Mohon tunggu...
varia desy
varia desy Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi Islam

"sometimes we have to retreat to jump further" penikmat kata Pakar Membaca Aneuk Mak ngon Ayah Aneuk Nanggroe Aceh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gubuk Mayang

10 Januari 2020   23:53 Diperbarui: 10 Januari 2020   23:55 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam telah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Jarwo dan Iron berjalan beriringan menuju sawah. Saat sampai ditengah perjalanan mereka melewati sebuah gubuk yang di beri nama gubuk Mayang oleh warga sekitar karena didalamnya terdapat seorang wanita bernama Mayang. Yang dipasung oleh warga setempat karena dituduh gila.

Jarwo sambil menatap kearah gubuk itu bergidik ngeri lalu menyenggol siku Iron pelan "serem yo.. udah kayak rumah angker" yang hanya dibalas deheman oleh oleh Iron. Jarwo yang melihat Iron melamun langsung mengatakan "Wes yoklah nanti terlambat ke kebunnya" lanjur jarwo menarik lengan Iron menjauh dari gubuk.

Malamnya Iron lewat sendiri didepan gubuk tersebut. Lalu sayup-sayup ia mendengar suara nyanyian dari dalam gubuk. "iii angker nyaa" ia bergidik ngeri lalu mempercepat langkah kakinya. Saat tiba di sebuah pohon besar ia tak sengaja melihat keatas pohon dan mendapati selendang merah tergantung dipohon tersebut.
Ia makin takut, ketika ia baru saja melangkahkan kakinya tiba-tiba selendang merah tersebut jatuh tepat di tengkuknya seperti ada yang mengalungkan selendang itu padanya.

Dan saat ia hendak lari, langkahnya terhenti saat mencium wangi dari selendang merah itu menyeruak kehidupannya yang mancung kedalam, alias pesek. "Oalah wanginya... Punya siapa ini? Kok dibuang? Keatas pohon lagi" lalu ia melihat rumah megah dibelakangnya, seakan ditarik Iron melangkah masuk kedalam rumah tersebut.

Pagi-pagi sekali warga kampung dihebohkan dengan teriakan emaknya Iron yang berteriak kalau anaknya hilang tidak oulang semalaman. Warga segera berpencar menjari Iron.
"Iron..! Iron..!" Sahut-sahutan warga memanggil Iron, namun tifak ada hasilnya.

Dari dalam gubuk terlihat tubuh lelaki yang tertidur berselimut selendang merah. Dengan tangan terikat dan kaki yang terpasung. Merasa terganggu dengan kebisingan yang ada diluar, laki-laki itu perlahan membuka matanya. Samar-samar ia melihat keselilingnya. Alangkah terkejutnya ia mendapati tubuhnya tidak bisa digerakkan karena di kakinya dipasung.

Merasa dalam bahaya, ia berteriak "oiii aku disini!! Tolong aku!" Dari luar warga mendengar ada suara orang yang berteriak dari dalam gubuk. Pertama tidak ada yang berani mendekat karena takut, tapi kembali terdengar suara teriakan dari dalam "oii tlong aku.. ini aku Iron!!"
Mendengar itu warga langsung bergegas menuju kedepan gubuk dan mendobrak pintu gubuk tersebut. Alangkah terkejutnya warga keadaan Iron yang sangat memprihatinkan, dengan rambut yang sudah bersarang laba-laba.

Kepada warga desa iron bercerita tentang yang dialaminya. Warga mengatakan bahwa wanita yang bernama Mayang itu sudah lam meninggal di dalam gubuk itu dan selendang yang Iron temukan adalh selendang milik perempuan itu. Dan seketika itu juga ia pingsan mendengar dari warga bahwa dirinya telah hilang selama sebulan lamanya.

Menanggapi hal tersebut warga sepakat untuk membakar gubuk Mayang tersebut. Agar tidak ada lagi Iron lainnya yang mengalami nasib ironis ini. Ironis memang, seperti namanya Iron ditambahkan -is menjadi ironis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun