Mohon tunggu...
Nurvita Wahyu Febriani
Nurvita Wahyu Febriani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Just do that I can do, because it's me and that's you.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ingin Menjadi Seperti Jeremy Teti? Ini Rahasianya

22 November 2012   14:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:50 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1353595947120364528

[caption id="attachment_225257" align="aligncenter" width="300" caption="Jeremy Teti-dokumentasi pribadi"][/caption]

Jeremy Teti, siapa yang tak kenal News Anchor Liputan 6 Malam SCTV satu ini?. Dengan salam khas yang senantiasa ia ucapkan disetiap akhir segmennya yang berbunyi, “Salam Es..Ce..Te..Ve..,” Jeremy Teti telah memikat hati para penonton setia acara SCTV khususnya Liputan 6 Malam yang tayang lewat tengah malam setiap hari Senin sampai Jum’at. Putra daerah dari Atambua ini, memang telah delapan belas tahun lamanya berkecimpung dalam dunia pertelevisian, khususnya dalam dunia keredaksian berita layar kaca.

Ya, pria kelahiran 31 Maret 1968 yang memiliki nama lengkap Yeremias Teti ini, mengawali kariernya dengan bekerja di sebuah perusahaan ekspor di Yogyakarta. Lalu pada tahun 1996, Jeremy Tetipun memberanikan untuk mengejar cita-citanya. “Memang tidak nyambung, saya yang lulusan Isipol Sekolah Tinggi Kartika Bangsa Yogyakarta, bekerja di sebuah perusahaan ekspor. Tapi, saya tidak putus asa untuk mewujudkan cita-cita saya menjadi presenter televisi,” ujar Jeremy mengawali pembicaraannya.

Hingga pada tahun 1994 Jeremy diterima di SCTV Surabaya, lantas iapun pindah ke Jakarta untuk mendaftar ke program berita Liputan 6 Pagi. Akhirnya, pada tanggal 24 Agustus 1996 Jeremypun menjadi presenter untuk kali pertamanya on air, pada penayangan perdana Liputan 6 Pagi yang  bertepatan dengan ulang tahun SCTV bersama Ira Koesno.

Sekarang ini, Jeremy menjadi produser Liputan 6 sekaligus sebagai recruitor atau perekrut presenter SCTV khususnya untuk program Liputan 6. Dan menurutnya, dalam dunia layar kaca, penampilan fisik adalah elemen terpenting bagi siapapun yang ingin terjun didalamnya, termasuk juga untuk menjadi presenter televisi seperti dirinya. Begitupun dalam setiap rekruitmen yang ia lakukan untuk pemilihan presenter Liputan 6, penampilanlah yang akan paling ia nilai.

“Penampilan itu nomor satu, sedangkan wawasan bisa diisi,” tegasnya. Ya, lagi-lagi karena kita berbicara tentang dunia pertelevisian, dimana penonton akan menilai kita dari ujung kaki hingga ujung rambut. Tak ada seorang penonton pun yang mau tahu tentang keadaan orang yang tampil di media, baik itu artis maupun awak media seperti halnya seorang news anchor atau pembaca berita layaknya Jeremy Teti sekalipun.

Jeremy menuturkan beberapa hal yang harus dipersiapkan ketika kita ingin menjadi seorang news anchor seperti dirinya, ataupun ketika kita hendak mengikuti sebuah audisi seleksi bagi talent layar kaca.

1.Tubuh yang proporsional

→Tubuh proporsional dengan berat badan ideal, merupakan syarat utama yang pertama kali akan dinilai oleh seorang rekruitor terhadap para peserta audisi.

2.Perpaduan penampilan fisik harus mendukung

→Selain tubuh proporsional, seorang yang ingin menjadi presenter ataupun talent layar kaca khususnya, harus mampu menutupi segala kekurangan yang ia miliki ketika tampil di depan layar kaca. Misalnya, dengan pemilihan kostum dan posisi duduk yang tepat di hadapan kamera.

3.Kemampuan “menjual diri”

→Seorang yang ingin meraih profesi impian, apapun profesinya, maka ia harus mampu menjual diri. Dalam arti, ia harus mampu mempromosikan segala kelebihannya untuk meyakinkan bahwa dirinya ia layak diterima oleh perusahaan itu. Termasuk ketika seseorang ingin melamar menjadi presenter televisi, dan kepercayaan dirilah yang menjadi modal utamanya.

4.Pemilihan nama

→Selain penampilan fisik yang didukung dengan bentuk tubuh proporsional, pemilihan namapun menjadi elemen penting bagi seorang talent layar kaca, termasuk seorang news anchor. Ya, pemilihan namapun haruslah tepat dan “menjual” sehingga sosok talent tersebut mudah dikenal dan diingat oleh pemirsa. Terlebih, jika seorang itu memiliki nama yang cukup panjang atau susah untuk diucap, namun nama yang dipilih pun tidak boleh memalsukan nama asli. Misalnya saja Yeremias Teti, yang agak ribet untuk diucap, sehingga dipopulerkan menjadi Jeremy Teti.

5.Ciri khas

→Boleh saja kita mempunyai idola seorang talent, namun bukan berarti sosok tersebut menjadikan kita untuk mengimitasi sehingga kita identik sepertinya. Karenanya, setiap talent layar kaca tak terkecuali seorang news anchorpun harus mempunyai ciri khas yang melekat dalam dirinya., seperti “Salam Es..Ce..Te..Ve..” yang dimiliki oleh Jeremy Teti. Tujuannya tentu agar semakin melekat dalam hati pemirsa. Namun, ciri khas itu tidak boleh melunturkan esensi utama dari acaranya. Pun bagi seorang news anchor, ciri khas itu tidak boleh melunturkan esensi acara berita yang dipandunya.

Sekian, semoga bermanfaat bagi para pemmbaca yang ingin menjadi talent layar kaca, khususnya menjadi seorang news anchor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun