Lagu-lagu dalam kesenian Campak Dalong antara lain:
- Deker – nyanyian untuk memanggil roh leluhur,
- Loncong – nyanyian untuk mengantar jenazah suku Sekak ke daratan,
- Daek – lagu penghibur suku Sekak,
- Dalong – lagu pemberi semangat suku Sekak saat melaut,
- Gajah Manunggang
Tokoh-tokoh Pengiat Kesenian dan Budaya Suku Sekak
Idris Said atau Bang Deris yang memimpin sanggar kesenian suku Sekak yaitu Sanggar Ketimang Burong. Tampil mempromosikan berbagai kesenian suku Sekak sampai event tingkat nasional. Pekerjaan sehari-hari sebagai nelayan dengan keahlian seni diwariskan langsung oleh sesepuh suku Sekak.
Maestro Campak Dalong yang dikenal dengan nama Batman yang lahir di Pulau Kalang Bau, Belitung Timur, merupakan keturunan suku Sekak. Memiliki ilmu keturunan, hingga mampu melaksanakan ritual-ritual adat seperti Muang Jong. Untuk mempertahankan kesenian Campak Dalong, Batman memberi pelatihan setiap jum’at atau minggu malam di teras rumahnya. Sering diundang dalam kegiatan Festival Serumpun Sebalai dan Seni Tradisi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Profesor Akifumi Iwabuchi, seorang pengajar Antropologi Kelautan dan Arkeologi Bawah Air sejak tahun 1994 di Universitas Tokyo Ilmu Kelautan & Teknologi di Jepang. Telah melakukan penelitian selama kurang lebih 25 tahun di pesisir Sumatera dan menerbitkan buku “ The People of Alas Valley”. Memiliki inisiatif mengumpulkan para tetua suku Sekak di lima daerah Bangka Belitung, Pulau Semujur, Teluk Kelabat, Pulau Lepar Pongok, Tanjung Pandan, dan Gantung Manggar untuk berdiskusi dan menetapkan soal adat dan budaya suku Sekak sehingga kebudayaan dapat dipertahankan.
Organisasi Suku Sekak
- Teluk Kelabat
Ketua : Sakban ( Desa Air Asem)
Wakil : Awang ( Jebu Laut)
- Pulau Semujur
Ketua : Batman ( Baskara Bhakti)
Wakil : Bujang Badrin ( Puding Besar)
- Lepar Pongok
Ketua : Arip ( Kumbung)
Wakil : Silan ( Pongok)
- Tanjung Pandan
Ketua : Awang ( Juru Seberang)
Wakil : Jauhari ( Kampung Laut)
- Gantung Manggar
Ketua : Sunardo ( Seberang)
Wakil : Senanto ( Seberang)
Pembentukan organisasi akan membuat jalinan semakin solid antar orang Sekak, sehingga secara bertahap mampu menggali kembali adat dan tradisi nenek moyang.
Muang Jong
Muang Jong ( buang jung ; buang jong )adalah tradisi ritual selamatan laut yang dilakukan oleh suku Sekak. Muang Jong berarti membuang patok [3].Upacara ini diselenggarakan setahun sekali . Diadakan pada musim pancaroba/peralihan, sebelum memasuki musim angin barat sekitar bulan September sampai dengan Oktober. Oleh orang Sekak dikenal dengan musim Tenggare’ pute. Pada musim angin barat, angin akan mulai bertiup kencang dan gelombang laut menjadi tinggi menghujam.
Pemilihan waktu pelaksanaan didorong pula faktor kesiapan dan pendanaan. Ritual ini memerlukan waktu kurang lebih selama 5 hari 5 malam berturut-turut yang dipimpin langsung oleh seorang Tetua Adat. Memberikan sesajian kepada Penguasa Laut dengan membuat jong yang berisi aneka sesajian dan ancak [4] yang akan di-larung ke laut.