Mohon tunggu...
Dea Avega Editya
Dea Avega Editya Mohon Tunggu... Penulis - Manajer Layanan Lembaga Rating dan Pemberi Pinjaman di Kemenkeu RI

Menulis agar tidak dilupakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seberapa Patuh Masyarakat atas Penerapan Social Distancing?

9 April 2020   16:55 Diperbarui: 9 April 2020   19:30 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Groseri dan Apotik

Dokpri
Dokpri
Groseri dan apotik sebenarnya adalah tempat yang dikecualikan dari penutupan karena dikategorikan penting. Beruntung di Indonesia tidak terjadi kelangkaan bahan kebutuhan sehari-hari dan obat-obatan ditengah pandemik ini. Justru hal mengejutkan terjadi di Malaysia karena jumlah kunjungan ke groseri dan apotik turun drastis hinggal hampir 60% sebagai dampak dari adanya full lockdown. Apakah terjadi pembelian besar-besaran di sana sehingga pusat groseri tidak terlalu ramai dikunjungi saya tidak memiliki data untuk mengetahui hal tersebut (barangkali ada kompasianer di Malaysia yang bisa menceritakan kondisi di sana?)

Taman

Dokpri
Dokpri
Kunjungan ke taman untuk hiburan menurun cukup drastis di Indonesia, sebuah hal yang sebetulnya sangat bagus saat ini. Tampaknya masyarakat sudah sadar akan bahaya keluar rumah tanpa keperluan yang mendesak dan mengurangi aktivitas yang bersifat hiburan.

Transit Stations

Dokpri
Dokpri
Mobilitas masyarakat di titik-titik transportasi massal seperti terminal bus dan kereta pun mengalami penurunan yang cukup besar di akhir Maret 2020. Lagi-lagi melebihi apa yang terjadi di Singapura dan Vietnam.

Perkantoran

Dokpri
Dokpri
Untuk data perkantoran, kita masih melihat angka penurunan yang tidak besar-besar amat, hanya sekitar 15%. Ini menandakan bahwa masih banyak kegiatan perkantoran yang masih beroperasi hingga data Google ini dikumpulkan, meskipun notabene beberapa kantor seperti kantor pemerintahan telah mulai diliburkan sejak sekitar pertengahan Maret lalu. Kondisi yang sama sebenarnya juga terjadi di Vietnam dan Singapura.

Limitasi dari data analisis Google ini adalah tidak adanya informasi yang jelas mengenai wilayah/kota yang menjadi sumber data. Namun demikian, kita bisa berasumsi bahwa data ini diambil dari beberapa kota besar di Indonesia dengan pengguna aplikasi Google yang cukup besar sehingga dapat menghasilkan data yang secara statistik signifikan. 

Google juga menyatakan bahwa mereka menghitung berdasarkan data dari pengguna akun Google yang memilih opsi mengirimkan data ke Google untuk histori lokasi, sehingga data merepresentasikan sampel dari penduduk wilayah tersebut. Sebagaimana sampel pada umumnya, mungkin saja tidak merepresentasikan perilaku yang tepat dari populasi secara keseluruhan.

Meskipun demikian, sedikit banyak kita bisa melihat bahwa reaksi masyarakat Indonesia (yang diwakili sampel) atas kejadian pandemik covid-19 ini cukup baik dengan sebisa mungkin menghindari tempat keramaian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun