Dalam lakuna.
Aku kembali berkelana.
Bersama aksara.
Dengan harap amerta.
Kesempatan itu pudar.
Bersama lara yang singgah.
Layaknya arunika dan swastamita.Â
Satu, hanya fantasi semata.
Sangat sulit rasanya.
Logika tak bisa ku bohongi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!