Vlog Unik nan Singkat yang Digemari Millenial

Fenomena vlog atau video blog merupakan fenomena yang populer di Indonesia. Vlog, secara singkat, adalah dokumentasi kehidupan seseorang melalui video, baik yang diambil oleh dirinya sendiri, maupun dengan bantuan orang lain.

Menurut Jimi N. Mahameruaji dkk dalam artikel jurnalnya yang berjudul "Bisnis Vlogging dalam Industri Media Digital di Indonesia" pada Juni 2018, menyebutkan bahwa vlogging mulai populer pada tahun 2015 melalui media sosial YouTube, yang merupakan perpanjangan tangan dari Google. 

Setiap orang memiliki kriteria masing-masing dalam menentukan kualitas sebuah video, termasuk vlog.  Setiap pelaku vlog (vlogger ) pun memiliki ciri khas dan gaya masing-masing dalam membuat vlog yang diunggah. 

Menurut University of Vermont, terdapat dua (2) kriteria besar yang menentukan kualitas sebuah video, yaitu desain (design) yang meliputi style and organization dan creativity; serta konten (content atau message) yang meliputi content, quality, spelling, usage, grammar and mechanics.

Fathia Izzati, salah satu vlogger Indonesia yang memiliki 591,030 subscribers per 1 Maret 2019, telah mengunggah berbagai jenis video di akunnya, mulai dari video grup musik miliknya, cover lagu, hingga vlog. Vlog-vlog tersebut dikemas dalam tagar dan playlist  #31daysfchia yang dimaksudkan untuk menunjukkan produktivitas dan konsistensi akun Youtube tersebut. #31daysofchia memuat vlog harian Fathia Izzati selama 31 hari pada bulan Desember 2018, sekaligus untuk menutup tahun 2018.

Vlog #31daysofchia dimulai dengan video berjudul, "I'm Doing It! | #31daysofchia". 

Terkait dengan kriteria video menurut The University of Vermont, salah satu vlog Fathia Izzati dalam tagar #31daysofchia yang berjudul, "What To Do When You Are Alone In Your Hotel Room | #31daysofchia" yang diunggah pada tanggal 5 Desember 2018 dan ditonton 52,678 kali per 1 Maret 2018 memiliki pemenuhan kriteria sebagai berikut:

1. Style and organization: dalam video berjudul berjudul, "What To Do When You Are Alone In Your Hotel Room | #31daysofchia" terdapat opening video dengan latar belakang merah dan teks berwarna kuning menunjukkan judul video diiringi dengan suara dari video ketika pemeran sedang masuk ke kamar hotel. Video ini memiliki alur dan pergantian scene yang cepat, mengingat video ini berdurasi 2 menit 15 detik. 

Terdapat penjelasan  berupa numbering dalam setiap pergantian scene. Setiap scene memiliki kesinambungan yang unik karena vlog ini dikemas seperti rangkaian tips yang singkat dan padat. Video ini ditutup dengan pertanyaan, yaitu "What do you do in hotel rooms?" berbentuk teks sebagai upaya interaksi dengan penonton.

2. Creativity: video ini menyajikan berbagai angle video dan menggunakan background music yaitu, "Where Do You Go To My Lovely -- Peter Sarstedt (Fathia Izzati cover)" untuk menciptakan mood tahun 60an dan berhubungan dengan konten video.

3. Content: struktur video ini berupa opening, isi dan closing yang mengemas keseluruhan video dengan scene yang berkesinambungan. Penonton memberika komentar yang sebagian besar mengapresiasi editing video tersebut dan lainnya menjawab pertanyaan di closing video. Hal tersebut menunjukkan bahwa penonton menyimak isi video dan mencoba untuk berinteraksi.

4. Quality: musik yang digunakan dalam video ini mengiringi video dengan pas, tidak ada tumpang tindih antar suara karena tidak ada suara yang berupa kata-kata. Kualitas video juga jelas, fokus dan memiliki pencahayaan yang memadai. Video juga stabil, tidak shaky sehingga membuat penonton nyaman.

5. Spelling, usage, grammar and mechanics: video ini dilengkapi dengan penjelasan yang jelas dan singkat, tidak bertele-tele, sehingga penonton tidak menyita waktu dan pikiran penonton. Sepertinya, video ini ditujukan sebagai hiburan untuk me-refresh pikiran penonton. Namun, terdapat kesalahan ketik pada penutup video, yaitu kata "sonng" dalam penjelasan musik yang digunakan, "Sonng: Where Do You Go To My Lovely -- Peter Sarstedt (Fathia Izzati cover)".

Sekali lagi, kualitas video dipengaruhi oleh cara mengamati video tersebut berdasarkan referensi dan selera kita. Misalnya, beberapa orang lebih fokus untuk menilai konten serta pesan video, dan beberapa orang lainnya memperhatikan kreativitas pembuat video, seperti angle pengambilan gambar dan color grading. Jadi, bagaimana menurutmu?