Mohon tunggu...
Vedsha Silvania 667
Vedsha Silvania 667 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trend Fashion Negatif di Kalangan Remaja

13 Agustus 2023   18:00 Diperbarui: 13 Agustus 2023   18:14 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trend Fashion Negatif Di Kalangan RemajaTrend fashion kekinian yang mulai merebak seiring dengan perkembangan teknologi dan social media akhir-akhir ini menimbulkan beberapa keresahan. 

Khususnya trend-trend tersebut ditujukan bagi para remaja saat ini atau yang biasa kita sebut dengan "Gen Z". Trend fashion seperti apa sih yang yang menimbulkan kerasahan ini? 

Contohnya adalah ketika seorang siswi muslim yang mungkin diwajibkan oleh pihak sekolahnya untuk mengenakan hijab. Namun realisasinya dalam mengenakannya masih terdapat aurat yang terlihat seperti trend poni keluar atau hal lain seperti baju dibuat press to body yang memperlihatkan lekuk badan siswa tersebut jadi terekspos. Penyimpangan trend fashion tersebut sering kita jumpai di sekolah-sekolah di kota besar.
Salah satu surah dalam Al-Qur'an yang menyebutkan tentang perintah perempuan menutup aurat terdapat pada surah Al-Ahzab ayat 59:

Artinya: "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Jelas perintah Allah yang disampaikan melalui Nabi agar menyuruh istri-istri, anak perempuan, dan seluruh wanita Muslim untuk menutup aurat mereka dengan mengenakan hijab ke selruh tubuh mereka. Hal tersebut dimaksudkan agar mereka lebih mudah dikenali sebagai identitas seorang perempuan Muslim sehingga mereka tidak diganggu oleh laki-laki lain yang bukan merupakan makhramnya.

Lantas apakah implementasi dari surah tersebut sudah tepat dilaksanakan di negeri kita Indonesia tercinta ini? Dalam beberapa riset yang pernah saya baca rata-rata menyebutkan bahwa sudah 60% wanita di Indonesia mengenakan hijab. Lalu apa hubungan hijab dengan siswi muslim di Indonesia? Penggunaan jilbab di sekolah sudah ada aturannya. Ketentuan itu tertuang dalam Kepgub No 2292 Tahun 2015 dan Pergub No 178 Tahun 2014. Penggunaan jilbab bagi siswi disesuaikan dengan tingkat keyakinannya. Aturan tentang seragam sekolah tersebut juga telah diatur Dinas Pendidikan DKI.


Penggunaan hijab untuk siswi sekolah sendiri masih menjadi polemik hingga saat ini, hal ini tentunya berkaitan dengan hak dan kebebasan si anak itu sendiri. Namun yang menjadi fokus adalah ketika penggunaan hijab dan seragam sekolah press to body sudah menjadi sebuah penyimpangan yang dilakukan oleh remaja "Gen Z" itu sendiri. Dampak negatif dari trend tersebut dapat berupa pelecehan nantinya karena penggunaan seragam sekolah yang terlalu ketat atau opini buruk tentang penggunaan hijab yang tidak sesuai.

Trend tersebut terus berguling dan berjalan menimbulkan kekeliruan tentang penggunaan hijab yang tepat sesuai ajaran Al-Qur'an. Hijab yang seharusnya menjadi penutup aurat khususnya rambut disalah gunakan untuk mengikuti trend fashion semata. Untuk menanggulangi hal tersebut berikut beberapa cara yang dapat orang tua atau wali lakukan demi membatasi penyimpangan trend  fashion di kalangan "Gen Z"

1.Memberitahu hadist yang mengatur tentang anjuran mengenakan hijab

Seperti yang terdapat pada Al-Quran surah An-Nuur:31
 


Artinya : Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kain kerudung ke dadanya.
Sebagai orangtua atau wali murif yang menjadi garda pertama bagi anak-anaknya tentunya orangtua memiliki peran sebagai mediator dengan memberikan nasihat yang baik untuk setiap tindak tanduk yang akan anak lakukan.
2.Memastikan penggunaan hijab oleh anak sudah tepat dan benar

Merupakan sebuah kewajiban bagi para orangtua untuk memastikan bahwa anak-anaknya melakukan hal-hal yang bernilai positif dan tidak menyimpang, maka dari itu pastikan bahwa penggunaan hijab maupun seragam dari anak sudah tepat dan sesuai dengan syariat Islam dan serta sesuai dengan norma-norma yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah.

3.Beritahu dan bimbing anak ketika sudah mengikuti trend yang salah
Jika langkah pertama dan kedua masih belum mampu menghalau perilaku anak tehindar dari penyimpangan. Maka sudah sepatutnya sebagai orangtua untuk memberitahu dan membimbing anaknya bahwa hal tersebut merupakan salah dan harus dibenahi. Tidak hanya mampu menjadi mediator dan memastikan segala kebutuhan anak sudah terpenuhi saja, namun peran orangtua juga sangat dibutuhkan sebagai komentator dan motivator bagi anak.

Selain 3 cara yang dapat dilakukan oleh orang tua atau wali murid, berikut adalah langkah-langkah dari diri sendiri untuk mencegah penyimpangan trend fashion dapat terjadi :


1.Selalu beribadah dan mempertebal iman untuk menghalau diri sendiri mengikuti segala jenis trend yang bersifat negatif.


2.Memilih pertemanan. Dalam bersosialisasi dengan teman sebaya atau orang lain di sekitar, tentunya kita harus mampu memfilter siapa saja teman yang mampu memberikan dampak positif dan dampak negatif. Menjauhlah dari lingkungan dan orang-orang yang mampu memberikan dampat negatif.


3.Konsultasikan segala jenis keluhan dan keresahan yang sedang kita hadapi kepada orang tua, teman, guru atau orang lain yang mampu memberikan saran positif. Hal ini menjadi langkah terpenting karena setiap siklus dan proses yang sedang dihadapi oleh para remaja menimbulkan efek yang sangat besar terhadap segala kuputusan negatif yang dapat merugikan diri sendiri.

Nah itu dia beberapa tips yang dapat saya berikan terkait penyimpangan trend fashion di kalangan remaja saat ini. Berhihab atau tidaknya seseorang merupakan suatu keputusan yang mutlak menjadi pertanggung jawaban diri masing-masing, akan tetapi lebih baik jika setiap tindakan yang dilakukan memberikan trend positif yang sesuai dengan syariat Al-Quran serta norma-norma yang sudah berlaku di masyarakat. Jangan benarkan apalagi menyebarkan kekeliruan yang sudah terjadi. Kita harus stop trend negatif! Mulai dari sekarang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun