Mohon tunggu...
Vau-G
Vau-G Mohon Tunggu... Wiraswasta -

" ...Menulis merupakan salah satu kesempatan berbagi hal baik (berupa inspirasi, pengalaman, dan pengetahuan) kepada banyak orang dalam jangkauan ruang lintas waktu yang jauh ke depan. Salam Olah Kata & Pikiran...Terus mem-Baca, me- Nelaah & me-Nulis..."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Festival Cap Go Meh dan Yuan Xiao Jie

22 Februari 2016   22:37 Diperbarui: 22 Februari 2016   22:44 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan Khas Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh - wikipedia.org images

Makanan khas festival Cap Go Meh di Indonesia adalah Lontong Cap Go Meh. Terdiri dari potongan lontong, ayam opor,  sambal goreng ati ampela, sayur lodeh terong atau labu, telur pindang, bawang goreng, taburan bubuk Koya (campuran bubuk kacang kedelai dan bubuk ebi - udang yang dikeringkan) ataupun dapat ditambahkan abon sapi .

Lontong Cap Go Meh ditenggarai merupakan bentuk penyesuaian dari hidangan onde dengan budaya setempat. Onde yang terbuat dari tepung beras ketan, disesuaikan dengan beras nasi yang telah menjadi makanan utama nusantara. Mengadopsi teknik pembuatan bakcang ( nasi ketan isi daging, jamur, ebi, telur, dan bumbu kacang  yang dibungkus daun kelapa). Sajian opor ayam  merupakan modifikasi dari “sup ayam” Tiongkok dengan bumbu rempah masyarakat Jawa. Onde yang bertekstur kenyal dan berwarna putih memiliki kemiripan dengan tektur dan warna lontong. Kuah Onde yang manis berganti menjadi kuah santan berempah , gurih dan asin.

Kuah lontong yang berwarna kuning bermakna kemakmuran. Warna merah sebagai warna perayaan Imlek tertuang pada warna sambal goreng ati ampela sebagai simbol keberuntungan.

Lontong Cap Go Meh memiliki makna kebersamaan dan kekeluargaan.

 

Lampion Cap Go Meh

Lampion - flickr.com images

Lampion adalah sarang lampu yang terbuat dari bambu yang dibungkus dengan kain sutra.Diisi penerangan berupa lilin. Saat ini material bambu digantikan dengan kawat besi dan kain sutra menjadi kain ataupun kertas. Penerangan-pun telah berganti menggunakan bola lampu. Menggantung lampion memiliki makna akan harapan hidup yang senantiasa terang-benderang di sepanjang tahun.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun