Mohon tunggu...
Vedia
Vedia Mohon Tunggu... Guru - Guru PNS

Hobi membaca dan menulis di bidang bahasa dan sastra Indonesia, pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Positif

20 Agustus 2024   21:48 Diperbarui: 21 Agustus 2024   04:28 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6. Keyakinan kelas

Dalam mewujudkan prilaku warga sekolah yang memiliki budaya positi hal pertama perlu diciptakan dan disepakati adalah membuat keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan yang disepakati Bersama.

  • Keyakinan kelas hendaklah bersifat lebih 'abstrak'
  • Keyakinan kelas dituliskan berupa pernyataan-pernyataan universal.
  • Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
  • Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.
  • Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan sesuai dengan kondisinya
  • Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat.
  • Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu

7. Restitusi-Lima posisi control

Restitusi sebuah cara menanamkan disiplin positif pada murid. Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain.

Dalam melakukan restitusi kita perlu mengenali ada 5 posisi control yang bisa dilakukan oleh guru. Hal tersebut dapat dilihat pada table berikut:

(Disadur dari Diane Gossen - Restitution Restructuring School Discipline, 1998)
(Disadur dari Diane Gossen - Restitution Restructuring School Discipline, 1998)

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui posisi penghukum dan pembuat orang merasa bersalah adalah posisi control yang harus dihindari oleh guru karena berpotensi menyebabkan kegagalan dalam proses mendidik. Posisi guru sebagai teman dan pemantau merupakan posisi control positif walaupun jika posisi ini terus-menerus dilakukan maka siswa akan ketergantungan dan hanya mau melakukan hal yang positif jika ada gurunya. Posisi guru sebagai manajer adalah posisi yang paling aman. Di sini guru bertindak dengan bijak dan menghargai hak siswa untuk didengarkan dan dimengerti. Dengan demikian posisi guru sebagai manajer akan membawa pada kesuksesan nantinya.

8. Segitiga Restitusi

 Segitiga restitusi adalah cara untuk menerapkan posisi control guru sebagai manajer. Dalam segi tiga restitusi di temukan Langkah-langkah yang bisa memberdayakan siswa meskipun ia bersalah. Ada tiga Langkah dalam segitiga restitusi yaitu:

  • Stabilkan Identitas
  • Memvalidasi Tindakan
  • Menanyakan Keyakinan

Stabilkan identitas adalah saat ketika guru menanyakan sesungguhnya apa yang terjadi. Validasi tindakan yang salah adalah ketika guru menanyakan  kesalahan apa  yang telah dilakukan siswa.Menanyakan keyakinan adalah saat guru menanyakan apakah yang dilakukan siswa telah menyalahi keyakinan kelas/sekolah. Dalam hal ini siswa sendiri yang menyampaikan apakah ia salah atau tidak. setelah menemukan kesalahannya ia akan menemukan solusi perbaikan ke depannya. Dengan demikian siswa akan sadar seutuhnya akan kesalahannya sendiri bukan langsung di-cap salah.   

Dengan mendengarkan alasan yang dilakukan siswa dan meminta siswa sendiri yang mencari solusi maka siswa akan merasa  didengar dan dihargai.  Siswa akan merasa nyaman karena tindakannya yang dilakukannya dilihat tidak semata-mata sebagai suatu kesalahan. Siswa belajar menemukan jati diri dengan cara yang benar. Adapun contoh praktik segitiga restitusi dapat dilihat pada link berikut: https://youtu.be/aZCddQIKPtQ?si=KdjclhS4v0OGp6Mk 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun