Akuakultur atau budidaya perairan dibedakan menjadi dua, yaitu budidaya air tawar dan air asin. Akuakultur pada air tawar umumnya dilakukan pada kolam, sungai, dan danau. Sedangkan akuakultur pada air asin biasa memanfaatkan lautan dan tambak air payau. Penentuan jenis kegiatan akuakultur merupakan langkah awal sebelum dilakukannya serangkaian kegiatan lainnya.Â
Hal tersebut dikarenakan setiap organisme memiliki kebutuhan yang berbeda dalam menjaga keberlangsungan hidupnya. Pada subfilum crustacea sebagai contohnya, udang galah dan lobster air tawar dibudidayakan pada air tawar, kepiting bakau dibudidayakan pada air payau, sedangkan rajungan dibudidayakan pada air laut.
Budidaya perairan sebagian besar terdiri dari teknik pembenihan yang berhubungan dengan produksi benih dan teknik pembesaran.
Teknik pembenihanÂ
Pada dasarnya teknik pembenihan terdiri dari teknik-teknik produksi benih yang dapat mendukung dan meningkatkan pembiakan dan pertumbuhan.
Teknik pengembangbiakan
a. Metode pengawasan perikanan, yang membatasi perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Metode ini dimaknai perlindungan terhadap pengembangbiakan.
b. Produsen mencoba untuk menambah sumber perikanan secara langsung dengan memindahkan dan menambah benih organisme tertentu secara besar-besaran.
c. Memperbaiki, menciptakan dan mengawasi lingkungan organisme air (termasuk yang dilepaskan) yang sedang hidup secara alami dan membantu pertumbuhannya dengan menggunakan usaha yang produktif.
Bahan dan peralatan yang biasa digunakan dalam akuakultur atau budidaya perairan yaitu fish counter (alat penghitung benih ikan), container budidaya kepiting, Shrimple Test Kit WSSV (uji white spot virus pada udang), serok induk, serok benih, sortiran ikan (gradding), sabetan, waring, hapa hijau, hapa hitam, hapa telur, plastik curtain, dll.
Akuakultur merupakan salah satu metode pengembangan pada sektor perikanan budidaya yang dalam pengembangannya menargetkan terjadinya pemenuhan terhadap kebutuhan konsumsi ikan. Lebih dari 50% produk akuatik untuk konsumsi pangan serta penyediaan benih ikan yang diperkirakan tidak dapat bisa hidup di alam secara mandiri dapat diusahakan melalui akuakultur. Akuakultur akan menyumbangkan sebagian dari benih ikan untuk bisa kembali dilepasliarkan pada perairan sehingga populasi spesies ikan yang dianggap terancam akan bisa tetap ada dan juga diharapkan untuk bisa menyeimbangkan ekosistem dari biota laut.