C. Simah Laut, Sampit; Kalimantan Tengah
Dilaksanakan di Pantai Pandaran, Sampit; Kalimantan Tengah. Merupakan ritual tolak bala, sebelum para nelayan melaut. Waktu pelaksanaan 10 hari setelah Idul Fitri.
Ritual dimulai dengan doa bersama oleh tokoh agama, kemudian me-larungkan miniatur  kapal berukuran 1,5 x 0.6 meter ke laut. Berisi kue tradisional ( seperti kue cucur, apem, wajik, bubur merah, dan bubur putih), telur serta kepala kerbau. Dibuat untuk empat tempat sebagai sesajian penguasa laut di empat penjuru mata angin.
Harapan masyarakat agar hasil melaut yang melimpah dan dijauhkan dari marabahaya di lautan.
D. Macceratasi – Masyarakat Pesisir Kotabaru, Kalimantan Selatan
Macceratasi merupakan ritual adat dengan menumpahkan darah hewan ke laut. Diadakan saat menjelang tahun baru Masehi di Pantai Gedambaan, Pulau Laut Utara Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Ritual berlangsung selama 2 hari, dipimpin oleh Tokoh Adat dengan mengadakan upacara Tampung Tawar. Hewan yang disembelih antara lain kerbau, kambing, dan ayam. Darah hewan ini akan dialirkan ke laut, sementara dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang hadir.
E. Haroana Andala – Masyarakat Bone-Bone, Kota Bau-Bau, Pulau Buton – Sulawesi Tenggara