Ng Ngiat Ciat -五月节 (bahasa Hakka/Khek Bangka artinya Hari Raya Bulan ke-5 ) dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek oleh orang Tionghoa Bangka. Dalam bahasa Mandarin dikenal dengan Duan Wu Jie -端午节, sedangkan dalam dialek Hokkian Peh Cun (Pa Chuan - 扒船 ) yang berarti mendayung perahu. Dalam perayaan Ng Ngiat Ciat, terdapat tradisi membuat kue Nyuk Cung- 肉粽 (Ba Cang - Hokkian; Zong Zi -粽子). Nyuk Cung secara harafiah berarti isi daging.
Kita akan menemui beberapa fenomena unik pada saat tengah hari ( pukul 12.00 WIB) perayaan Ng Ngiat Ciat di Bangka.
- Air laut menjadi surut dengan titik yang paling jauh dalam sepanjang tahun. Terpengaruh oleh gaya gravitasi bulan dan matahari yang berbeda di setiap titik bumi. Pada waktu posisi bulan dan matahari segaris ( dalam perayaan ini pada periode bulan baru ), akan terjadi surut air laut pada waktu tengah hari di Bangka.
- Jika sebuah telur mentah didirikan pada bidang rata secara vertikal maka akan dapat tegak berdiri.
- Menurut Thomas Djamaluddin – Kepala LAPAN ( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)
Akibat gaya differensial gravitasi bulan dan matahari. Perbedaan gaya gravitasi oleh bulan dan matahari yang bekerja pada telur, mampu menjaga telur tegak berdiri beberapa waktu. Namun perlu pembuktian lebih lanjut mengenai pengaruh gaya differensial gravitasi bulan dan matahari.Di Dunia Barat sendiri, telur dapat ditegakkan pada saat Equinox ( pada tanggal 21 Maret, saat matahari berada di ekuator). Pada kondisi ini, tanpa ada pengaruh gravitasi bulan.
- Menurut Prof. Yohanes Surya Ph.D – Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia
Berdasarkan penelitian fisikawan Prof. David Allan, ia berpendapat bahwa di antara Matahari dan Bumi terdapat garis-garis medan gravitasi yang mempengaruhi elektron-elektron dalam telur. Gerakan elektron-elektron inilah yang menyebabkan terjadinya kestabilan pada telur hingga dapat berdiri.
3. Air sumur menjadi terasa lebih dingin
Di Desa Bakik, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat yang memiliki Sumur Dewa. Banyak orang akan sengaja datang untuk mandi tepat tengah hari. Sensasi air yang terasa lebih dingin sesaat pada waktu tengah hari perayaan Ng Ngiat Ciat.
Di kalangan para Tabib Pengobatan akan memanfaatkan waktu mencari dan mengambil sebanyak-banyaknya tanaman obat pada waktu tengah hari [2]. Diyakini ini adalah obat yang memiliki khasiat terbaik dalam sepanjang tahun setelah menerima panas matahari dan menyerap energi Yin (bumi) dan Yang ( langit) paling maksimal. Menurut para ahli obat Tiongkok, pada hari tersebut energi Yin dan Yang bertemu.
Masyarakat Tionghoa Bangka akan berbondong-bondong pergi ke pantai pada waktu perayaan. Seperti ke pantai Pasir Padi, Matras, Parai, Tanjung Pesona dan lain-lain untuk mandi di laut pada tengah hari saat terik matahari. Disertai ritual membuang Nyuk Cung ke laut.
Tempat perayaan Ng Ngiat Ciat Bangka
- Di Pantai Penyusuk Kecamatan Belinyu, masyarakat datang rekreasi bersama keluarga diisi acara makan bersama, mandi air laut, dan bermain ke Pulau Lampu.
- Di Pantai Matras yang terletak di Sungailiat – Kabupaten Bangka. Umat Kong Hu Cu dari Kwan Ti Miau Sungailiat, me-larung Nyuk Cung .
- Kecamatan Riau Silip – Kabupaten Bangka
Merayakan Ng Ngiat Ciat sebagai salah satu agenda tahunan desa. Dilengkapi dengan ritual mengunjungi Pulau Simbang dengan berjalan kaki. Hal ini dimungkinkan karena air laut yang telah surut.. Pulau ini merupakan pulau karang yang hanya didiami oleh burung camar. Oleh warga dinamai burung Simbang. Setiap perayaan Ng Ngiat Ciat, Pantai Bedukang dan Pulau Simbang sangat ramai didatangi oleh para pengunjung.
b. Pantai Tuing
Sebagai tempat perayaan Ng Ngiat Ciat dengan bentangan pantai yang panjang dan hamparan pasir putih nan luas.
- Perayaan Ng Ngiat Ciat di Pangkalpinang , dipusatkan di Pantai Pasir Padi. Diawali dengan sembahyang kemudian membuang Nyuk Cung ke laut sebagai simbol penghormatan kepada seorang Menteri bijaksana bernama Qu Yuan (339 – 277 SM) zaman Dinasti Chu -楚 atas wafatnya di sungai Mi Luo. Agar jenazah Sang Menteri tidak diganggu ikan, rakyat melemparkan nasi dibungkus bambu. Dari sinilah tradisi membuat Nyuk Cung bermula. Terdapat pula sebuah pulau kecil yaitu Pulau Punai yang dapat dikunjungi dengan berjalan kaki pada waktu air laut surut.
Kegiatan Ng Ngiat Ciat 2016
- Dusun Tirus – Desa Riau, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka.
Masyarakat Tionghoa di kampung Namhin datang sekitar pukul 12.00 WIB, berkumpul di tepi dermaga nelayan setempat. Menikmati makan siang bersama , sambil melihat pemandangan surutnya air dermaga.
- Pantai Tikus – Puri Tri Agung, Sungailiat – Kabupaten Bangka
Menegakkan telur ayam sebelum pukul 12.00 WIB di halaman Puri Tri Agung.
Kebiasaan lain pada waktu perayaan yaitu menimba air dari sumur tepat tengah hari. Air ini dipercaya sebagai air yang berkah, mampu membuat awet muda. Dikenal dengan Air Ng Shi Sui. Ada masyarakat yang memiliki ritual untuk mandi mengunakan air Ng Shi Sui ditambah bunga-bunga dan jeruk Nipis pada waktu tengah hari Ng Ngiat Ciat.
Pada zaman dahulu, terdapat tradisi mengisi sebuah botol kaca dengan air Ng Shi Sui. Botol berisi air tersebut digantung di dekat pintu masuk rumah. Tahun berikutnya, botol tersebut dibersihkan, dan diisi air Ng Shi Sui baru. Air ini bertujuan untuk memberikan air minum bagi para makhluk-makhluk yang membutuhkan baik makhluk dari alam dewa maupun dari alam-alam menderita seperti setan.
“ Jangan makan Nyuk Cung nue gilak, kelak dengkul pacak lemes – jangan memakan Nyuk Cung terlalu banyak, nanti dengkul bisa lemas…”. Itu sekelumit mitos yang sekelebat terdengar dikala asyik makan Nyuk Cung bertemankan segelas kopi pahit. Mungkin karena Nyuk Cung yang begitu enak, hingga 2-3 biji terasa tidak cukup, maka keluar mitos tersebut agar tidak langsung habis dimakan oleh satu orang saja. Atau biasanya saking senang pada hari itu, orang bisa mengkonsumsi Nyuk Cung sepanjang hari. Ini pun bisa berakibat rasa cepat lelah dan lemas.
Namun untuk yang mengalami sakit maag, ada baiknya mengkonsumsi Nyuk Cung yang terbuat dari beras. Tak lupa untuk yang vegetarian, dapat memilih Nyuk Cung isi jamur atau mengkonsumsi Sui Cung.
Makna Perayaan Ng Ngiat Ciat
- Sifat patriotisme sebagai tanda bakti kepada negara seperti kisah Sang Menteri Qu Yuan.
- Kekeluargaan. Pada saat perayaan Ng Ngiat Ciat, seluruh keluarga akan kumpul dan makan Nyuk Cung. Keluarga yang sedang berduka cita, tidak diperkenankan membuat Nyuk Cung. Namun para tetangga akan datang membawa hantaran Nyuk Cung ke rumah.
Apakah Anda sekalian menjadi penasaran dengan fenomena-fenomena perayaan Ng Ngiat Ciat? Silahkan Lihat-Coba dan Buktikan….Semoga menambah pengetahuan dan pengalaman dan selamat merayakan Ng Ngiat Ciat…(Vau-G/www.bapang007.blogspot.com)
NB: Kajian ilmiah mengenai fenomena Ng Ngiat Ciat mengundang untuk dibuktikan lebih lanjut. Terutama telur ayam yang dapat berdiri tegak. Kita dapat melakukan percobaan dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu kerataan bidang (menggunakan kaca yang rata dan memiliki permukaan halus). Hal ini memerlukan instrumen pengukuran seperti waterpass. Jenis telur yang dapat dijadikan bahan perbandingan, misalnya telur bebek dan telur puyuh. Waktu pendirian telur di waktu Ng Ngiat Ciat maupun di lain waktu. Mudah-mudahan dapat mempertajam kajian ilmiah fenomena Ng Ngiat Ciat.
Catatan Kaki
[1] ^ sejenis abon yang terbuat dari bahan dasar daging ikan. Dibumbui dengan berbagai macam rempah-rempah. Dapat dikonsumsi sebagai lauk-pauk, isi roti dan kue.
[2] ^ saat matahari mencapai titik tertinggi di langit. Waktu matahari ditentukan oleh posisi matahari relatif terhadap bumi. Posisi matahari di titik tertinggi di langit sesuai dengan waktu matahari sama dengan jam 12.00, di belahan bumi yang berlawanan adalah jam 24.00 atau 00.00.
Referensi
1. Ng Ngiat Ciat 五月节 atau Duan Wu Jie 端午节, bukjam.wordpress.com – Bangka Belitung Island History, Culture and Tourism. Diakses tanggal 30 Mei 2016, Jam 10.29 WIB.
2. Peh Cun, visitbangkabelitung.com – Visit Bangka Belitung, Come & Explore. Diakses tanggal 5 Juni 2016, Jam 04.57 WIB.
3. Rika Theo dan Fennie Lie, Kisah Kultur dan Tradisi Tionghoa Bangka, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2014
4. Peh Cun Dimeriahkan Tradisi Makan Bakcang. 12 Juni 2013, Jam 2012. bangka.tribunnews.com. Diakses tanggal 30 Mei 2016, Jam 11.02 WIB.
5. Hari raya Twan Yang / NG NGIAT CIAT/ PEH CUN di Bangka. 6 Juni 2011, jam 11.24. facebook.com. Diakses tanggal 6 Juni 2016, Jam 20.58 WIB.
6. Bhabinkamtibmas Bukit Ketok Jaga Perayaan Peh Chun Di Pantai Penyusuk. 5 Juni 2014, Jam 11.37. babel.polri.go.id. Diakses tanggal 6 Juni 2016, Jam 21.56 WIB.
7. Surya Waktu, timeanddate.fasterreader.eu. Diakses tanggal 7 Juni 2016, jam 05.40 WIB.
8. Tdjamaluddin, 12 Juni 2013. Apakah Menegakkan Telur Hanya Pada Saat Peh Cun?. Dokumentasi T. Djamaluddin – Berbagi Ilmu untuk Pencerahan dan Inspirasi; tdjamaluddin.wordpress.com. Diakses tanggal 6 Juni 2016, Jam 21.18 WIB.
9. Kapolda Hadiri Perayaan Peh Cun, 6 Juni 2016, 21.27 WIB. radarbangka.co.id. Diakses tanggal 6 Juni 2016, Jam 21.48 WIB.
10. Rayakan Peh Chun Warga Seberangi Pulau Simbang, 6 Juni 2011, Jam 11.02 WIB. m.tribunnews.com. Diakses tanggal 8 Juni 2016, Jam 09.30 WIB.
11. Misteri Aneh di Hari Peh Cun Yang Terungkap, zonabangkabelitung.blogspot.co.id. Diakses tanggal 6 Juni 2016, Jam 21.45 WIB.
12. Misteri Aneh di Hari Peh Cun Yang Terungkap. zonabangkabelitung.blogspot.co.id. Diakses tanggal 6 Juni 2016, Jam 21.45 WIB.
13. Peh Cun di Tirus tak Ada Telur Berdiri, 9 Juni 2016, 15.00 WIB. bangka.tribunnews.com. Diakses tanggal 9 Juni 2016, Jam 21.55 WIB.
14. Belum Pukul 12.00 WIB Telur Sudah Berdiri di Puri Tri Agung, 9 Juni 2016, Jam 13.04 WIB. bangka.tribunnews.com. Diakses tanggal 11 Juni 2016, Jam 22.14 WIB.
15. Peh Cun Festival. 30 Mei 2009. littleethnic.blogspot.co.id. Diakses tanggal 9 Juni 2016, Jam 22.07 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H