Mohon tunggu...
Lulu Vebriany Akbar
Lulu Vebriany Akbar Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Aku adalah embun yang mencintai mentari, ceria berkawan dengan hari..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ekspresikan Cinta Kita!

26 September 2012   04:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:40 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta, rapat sampe jam berapa ? Sore ya ?

Pesan singkat dari suamiku. Kebetulan rekan baikku duduk tepat disebelahku, ikut nimbrung baca sms itu. Apa komentarnya ? Wow, cinta nih yee. Hehe, sepertinya kaget banget dia. Padahal buatku itu biasa, wajar, memang begitu sapaan kami. Bermula dari situ, kemudian pernah tanpa bermaksud membahas secara khusus aku dan rekan-rekan disekolah membahas masalah itu. Satu rekan mengatakan bahwa ia tak pernah sms mesra, romantis seperti itu. Bilang cinta, sayang...hm mungkin sudah lama tak mendengar kata itu, sudah lupa juga kapan terkahir kali mendengar atau mengucapkannya.

Rekan yang lain lagi bercerita, dulu waktu baru menikah iya. Tapi seiring berjalannya waktu, makin kemari makin hilang tak terlihat. Alasannya macam-macam. Malu karena sudah punya anak, sudah tua bukan masanya lagi, sudah punya cucu, gengsi memulai kembali, ga mau memulai duluan. Macam-macam alasannya. Padahal menurutku sama saja, baik pria maupun wanita semua suka jika dimanja, dicinta. Memang ekspresi cinta itu macam-macam, bisa dalam perkataan maupun perbuatan. Aku mah sederhana saja, tidak akan tahu bahwa kita mencintai jika kita tidak mengatakannya. Buatlah pasangan hidup kita bahagia. Sms mesra, bahasa sayang, pelukan, kecupan, usap kepala...dll...

Buatku, cinta itu adalah ekspresi. Cinta tanpa ekspresi, hambar. Ekspresi tanpa cinta, kurang ajar ( he.he..bukan ya?). Ekspresi tanpa cinta, ya...pura-pura namanya. Maka aku terheran-heran ketika beberapa rekan kerja terkadang bercerita bahwa ia tidak bisa bermanja-manja, bersayang-sayang ria dengan suaminya. What ? Buat saya itu aneh banget. Bagaimana mungkin dengan pasangan kita sendiri tapi tidak bisa manja, ungkapkan cinta ? Woow...

Kemudian aku turut senang juga ketika mendengar cerita :

Ssstt, sekarang suamiku kalau balas pesanku ada embel-embel : ya, sayang. Padahal biasanya cuma satu huruf : Y. Kesel banget kan, kita dah panjang lebar tinggi keliling luas :D ...eee..dia cuma balas satu huruf. Hm..mending balesnya cepet, dah lama cuma segitu doang. Dan banyak deh cerita-cerita lainnya. Artinya apa, bukan kita mengumbar cinta, lebay, atau apalah sebutannya...tapi why not ? Ekspresikan cinta dalam perkataan dan perbuatan.

Penggalan cerita terakhir :

Pernah disaat nenekku (dari pihak ibu)yg tinggal di kabupaten sebelah  sakit, kemudian Ibuku harus mengunjunginya selama kurang lebih 5 hari. Otomatis Bapak tinggal sendiri dirumah. Sambil jalan-jalan sore, aku sempatkan berkunjung kerumah Bapak. Ibuku menelpon ke nomor Bapak, kebetulan aku yang angkat, dan rumpi deh. Selesai itu, aku buka inbox, sent item hp Bapak. Hmm aku tersenyum simpul, bahagia.

Apa, kabar sayang..

Ayo tangi-tangi sholat malem. Kapan pulang, Yang ?

Padahal Bapak dan Ibuku sudah tidak muda lagi. Bapak 68 tahun, ibu 58 tahun. Yang tua aja masih bisa, kenapa yang muda kalah? Aku tetap sepakat, cinta adalah ekspresi. Plus bumbu tiga kata mujarab : maaf, tolong, terimakasih. Yang aku sampaikan hanya sebagian kecil contoh. Bagaimanapun juga wanita itu senang dimanja, pria senang jika merasa dibutuhkan. Kalau bisa dibuat luar biasa, kenapa yang biasa-biasa aja ? Ayo ekspresikan cinta kita ^_*   I love all of you are...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun