Mohon tunggu...
Lia vebriana
Lia vebriana Mohon Tunggu... -

ak adlh seorang anag yg msih sibug ma dirii sndirii,, cuekk,, santaii... :D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gak Punya Uang, Silakan Pulang

17 Desember 2010   04:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan. Semua orang pasti pernah mendengar dan mengenal kata itu. Tapi tidak semua orang mampu untuk menikmatinya. Pendidikan merupakan elemen penting dalam sebuah bangsa. Pendidikan menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Bangsa yang pendidikannya maju, tidak mustahiol bangsa itu akan menjadi bangsa yang maju pula. Begitu pentingnya arti sebuah pendidikan. Melalui pendidikan, kita bisa merubah sebuah kegelapan menjadi cahaya yang begitu terang. Tapi wajah pendidikan di Indonesia masih tampak suram. Masih begitu banyak hal-hal yang harus dibenahi dari dunia pendidikan di Indonesia ini.

Dunia pendidikan di Indonesia masih tampak carut marut. Masih banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia. Mulai dari fasilitas yang kurang memadai sampai pada masalah biaya. Masalah yang paling nampak adalah masalah biaya. Pendidikan kita dipandang masih begitu mahal. Permasalahan biaya ini terutama dirasakan oleh rakyat miskin atau masyarakat kalangan bawah. Pendidikan si Indonesia dirasa masih belum bisa menjangkau seluruh masyarakat. Hanya kalangan tertentu yang mampu menikmati pendidikan.

Meskipun biaya pendidikan mahal, namun kondisi pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara tetangga. Pendidikan Indonesia masih belum mampu menyamai kemajuan pendidikan negara-negara tetangga. Fasilitas dan standar mutu pendididkan Indonesia masih begitu tertinggal. Sistem pendidikan di Indonesia masih butuh banyak perbaikan, karena mahalnya biaya pendidikan ternyata tidak menjamin mutu pendidikannya menjadi bagus dan terjamin.

Pada masa dahulu pendidikan di Indonesia sepertinya tidak mengalami permasalahan yang serius dalam hal biaya. Semua lapisan masyarakat bisa menikmati pendidikan meskipun dengan penuh keterbatasan. Akan tetapi saat ini sulit sekali untuk dapat menikmati sebuah pendidikan. Pendidikan menjadi barang mahal sehingga anak miskin dan tidak mampu tidak dapat mengenyam pendidikan meskipun mereka memiliki tingkat intelegensi yang tinggi. Pendidikan hanya bagi mereka kaum borjuis yang berduit banyak. Bagi rakyat miskin, kepandaian tidak menjamin mereka dapat duduk dibangku persekolahan.Karena saat ini yang utama adalah uang. Meskipun memiliki otak yang pas-pasan tapi mempunyai uang yang banyak, dengan leluasa mereka bisa menikmati dunia pendidikan dengan mudah.

Kalau pendidikan mahal dan hanya terjangkau oleh kaum borjuis, kapan rakyat kecil akan berkembang. Apakah rakyat kecil tidak mempunyai hak untuk berkembang. Apakah rakyat kecil tidak boleh bercita-cita setinggi langit. Pendidikan itu sangat penting untuk pencapaian cita-cita. Tapi jika rakyat kecil untuk memperoleh pendidikan saja begitu sulit, bagaimana mereka bisa meraih cita-cita mereka yang begitu tinggi. Karena pendidikan yang tidak terjangkau ini, mungkin mereka harus mematahkan cita-cita mereka. Atau mungkin yang lebih ekstrim, mereka takut untuk bercita-cita karena mereka sadar bahwa cita-cita mereka hanya akan menjadi sebuah khayalan untuk selamanya.

Sungguh ironis. Disaat diatas sana kaum borjuis dengan nikmatnya bersenang-senang dibangku persekolahan, masih banyak rakyat kecil yang hanya bisa berharap dan berkhayal mereka juga bisa menikmati bangku persekolahan tersebut. Padahal rakyat kecil juga memiliki hak yang sama seperti kaum borjuis untuk memperoleh jaminan pendidikan. Namun hak mereka dirampas oleh mahalnya biaya pendidikan. Cita-cita mereka harus melayang bersama dengan biaya pendidikan yang juga semakin membumbung tinggi.

Masalah biaya ini harus dipikirkan oleh pemerintah. Pemerintah memiliki kewajiban menjamin pendidikan setiap rakyatnya. Semua masyarakat, tidak memandang kaum borjuis atau rakyat miskin harus mendapat kedudukan yang sama dalam pendidikan, yaitu sama-sama memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Pemerintah memang telah mencanangkan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Namunprogram wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun ini nyatanya belum mampu berjalan dengan baik dalam implementasinya. Program tersebut sepertinya hanya menjadi sebuah wacana saja. Nyatanya sampai saat ini masih banyak masyarakat yang hanya mampu menamatkan sekolahnya sampai SD saja bahkan banyak juga yang harus putus sekolah karena biaya sekolah yang tidak terjangkau.

Sekarang ini memang ada program BOS yang dinilai mampu meringankan masyarakat terutama rakyat miskinuntuk bias menikmati pendidikan. Program BOS ini diperuntukan bagi sekolah jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP). Dengan adanya program BOS ini sekolah membebaskan biaya SPP bagi siswa. Tapi nyatanya masih banyak sekolah yang menarik berbagai iuran sehingga menyusahkan para orang tua, terutama dari kalangan bawah. Program BOS ini sepertinya tidak sepenuhnya menjadi solusi dalam masalah biaya sekolah. Karena meskipun siswa dibebaskan dari biaya SPP, tetapi mereka masuh butuh kebutuhan sekolah lainnya seperti buku tulis, seragam sekolah, tas, sepatu dan lainnya yang tentu saja harganya tidak murah. Untuk mencukupi kebutuhan sekolah ini dibutuhkan biaya besar dan itu tentu saja dirasa sangat berat bagi rakyat miskin.

Selain kebutuhan sekolah yang mahal, biaya untuk masuk sekolah juga cukup tinggi dan masih sulit dijangkau oleh rakyat miskin. Terutama untuk sekolah-sekolah favorit. Sekolah-sekolah itu memasang biaya masuk yang cukup mahal. Sehingga meskipun dalam aspek intelegensi anak sudah memenuhi persyaratan tetapi tidak mampu membayar uang masuk, dengan terpaksa mereka harus pulang tanpa harapan. Rakyat miskin seperti dianaktirikan dalam dunia pendidikan. Sungguh tidak adil.

Seburuk itukah wajah pendidikan Indonesia? Pendidikan yang amburadul ini salah sistemnya atau salah orangnya? Semoga pemerintah dapat memecahkan permasalahan ini dan kedepannya pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan mampu dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun