Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

New Normal Paskibraka 2020 Bisa!

14 Juli 2020   09:17 Diperbarui: 14 Juli 2020   09:26 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin Presiden Jokowi sangat bijak dalam memaknai kemerdekaan kita bersama. Dan beliau pasti akan mendengarkan masukan dari rakyatnya di bawah. Maka mari bersama suarakan #Paskibraka2020Siap. Adik-adik kami di 514 Kabupaten Kota, 34 Provinsi telah lama menantikan masa ini, sejak setahun lalu mereka berlatih, untuk mengukir sejarah sekali seumur hidupnya di 17 Agustust 2020. Mohon Izinkanlah.

Kondisi New Normal telah berjalan, dimana pasar mulai kembali ramai, mall beroperasi, bioskop akan dibuka, cafe2 kembali penuh, dan Masjid serta rumah ibadah lainya kembali padat. Mereka berjalan dengan Protocol Kesehatan. Ramai, tapi tetap jaga jarak. 

Lalu kenapa Paskibraka tidak bisa? New Normal Paskibraka Pasti bisa!!! Jumlah peserta upacara yang sedikit tdk masalah, karena rakyat lainya bisa upacara video call dari rumah.

Tapi Paskibraka tidak bisa keluar dari kaidah jumlah. Karena merekalah petugasnya, tokoh utamanya, mereka pengantin-nya, orang-orang yg memperlakukan, membawa, dan mengibarkan Bendera Pusaka dengan Istimewa. 

Mereka Pemainya, bukan sekedar penonton! Bisa dibayangkan pertandingan Bola dengan 3 pemain? Bisakah? Dari analogi itu, Maka jumlah menjadi penting, sesuai dengan filosofi Pasukan 17 - 8 - 45, angka keramat, sebuah waktu yang Allah putuskan, menjadi tanggal takdir kemerdekaan bangsa ini.

Paskibraka harus bertugas sebagai pasukan, yang memiliki personil sesuai. 3 orang tidak bisa disebut pasukan, bahkan terlalu kecil untuk disebut tim. Ini bukan sekedar tradisi puluhan tahun yg tidak pernah tidak, ini tentang momentum sakral bendera Pusaka yang tidak boleh disembarangkan. 

Maka mohon kiranya dikaji ulang. Meski 17 Agustust tinggal 35 Hari lagi, kami yakin adik-adik kami bisa melakukan tugasnya dengan baik. Mereka orang pilihan, yang terlatih dalam waktu tahunan, bukan anak kemarin sore yang asal comot.

Siswa Secapa TNI tetap melanjutkan pendidikan meski ada sebagian mereka terkena Corona. SPN lido tetap berjalan meski ada banyak yg terkena Corona. Pendaftaran Akademi TNI POLRI, Bintara sampai Tamtama mulai dibuka. Bahkan rekrutmen ASN mulai akan dilanjutkan sepenuhnya. Lalu kenapa  Paskibraka tdk bisa berbaris sebagai 1 pasukan seutuhhya?

Lebih dari pemersatu, Paskibraka adalah keunikan bangsa, yang tidak dimiliki Bangsa lainya. Tidak ada Paskibraka Jepang, Paskibraka Amerika, yang ada hanyalah Paskibraka Indonesia. Tidak pernah ada negara lain yg memberikan kesempatan  sedemikian terhormatnya kepada siswa sipil untuk meraih kesempatan berlatih sebulan di asrama. menyatu sebagai satu pasukan, dilatih dalam soliditas persaudaraan untuk Nasionalisme yang terarah.

34 Provinsi mengirimkan dutanya 1 Putra 1 Putri,adalah simbol kebhinekaan bangsa. Kemerdekaan yang dipersatukan lewat perwakilan Putra Putrinya dari tanah Aceh sampai Papua. Kebersamaan sejenak mereka menjadi bekal abadi untuk hidupnya puluhan tahun kedepan. Mereka kembali ke daerah nanti sebagai bibit pemimpin yang akan berkembang besar. Investasi kepemimpinan bangsa dimulai juga dari sini.

Kami percaya bapak-bapak yang membuat kebijakan, karena disari cinta pada kami untuk keselamatan. Maka izinkanlah adik2 kami mulai berlatih sebagai satu pasukan untuh, yang tetap selamat dengan protocol kesehatan. Barisan bisa kita buat lebar, pasukan dijaga jarak, dan latihan fokus pada gerakan inti. Kurikulum materi non berbaris disempitkan, fokus pada formasi dan langkah serta metode pengibaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun