Menurut kepercayaan orang Tionghoa, Dewa Rezeki adalah Dewa yang membagikan rezeki kepada manusia. Sehingga kedatangan Dewa Rezeki merupakan hal yang paling diharapakan.
Ikan merupakan lambang keberuntungan dalam tradisi Tionghoa. Kata Ikan – Yu (鱼) memiliki nada yang sama dengan Yu (余)yang berarti lebih. Setiap orang Tionghoa mengharapkan rezeki yang lebih sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan hidup.
Gambar 12 Shio merupakan simbol hewan yang digunakan untuk melambangkan tahun dalam astrologi Tionghoa. Setiap tahun dilambangkan dengan shio tertentu. Dalam astrologi Tionghoa terdapat 12 shio. Tahun Baru Imlek sebagai tanda pergantian shio. Orang Tionghoa menggantungkan gambar shio dengan harapan dapat mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Menggantung Lampion Merah
Lampion merah memiliki arti kebersamaan, persatuan, keberuntungan, semangat, kebahagiaan dan penerangan hidup.
Orang Tionghoa yang menganut kepercayaan Tao memiliki kepercayaan pada tanggal 23 bulan 12 penanggalan Imlek, Dewa Dapur akan kembali naik ke Langit dan melaporkan segala tindak tanduk penghuni rumah selama satu tahun terakhir. Agar Dewa Dapur melaporkan hal-hal yang baik, orang Tionghoa mengoleskan madu di bibir patung ( Lim Sian Tek; Folk Tales From China; New York; Cetakan ke -2 hal. 24-25; Tahun 1944). Terkadang di Tiongkok, orang Tionghoa menyajikan manisan yang lengket kepada Dewa Dapur agar tidak banyak bercerita ( Selected Works of Lu Hsun; Jilid 2; Peking, 1957)
Sehari menjelang Tahun Baru Imlek, orang Tionghoa akan melakukan sembahyang Tahun Baru yang dilakukan di altar Abu Leluhur. Untuk yang tidak memiliki altar, akan melakukan sembahyang di depan rumah menghadap ke luar.
Â
Makna Hari dalam Tahun Baru Imlek