Mohon tunggu...
Raden Ayu Nova Lurra ( Lintang'ku )
Raden Ayu Nova Lurra ( Lintang'ku ) Mohon Tunggu... lainnya -

\r\n- " Setetes demi tetes Hujan yang turun adalah \r\n pembekuan dari Do'a yang menggantung pada \r\n langit langit Surga yang terjatuh ke Bumi lantas\r\n menguap ke Arsy menuju yang terkasih. " \r\n\r\n- " Sesuayangan yg ta teganti en memang ta ada \r\n terpantas'e mengganti \r\n be'bilamana nafas'e telah menyatu\r\n serumpama Ruh yang mengecup mesra do'a\r\n\r\n ( dedicated to : Raden Ayu Nova Lurra )

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Se'suayangane Bie (Hem hem)

26 Mei 2011   17:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sediakan : gamelan , seruling sunda , sedjumput guitar plus amp ,camera

meliatmu..
gegerai rambut pandjang minus ion..
bebalut bebatikan putih..
oh ini kiranya surgaku dlm dunia..
kau tabuh gamelan mu lembut..
memenuhi udara hembus dg auramu..
taukah engkau jika kelembutan mu ta terdefinisi..
ta ada pupur tutur yg mampu..
ta ada deskkrip , visual yg ngepazz...
hey..jelekk bunyikan guitar itoe...
aq hanya memenung mangu..
berklebat suara embah rumi..
maap..aq pun ta mampu merangkai abjad ketika melihatnya...
hey jelekk...gitar' e..
antara guitar dg gamelan memedar..
sahut sesahut dalam harmoni..
dlm frasa sederhana..
menjadi sangat istimewa..
jika guitar ini bebunyi sembari menatap kelembutanmu..
dan benar seketika..
jika antara gamelan guitar dg nuansa seruling sunda..
yg mampu menjelas sgala keterlembutan mu...
Ethnic rock guitar inztrumentallia..
adalah genre ..
diirimu adalah..
untuk dan dari..
mmh..
bedua menyepi dr peradaban..
dlm rumah sederhana di tengah danau..
hanya aku dan kamu..
mmh..
surga dunia..
mmh..
betapa sgala perkara dunia..
hanyalah seperti sebutir pasir dlm genggaman..
mmh..

hem..hem..
raden ayu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun