTUNITY (kesempatan) mu dan cari tahu THREAT (hambatan) mu.

STUDI KASUS ANALISIS S.W.O.T

Sebelum merumuskan analisis SWOT, buat dulu apa tujuan analisis ini dan tentukan siapa targetnya. Misalnya, anda mau menganalisis seberapa besar kumgkinan anda sukses diperusahaan anda bekerja.

Anda merasa punya kelebihan sebagai orang yang rajin, tetapi anda juga merasa anda adalah orang yang sulit fokus. Rajin tapi tidak fokus. Ini adalah masalah, karena anda adalah tipe orang yang siap mengerjakan banyak hal tetapi dengan kualitas rendah dan mungkin serampangan. Disini akan terbaca bahwa kesempatan mu juga rendah untuk mendapatkan feedback positif dari orang yang bekerja sama denganmu. Kurangnya feedback positif itulah yang akan menjadi hambatanmu.

Jadi, analisis SWOT disini sudah dapat menggambarkan profil anda dan apa yang akan terjadi pada diri anda. Oleh karena itu, analisis SWOT berguna untuk memperbaiki diri, mengatasi kekurangan agar anda menjadi orang yang lebih baik. Tentunya setelah dianalisis, anda harus cari solusinya.

Setelah anda melakukan analisis diri dan segala kekurangan sudah dicari solusinya, siapkan branding diri anda dalam bentuk personal pitch. Apa itu Personal Pitch? Yaitu jembatan informasi yang akan menghubungkan orang lain dengan anda. Personal Pitch akan menjadi jendela penilaian bagi anda.

Personal Pitch dapat berupa suatu sikap yang diunjukan secara konsisten sehingga terekam dalam ingatan setiap orang seperti apa profil anda. Sikap inilah yang akan menjadi produk anda, produk yang akan anda jual kepada target anda. (ADW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun