Apalagi pada saat penerapan kurikulum merdeka, mungkin kalimat, "Kurikulum Merdeka kurikulum nya doang yang merdeka, siswa nya melarat." Itu sudah tak asing lagi kedengarannya.
Banyak dari pelajar yang mengatakan hal seperti itu dan membenarkan pernyataan tersebut sebagai bentuk mengeluarkan keluhannya. Bukan hal asing lagi, bisa dikatakan ini sebagai kebiasaan siswa-siswi dalam menghadapi kurikulum merdeka. Â
Beradaptasi lalu terbiasa. Itulah yang dapat dikatakan untuk menghadapi kurikulum merdeka. ketika sudah mulai terbiasa dengan keberadaan kurikulum merdeka dan adanya P5 mungkin saja keluhan-keluhan tersebut akan berkurang.
Namun tak dapat dipungkiri terkadang dalam menjalankan projek para pelajar juga menikmati keseruannya. Keseruan dimana berkreasi menciptakan sebuah karya yang indah lalu dikompetisikan dengan kelompok projek yang lain. Hal itu, memiliki keseruan tersendiri meskipun dalam mengerjakannya di iringi dengan keluhan.
Kurikulum merdeka, merupakan kurikulum yang disesuaikan sesuai kebutuhan generasi muda sebagai penerus bangsa. Dengan harapan kurikulum ini dapat mengembangkan sikap sesuai dengan penerapan sila Pancasila.
Begitu juga dengan saya, selaku penulis. Sebagai generasi strawberry yang juga merasakan berada di fase kurikulum merdeka. Berharap, agar kurikulum ini bisa sejalan dengan tujuan awal dibuat, mengajak pelajar untuk berpikir kritis dan kreatif. Serta, dapat menerapkan sikap sesuai sila Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H