Dewa Wisnu menghukum Rau dengan memanah leher hingga terputus. Kepala Rau terjatuh ke dalam Telaga Amerta yang berisi air keabadian. Sehingga kepala Rau tetap hidup, sedangkan badannya telah mati.
Hukuman ini membuat Rau menjadi marah dan tetap mengejar Sang Dewi. Sang Dewi yang bersembunyi di matahari dan bulan mengakibatkan Rau selalu berusaha memakan bulan dan matahari. Rau berharap Sang Dewi akan keluar. Namun hal ini yang mengakibatkan terjadinya gerhana matahari ataupun bulan.
Untuk mengusir Rau, masyarakat Bangka akan membuat kebisingan dan kegaduhan dengan memukul-mukul benda.
Kilas balik Gerhana Matahari Total di Indonesia
- Â 18 Mei 1901
Gerhana matahari total terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Berpuncak di Samudera Pasifik. Total durasi gerhana selama 6 menit 29 detik.
- Â 21 Februari 1922
Terjadi di Jawa dan berpuncak gerhana di Samudera Hindia. Dengan total durasi 5 menit 59 detik.
- Â 9 Mei 1929
Pulau Sumatera dengan puncak gerhana di Samudera Hindia. Total durasi selama 5 menit 7 detik.
- Â 5 Februari 1962