Mohon tunggu...
IIN
IIN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hubungan yang Terjalin Antara Patron dan Klien

30 April 2016   18:48 Diperbarui: 30 April 2016   20:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini kebanyakan orang menghabiskan waktu dengan orang-orang yang "penting" ,tapi sepertinya untuk malam ini itu tidak berlaku untuk saya. Bukan karena saya tidak memiliki orang "penting", hanya saja tanggung jawab kami masing-masing mengharuskan kami "berjarak" malam ini.

Oke tinggalkan curhatan saya dan mari membahas hal menarik.

Eh, kalian pernah dengar istilah Patron-Klien? *(saya anggap kalian belum pernah dengar )*. Saya share sedikit yahh..

Istilah ‘patron’ berasal dari ungkapan bahasa Spanyol yang secara etimologis berarti ‘seseorang yang memiliki kekuasaan (power), status, wewenang dan pengaruh’ .
Sedangkan 'klien' berarti orang yang tidak memiliki kekuasaan, orang yang lemah, dan yang  menerima bantuan dari Patron . Kalau saya lebih singkatnya menyebut seperti hubungan timbal balik ,take and give, yang di lakukan oleh kelompok atau individu. 

Seseorang yang selalu memberikan perlindungan, kenyamanan, dan selalu menjadi panutan menjadi ciri dari Patron dan sebaliknya seseorang yang menerima itu semua yaitu Klien. 

Patron-Klien bisa kita samakan pula dengan hubungan antara Orang Tua dan anak. Dimana anak selalu menjadikan orang tua sebagai  Patron saat sang anak belum mengenal "dunia luar".  Namun seiring berjalannya waktu setiap anak atau manusia pasti akan memiliki Patron-patron yang lain.  Seorang Bangsawan dan rakyatnya/budaknya itu juga bisa kita sebut hubungan Patron-Klien.

Saat di bangku pendidikan Guru adalah Patron dan murid adalah Klien. Dan saat di dunia pekerjaan kita mau tidak mau harus menjadikan Bos kita sebagai Patron selama kita masih berada di bawah tingkatannya, 

Intinya, selama seseorang masih memberikan apa yang di butuhkan seseorang lainnya Ia akan disebut Patron dan selama seseorang masih membutuhkan sesuatu dari orang tersebut Ia akan tetap menjadi Klien orang itu.

Satu lagi Patron selalu menjadi orang yang "Penting" buat Klien . heheh 

Sampai disini dulu tulisan saya untuk hari ini.  Tetap jadi pembaca setia saya yah.. :*

Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun